Showing posts with label A. Show all posts
Showing posts with label A. Show all posts

Wednesday, 16 October 2013

Api Unggun : Tata Acara & Naskah Pembawa Acara



Persiapan :

  • Semua peserta sudah berkumpul membentuk lingkaran besar mengitari  kayu api unggun
  • Petugas : Pembawa Acara, Sesepuh Upacara, Pemimpin Upacara, Pembawa Obor Utama, Pembawa Obor Dasa Darma, Petugas Do'a - telah siap.
  • Semua perlengkapan upacara telah dicek dalam keadaan lengkap serta siap digunakan. 

Pelaksanaan  
Pembawa Acara Pramuka Putra & Putri :
"Assalamualaikum warokhmatullahi wabarakatuh ..."
"Salam Sejahtera bagi kita semua ..."
"Salam Pramuka ...."

Pembawa Acara Pramuka Putra :
"Di malam yang hening dan sunyi, kita berkumpul membentuk lingkaran ..."

Pembawa Acara Pramuka Putri :
"Mempererat rasa persaudaraan, agar rasa kasih sayang yang ada tetap terpatri di hati ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kita sering kehilangan arah, agar kita tak tertusuk panah, maka kita perlu Pemimpin Upacara ... "

Pemimpin Upacara :
Pemimpin upacara memasuki arena api unggun
 
Pembawa Acara Putri :
"Kapal sudah tertambat di dermaga makna, lalu kita lempar sauh agar mudah tuk berlabuh ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kami takkan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk Gerakan Pramuka, tak kan sempurna bila kami tak dibantu Kakak Pembina ..."

Pembawa Acara Putri :
"Jemputlah Kakak yang telah banyak membantu kita, untuk hadir di tengah-tengah kita, agar kita tenang dalam melakukan kegiatan ..." 

Pemimpin Upacara :
Pemimpin upacara menjemput  Kakak Pembina - Kakak Pembina menempatkan diri di tempat yang ditentukak, Pemimpin Upacara menempatkan diri di tempat semula menghadap Kakak Pembina.

Pembawa Acara Putra :
"Malam ini kita berkumpul untuk melaksanakan Upacara Api Unggun ..."

Pembawa Acara Putri :
"Yang diawali degan penghormatan kepada Kakak Pembina selaku Sesepuh Upacara oleh Pemimpin Upacara ..." 

Pemimpin Upacara :
Memimpin Penghormatan kepada sesepuh upacara dan laporan pemimpin upacara :

Pembawa Acara Putra :
"Kita terkadang hanya bisa mengucapkan, namun sering kita tak menghayati ..."

Pembawa Acara Putri :
"Apa lagi mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam  Dasa Darma, cobalah renungkan ..."

Pembawa Acara Putra :
"Bagaimana bisa kita menjadi panutan, sedangkan kita sendiri tak pernah berbuat ..."

Pembawa Acara Putri :
"Kita masuki acara pokok api unggun ini, dengan penyalaan obor utama, yang diikuti dengan api-api Dasa Darma ..."

Petugas Pembawa Obor Utama :
Petugas pembawa obor memasuki arena api unggun di tempat yang ditentukan.

Pembawa Acara Putra :
"Pembakaran Api Unggun diawali oleh sesepuh upacara ..."

Pembawa Acara Putri :
"Dan dilanjutkan dengan pengucapan moto Gerakan Pramuka ..."

Prosesi Pembakaran Api Unggun :
(Prosesei "pembakaran api unggun" sangat beragam versinya, tergantung pada kreasi Kakak Pembina dan juga para Peserta Didik. Tentunya, makin kreatif akan makin berkesan).

Contoh prosesi 1 : 
  • Petugas menyerahkan Obor Utama kepada Sesepuh Upacara.
  • Sesepuh  Upacara  menyalakan obor Dasa Darma - di mulai dari Petugas  Pengucap Dasa Darma kesatu.
  • Setelah obor menyala - petugas pengucap Dasa Darma kesatu  mengangkat obornya dan dengan lantang mengucapkan darma ke satu, kemudia menyalakan obor pengucap darma kedua.
  • Setelah obor kedua menyala, petugas pengucap Dasa Darma kedua  mengangkat obornya dan dengan lantang mengucapkan darma ke dua, kemudia menyalakan obor pengucap darma ketiga, dst hingga10 obor Dasa Darma menyala semua.
  • Setelah 10 Obor Dasa Darma menyala - maka dilanjutkan dengan pengucapada moto Gerakan Pramuka "SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “ 
  • Sesepuh Upacara  maju menyalakan api unggun dengan obor utama, kemudian dilanjutkan dengan ke 10 obor dasar darma yang maju bersama-sama menyalakan api unggun.
  • Setelah api menyala - semua kembali ke tempat masing-masing.
Contoh prosesi 2 :  
  • Di dalam unggunan kayu digantungkan bensin di dalam plastik, dan dibawahnya diberi triplek yang berpaku, tali gantungan adalah sebuah senar yang agak tebal dan dihubungkan ke sesepuh upacara) 
  • Petugas menyerahkan Obor Utama kepada Sesepuh Upacara 
  • Petugas obor Dasa Darma no.1 dan no. 10 maju menghadap Sesepuh Upacara untuk menyalakan obor 
  • Setelah obor menyala, petugas kembali ke tempat semula, dan dilanjutkan dengan penyalaan obor dari no. 1 ke no. 2 dan dari no 10 ke no. 9, selanjutnya dari no. 2 ke no. 3 dan no. 9 ke no. 8, dan seterusnya
  • Setelah menyala semua, selanjutnya mengucapkan Dasa Darma Pramuka di mulai dari no. 1 dan seterusnya sampai ke no. 10 
  • Sesepuh Upacara dan Petugas obor Dasa Darma serentak mengucapkan Motto Gerakan Pramuka: “SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN”, setelah itu Sesepuh Upacara membakar tali senar yg telah disediakan dengan menggunakan obor utama di tempat Sesepuh Upacara berdiri (bisa juga menggunakan alat media lain, misalnya kendi yang dipukul)
  • Petugas obor Dasa Darma meletakkan obornya di tempat dia berdiri (tonggak telah disediakan), selanjutnya Petugas keluar dari lingkaran dan bergabung dengan peserta lainnya ke dalam lingkaran
Pembawa Acara Putra :
"Api-api Dasa Darma Gugahlah hati kami, agar kami dapat menghayati dan mengamalkan nilai luhur Dasa Darma ..."

Pembawa Acara Putri :
"Berilah kami semangat seperti kobaran Dasa Darma"

Pembawa Acara Putra :
"Api semangat akan membakar, gairah mudahmu yang menggebu, tonggak telah terpancang, lanjutkan perjuangan ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tanpa kenal putus asa, kita akan mengatur langkah, membuka kata tanpa makna, tuk taklukan dunia fana ...:

Pembawa Acara Putra :
"Kakak jangan tinggalkan kami, karena kami bukanlah apa-apa, banyak yang harus kami lakukan, tapi tanpa bimbinganmu tak ada yang dapat kami perbuat ..." 

Pembawa Acara Putri :
"Kakak ...  Kami masih butuh petuahmu, yang dapat menggugah kami untuk berbuat, untuk itu marilah kita dengarkan amanat sesepuh upacara ..."

Sesepuh Upacara 
Amanat sesepuh upacara

Pembawa Acara Putra :
"Dikala suka terkadang kami lupa, dikala kami berduka selalu menyebut nama Mu ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tuhan Bimbinglah kami agar tetap di jalan MU. Untuk itu marilah kita panjatkan doa ..."

Petugas Doa :
Memimpin dan membacakan doa.

Pembawa Acara Putra :
"Ada pertemuan ada perpisahan, ada awal ada akhirnya ..."

Pembawa Acara Putri :
"Tapi kami ingin akhir dari acara api unggun ini, bukan akhir dari pengabdian kami pada Gerakan Pramuka ..."

Pembawa Acara Putra :
"Kita telah melaksanakan acara pokok api unggun, dan untuk menandai berakhirnya acara ini, kita dengarkan laporan Pemimpin Upacara yang dilanjutkan dengan penghormatan kepada Sesepuh Upacara ..."

Pempimpin Upacara :
Laporan pemimpin upacara dan penghormatan kepada Sesepuh Upacara

Pembawa Acara Putri :
"Kakak sesepuh upacara dapat meninggalkan arena Api Unggun, namun kami masih mengharapkan kehadiran Kakak untuk tetap dalam lingkaran persaudaraan walaupun acara pokok telah selesai ..."

Pembawa Acara Putra & Putri :
"Acara penyalaan api unggun telah selesai. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan limpahan taufik dan hidayah kepada kita semua. Amin ya robbal alamin. Terimakasih. Wassalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuh.  Salam sejahtera bagi kita semua. Salam Pramuka ..."

Catatan :
  • Upacara penyalaan api unggun selesai, dilanjutkan dengan acara atraksi yang biasanya dipimpin oleh Pembawa Acara yang lain.
  • Contoh naskah di atas hanya untuk upacara api unggun, bukan untuk upacara-upacara resmi. Untuk upacara resmi tetap mengacu kepada paraturan yang berlaku.

Lihat Entri/Topik Terkait
Api Unggun sebagai media pendidikan kepramukaan

Sumber :
Naskah di atas ditulis oleh  Ayah Absar (Pelatih) atau Kak Abdullah Sarie Kapusdiklatcab Gerakan Pramuka Kota Jambi, untuk keperluan  KML 2000/KOTA JAMBI.

Thursday, 3 October 2013

Afirmasi Alat Bantu Pendidikan Nilai



Pengantar
 Dalam pendidikan kepramukaan  seyogyanya janganlah bermain hanya untuk permainan itu sendiri. Gunakanlah permainan sebagai media pendidikan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan, mengubah perilaku dan meningkatkan ketrampilan. Demikian pula   bernyanyi, tepuk tangan, menari, bercerita, menggambar dan berbagai aktivitas lain janganlah hanya berhenti sebagai sebuah nyanyian, sebuah tepuk tangan, sebuah cerita dan sebuah gambar tanpa makna. apa-apa.

Contoh : salah satu tolok  ukur  “mendongeng” dapat  menjadi media pendidikan yang efektif  dalam kepramukaan,  jika setelah kegiatan mendongeng  para Siaga dapat merumuskan kata-kata  :

“Saya bangga menjadi Siaga yang jujur kerena pribadi yang jujur adalah pribadi yang tidak merugikan sesama”.

Rumusan kalimat  di atas yang disebut dengan “afirmasi”

Afirmasi sebagai Alat Bantu  Pendidikan Nilai


Pasal 11, Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka menyatakan bahwa pada hakikatnya semua kegiatan dalam Gerakan Pramuka diarahkan untuk membina watak, kepribadian dan akhlak mulia serta keterampilan, dan kesehatan anggota muda. Pembinaan watak, kepribadian dan akhlak mulia dilakukan melalui kegiatan: Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, Kesadaran berbangsa dan bernegara, Pengamalan moral Pancasila, Pemahaman sejarah perjuangan bangsa, Rasa percaya diri, Kepedulian dan tanggung jawab serta disiplin.

Pembinaan watak  merupapakan  salah satu bentuk pendidikan nilai atau termasuk proses pendidikan “affective domain”  atau pendidikan dalam ranah afektif.  Pendidikan ranah afektif berorientasi pada pengembangan sikap dan  perilaku-perilaku individu agar menjadi pribadi-pribadi yang positip berguna bagi diri, lingkungan dan masyarakatnya. Namun demikian pendidikan perilaku ternyata merupakan proses pendidikan yang tidak mudah karena terkait langsung dengan upaya mengubah dan menanamkan nilai-nilai. Pendidikan nilai tidak bisa melalui ceramah namun harus ada keteladanan, contoh nyata, dan upaya merangsang sikap positip secara terus menerus.    Salah satu bentuk merangsang sikap  positip dimaksud adalah dengan  “afirmasi”.

Afirmasi (Inggris : Affirmation) atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan penegasan. Afirmasi mirip seperti doa, harapan atau cita-cita, hanya saja afirmasi lebih terstruktur dan personal dibandingkan dengan doa dan lebih spesifik. Dengan kata lain afirmasi merupakan  rumusan penryataan positip mengenai siapa diri kita dan kita bisa menjadi apa dalam kaitan kita sebagai mahluk individu, mahluk yang relegius dan mahluk sosial.

Afirmasi berguna sebagai pembawa perubahan kearah sikap positip atau sebagai sarana untuk mendorong dan memunculkan apa yang kita inginkan dalam pemikiran dan pengalaman kita. Perubahan itu terjadi baik pada tataran keyakinan, kemauan untuk berubah dan kesadaran akan adanya tanggungjawab terhadap diri sendiri, lingkungan dan Tuhan yang maha kuasa. Oleh sebab itu afirmasi biasaya digunakan sebagai penutup atau puncak sebuah proses pembelajaran atau pelatihan.

Pendidikan adalah proses mengembangkan kesadaran kearah perubahan  yang lebih baik dan sikap positip.  Keyakinan atau kesadaran pada dasarnya tersimpan di alam pikiran bawah sadar yang berbentuk emosi, ketakutan, keraguan, fakta, kejadian yang sebenarnya dan opini orang lain yang bisa diterima. Keyakinan dengan mudah menerima pikiran-pikiran negative maupun positip yang kemudian membentuk apa yang dirasakan sebagai kebenaran.

Afirmasi adalah sebuah proses yang membantu seseorang untuk terbebas dan mampu melawa pandangan-pandangan negative yang berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Sebagai mahluk yang sempurna pada dasarnya dalam diri manusia  terkandung potensi sikap positip. Afirmasi berfungsi untuk menumbuhkan sikap positip tersebut agar seseorang bisa menjadi pribadi-pribadi yang sehat secara jasmani dan rohani.

Afirmasi membutuhkan Stimulus

Sebagai sebuah proses pendidikan afirmasi membutuhkan stimulus atau perangsang. Dalam pendidikan kepramukaan stimulus ini bisa berbentuk nyanyian, tepuk tangan, permainan, cerita, kegiatan di alam bebas dsb. Yang terpenting stimulus tersebut  harus mampu merangsan daya pikira dan daya rasa seseorang untuk menumbuhkan  kesadarannya membangun sikap positip terhadap lingkungannya.

Stimulus atau perangsang  tersebut  haru mampu melahirkan afirmasi yang penuh  komitmen, keyakinan, pengharapan dan antusiasme sehingga mendorong  lahirnta  pengaruh yang sangat kuat pada keyakinan, emosi, kesehatan dan kehidupan.  Alam raya  dan seisinya adalah  mesin afirmasi raksasa yang juga dapat dijadikan stimulus.  Merenungi kebesaran dan kesempurnaan alam raya sebaai ciptaan Tuhan dengan penuh kesadaran akan menumbuhkan pikiran positif, dan   memurnikan akal budi.  Disitulah afirmasi terletak, karena otak dan pikiran dapat tercerahkan dan dibersihkanbak membersihkan rambut dengan  shampoo.

Cara Merumuskan Afirmasi

  •  Afirmasi yang kuat  disusun secara personal dengan menggunakan nama “saya” atau nama “langsung”, misalnya : “Saya bisa …”  atau “Budi adalah …”
  • Rumuskan kalimat afirmasi yang seolah-olah  kita  telah melakukan perubahan sesuai dengan yang diinginkan atau sudah menjadi orang sesuai dengan yang diinginkan. Misal “Saya selalu ingat bahwa menjadi sahabat yang jujur dan baik akan lebih bermakna bagi sesama"
  • Gunakan keterangan waktu sekarang sebab kalimat dengan keterangan waktu mendatang bisa merusak nilai sebuah afirmasi. Pikiran bawah sadar sangat harfiah dan jika afirmasi disusun dengan kalimat yang akan datang maka akan mencerminkan bahwa sesuatu itu akan terjadi di masa datang juga. Oleh sebab itu hindari rumusan afirasi seperti “Saya akan …” dan ungkapan sejenis. Afirmasi harus mengindikasikan bahwa anda telah mencapai hasil bukan “sedang berusaha”  mencapainya.
  • Afirmasi akan berhasil jika disertai dengan gambaran mental. Lebih mudah menggambarkan sesuatu yang sudah dicapai daripada proses pencapaian sesuatu yang tidak jelas. Misal : "Saya mencintai  ayah bunda sebagaiman saya mencintai bangsa dan negaraku"
  • Afirmasi harus menggambarkan sikap yang akan ditumbuhkan bukan sikap yang akan dijauhi. Gunakan sikap positip jagan sikap negatif. Lebih baik mengatakan “saya tenang ...” daripada “saya marah... ”.
  • Jangan gunakan perbandingan dalam afirmasi seperti “Saya tidak bisa menulis sebaik Budi”. Pusatkan pada diri sendiri seperti “Saya bisa menyanyi  dengan baik”.
  • Sebutkan secara spesifik tingkat yang ingin dicapai, missal  “saya bisa menyanyikan Indonesia Raya minggu depan” atau “Saya bisa menulis 1 buah buku tentang cerita rakyat".
  • Masukan kata-kata yang bermuatan perasaan kedalam afirmasi  untuk memberi bobot emosi, seperti “Saya senang dapat mengerjakan matematika hari ini” atau  “saya bangga dengan kemahiran saya mendirikan tenda".

 Berbagai jenis Afirmasi

  • Afirmasi lisan :  perkataan adalah pikiran yang diekspresikan.  Afirmasi jenis adalah afirmasi yang diekspresikan dengan kata-kat baik diucapkan dengan berbisik, bergumam maupun berteriak disertai keyakinan akan dapat dicapai dengan baik.
  • Afirmasi dalam hati : Afirmasi dalam hati adalah afirmasi yang tersimpan dan terucap dalam hati secara terus menerus sehingga menjadi kesadaran positip. Dengan terus  memusatkan perhatian dan berkonsentrasi penuh pada hal apa yang tercantum dalam afirmas maka umumnya akan dapat  terwujud. Hal itu karena semua yang ada diawali dengan pikiran dalam akal budi seseorang.
  • Afirmasi dalam bentuk perasaan (Keyakinan) : Keyakinan adalah tindakan akal budi yang berkaitan dengan sebuah gagasan, keinginan atau afirmasi yang diterima sebagai kebenaran dan bekerja berdasarkan keinginan atau afirmasi itu sendiri. Bila dalam kehidupan ini ada keyakinan, dan ketetapan hati, berarti seseorang hidup dalam tingkat mental dan emosional, yang akan dimiliki bila keinginan itu  telah terpenuhi, walaupun bila tanggapan perasaan memberikan petunjuk kearah sebaliknya. Sangatlah penting untuk menambahkan unsur keyakinan ke dalam setiap afirmasi.
  • Tindakan :  Bertindaklah dan tuliskan afirmasi  pada selembar kertas, dengan menggunakan indera jasmaniah. Ini akan membawa mereka ke alam kesempatan dan letakkanlah di alam kenyataan, berikan wujud dan bentuk. Tiupkan napas dan kehidupan kedalam afirmasi Anda dengan melakukan tindakan lain yang diperlukan.
  • Tuliskan Afirmasi Anda : Ketika Anda menuliskan afirmasi Anda, berarti Anda berbicara kepada diri Anda sendiri atau berpikir pada kertas. Proses afirmasi terbentuk oleh afirmasi tertulis. Ketika Anda menulis Anda meninggalkan sebuah kesan, sebuah bentuk, atau sebuah gambaran pada kertas, kanvas atau yang lain. Di saat Anda menuliskan afirmasi Anda, maka afirmasi itu sedang dalam perjalanan menuju kenyataan. Kata-kata tertulis merupakan satu langkah lebih dekat menuju perwujudan afirmasi Anda.

Mewujudkan afirmasi
  • Mewujudkan Afirmasi : Adakanya afirmasi dapat segera terwujud dan adakalnya hasilnya begitu lama. Oleh sebab itu ada baiknya afirmasi selalu dimunculkan di setiap kesempatan atau dengan merancang stimulus agar afirmasi tersebut dapat dimunculkan.
  • Penting  untuk menemukan  cara untuk mengoptimalkan akal budi Anda agar selalu  mempercayai dan menerima bahwa afirmasi yang telah disusun itu benar dan tepat.
  • Afirmasi juga dapat cepat diwujudkan dengan cara menuliskannya dan ditempel di dinding atau tempat-tempat yang sering dilihat, mengucapkannya berulang-ulang, menyanyikannya dengan nada-nada riang dan menarikannya.
  • Semakin riang emosi yang disertakan dalam sebuah afirmasi akan semakin efektif.  Baik perasaan positip maupun negatif memiliki kekuatan formatif.
  • Pengulangan juga merupakan salah satu jalan keberhasilan afirmasi.

Selamat Memandu, Salam Pramuka.

Lihat topik/entri terkait
Taksonomi Bloom : Alat Bantu Merumuskan Tujuan Latihan Pramuka

Sumber
  • "Apa Itu Afirmasi?" oleh : Anne Marie Evers dalam : http://pranaindonesia.wordpress.com/  diakses tanggal 4 Oktober 2013
  • "Memupuk dan Mengembangkan Nilai-nilai Spiritual Pada Anak", Oleh : Peggy Joy Jenkins, Ph.D. Penrbit : Kompas Gramedia, Jakarta, 2010.

Friday, 8 February 2013

Area Pengembangan Pramuka Pandega

 


 01. Pengantar 
  • Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala dimensi kepribadian secara seimbang. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya.
  • Guna mencapai tujuan tersebut, kepramukaan mengembangkan area-area perkembangan, mencakup keragaman yang luas dalam demensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam struktur kepribadian. Area pengembangankepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.
  • Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai. Kompetensi akhir dijabarkan secara berkesinambungan dan meningkat menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai. Kompetensi akhir peserta didik dalam Gerakan Pramuka adalah Kompetensi Pramuka Pandega,
  • Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan Pramuka sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masingserta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi. Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap dari setiap jenjang peserta didik dalam menempuh syarat kecakapan umum.

02. Area Pengembangan Spiritual
 

Pengertian  :  
  • Pengembangan Spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam dan memahami kekayaan spiritual (keagamaan dan kepercayaan) yang dimiliki masyarakat. Meyakini bahwa spiritual menjadi pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan serta menghargai spiritual pilihan orang lain.
  • Pengembangan spiritual memberikan motivasi hidup dan penghidupan untuk diamalkan agar menjadi manusia seutuhnya.
  • Pengembangan spiritual pada Pramuka Pandega merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Tujuan
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Pandega adalah membantu memperdalam dan
memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan
melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya secara bertahap.
 

Sasaran
  • Meningkatnya ketaatan beribadah dengan selalu mengamalkan ajaran agama dan kepercayaannya
  • Mampu memimpin kegiatan keagaaman
  • Mampu menjaga kerukunan hidup antar umat beragama
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir dalam pengembangan spiritual Pramuka Pendega adalah ketaatan beribadah, mengamalkan ajaran agama dan kepercayaannya, dapat memimpin kegiatan keagamaan, serta mampu membina kerukunan hidup antar umat beragama.

03. Area Pengembangan Emosional  

Pengertian
Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan
keragaman cara mengungkapkan emosi, keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai
dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang
membantu pembentukan pribadi seseorang.
 

Tujuan
Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Pandega untuk menumbuh
kembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai perasaan orang lain
serta dapat mengendalikan emosinya dengan seimbang.
 

 Sasaran
  • Mampu menentukan pilihan hidupnya serta memahami konsekuensinya
  • Mampu mengelola emosi
  • Mampu mengungkapkan dan menghargai perasaan oranglain
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir dalam pengembangan emosional Pramuka Pendega adalah mampu menentukan jalan hidup dan membangun masa depannya.

04. Area Pengembangan Sosial 

Pengertian
Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan kepercayaan dan saling ketergantungan terhadap orang lain serta membangun kemampuan untuk bekerjasama dan memimpin.

TujuanTujuan pengembangan Sosial adalah membantu Pramuka Pandega dalam mengembangkan hubungan dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan solidaritas.

Sasaran
  • Mampu membangun kerjasama dalam sebuah kelompok
  • Mampu membuat perbedaan dengan melakukan perubahan
  • Mampu membangun komunikasi yang baik dengan teman.
  • Mampu mandiri, memimpin dan toleransi dengan orang lain
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir dalam pengembangan sosial Pramuka Pendega adalah mampu memahami konsep saling ketergantungan dengan orang lain dan membangun kerjasama serta mengadakan perubahan dalam kelompok dan lingkungannya.
05. Area Pengembangan Intelektual 

Pengertian
Pengembangan Intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berfikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang secara sederhana diartikan sebagai kecerdasan. Dengan kecerdasan yang dimilikinya Pramuka Pandega dapat membuat hubungan untuk mengumpulkan informasi, berfikir secara kritis dalam memecahkan masalah secara kreatif.
Tujuan
Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Pandega adalah membantu menumbuhkan keingintahuan
sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses dan memecahkan masalah. 


Sasaran
  • Mampu berinovasi dan berfikir kreatif
  • Mampu menggunakan informasi dan menyikapi dengan cara yang berbeda
  • Mampu menerapkan teknologi tepat guna
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir dalam pengembangan sosial Pramuka Pendega adalah mampu mengembangkan daya berpikir kreatif, inovatif dan memanfaatkan informasi untuk digunakan dalam situasi yang berbeda serta mampu menerapkan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

06. Area Pengembangan Fisik 


Pengertian
Pengembangan Fisik adalah pengembangan yang berkaitan pengembangan tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar.
 

TujuanTujuan pengembangan fisik adalah Pramuka Pandega mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaganya agar sehat, kuat dan bugar.

Sasaran
  • Mampu meningkatkan kebugaran tubuhnya dengan berolahraga
  • Mampu bersikap sportif
  • Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya
Standar Kompetensi
  • Kompetensi akhir dari proses pembinaan peserta didik (anggota muda) dalam Gerakan Pramuka adalah golongan Pramuka Pandega.
  • Kompetensi akhir pengembangan fisik adalah meningkatkan ketahanan fisik (melakukan olah raga), dan menanamkan sportivitas serta kesadaran hidup bersih dan sehat.

Lihat entri/topik terkait :

Pandega/Kepandegaan
Struktur Organisasi Racana Pandega
Tanda Kecakapan Pramuka Pandega
Peran Pembina Pramuka Pandega

Sumber :
Buku : "Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Golongan Pandega", Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta 2011

Saturday, 5 January 2013

Area Pengembangan Pramuka Penegak



Pengantar
  • Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala dimensi kepribadian secara seimbang. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya. Guna mencapai tujuan tersebut, kepramukaan mengembangkan area-area perkembangan, mencakup keragaman yang luas dalam dimensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam struktur kepribadian. Area pengembangan kepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.
  • Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai. Kompetensi akhir dijabarkan secara berkesinambungan dan meningkat menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai di tingkat Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
  • Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan Pramuka Penegak sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masing serta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi. Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap Pramuka Penegak menempuh syarat kecakapan umum.

Area Pengembangan Spiritual
Pengertian

  • Pengembangan Spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam dan pemahaman kekayaan spiritual (keagamaan dan kepercayaan) yang dimiliki masyarakat. Agama diyakini sebagai pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan  serta menghargai spiritual pilihan orang lain. Spiritual memberikan motivasi dalam kehidupan dan merupakan alat pengembangan yang diamalkan agar menjadi manusia yang bertanggungjawab. Agama mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hubungan tersebut dapat menjamin keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam hidup manusia. Pengembangan spiritual pada Pramuka Penegak merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
Tujuan
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Penegak adalah membantu memperdalam dan memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.
 

Sasaran  
  1. Mampu melaksanakan kewajiban agamanya secara teratur
  2. Mampu menyampaikan rasa syukur dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  3. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan spiritual Pramuka Penegak terdiri atas :

  1. Kompetensi Akhir : taat beribadah, mengamalkan ajaran agama dan kepercayaan yang diyakininya, serta menghormati agama dan kepercayaan orang lain.
  2. Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut : (a) Penegak Bantara : Mampu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bernilai spiritual. Mampu melaksanakan ibadah sehari-hari sesuai dengan keyakinannya. (b) Penegak Laksana : Mampu memahami terhadap perbedaan keyakinan yang dianut oleh orang lain. Mampu bersikap konsisten terhadap pelaksanaan agama yang diyakininya.
Area Pengembangan Emosional

Pengertian

  • Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan bagaimana cara mengungkapkan emosi. Sikap dan perilaku seseorang mencerminkan keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi seseorang.
  • Kondisi dari perubahan anak menjadi seorang remaja juga mengakibatkan terjadinya pengembangan emosi, perlunya penghargaan atas sebuah pribadi yang utuh yang tidak dianggap remeh dan dihargai atas segala pendapatnya merupakan kebutuhan remaja. Bila hal ini tidak diperoleh maka remaja akan mudah mencari pelampiasan lain yang mungkin baik kadang pula tidak baik.
  • Saat ini banyak cara seorang remaja mengekspresikan emosi dan perasaannya, salah satunya melalui media pertemanan “facebook” dan “twitter”. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi salah memilih kawan bahkan terjerumus ke hal-hal yang negatif.
  • Keluarga merupakan sumber utama pengembangan emosi remaja.
  • Terjalinnya akan menumbuhkan pribadi dengan emosi yang stabil. Pembina Pramuka harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga dapat membantu keseimbangan emosi peserta didiknya.
Tujuan
Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Penegak untuk menumbuhkembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai perasaan orang lain serta dapat mengelola emosinya dengan baik.
 

 Sasaran
  • Mampu menjalin komunikasi yang cukup baik diantara anggota keluarga dan masyarakat disekitarnya
  • Mampu mengendalikan emosi diri dan emosi orang lain.
  • Menghargai pendapat orang lain
Standar Kompetensi Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan emosional Pramuka Penegak terdiri atas :
  • Kompetensi Akhir : mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa depan dan pekerjaannya.
  • Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut :(a) Penegak Bantara : Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan teman secara santun. Mampu mengendalikan emosi dan berfikir secara logis. Mampu menyampaikan pendapat dan menerima perbedaan pendapat dengan tidak menyinggung perasaan orang lain. (b) Penegak Laksana : Mampu menyampaikan gagasan dalam berbagai bentuk yang santun. Mampu berempati terhadap pendapat orang lain.

Area Pengembangan Sosial  

Pengertian
  • Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan kepercayaan dan ketergantungan terhadap orang lain serta membangun kemampuan untuk bekerjasama dan memimpin.  Pengakuan terhadap remaja sebagai individu merupakan wadah belajar untuk mengungkapkan perasaan dan eksistensi diri kepada orang lain dengan cara yang benar dan santun.
Tujuan
Tujuan pengembangan sosial adalah membantu Pramuka Penegak dalam mengembangkan hubungan sosial dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan solidaritas.

Sasaran

  • Mampu bekerjasama dan berinteraksi dengan orang lain di dalam sebuah kelompok
  • Mematuhi aturan kelompok dan sanggup menerima konsekuensinya
  • Peduli terhadap orang lain, lingkungannya
Standar Kompetensi Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan sosial Pramuka Penegak terdiri atas :
  • Kompetensi Akhir : mampu bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan menjaga kelestarian lingkungan serta memiliki kepedulian sosial.
  • Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut : (a)  Penegak Bantara : Mampu mengenal kepribadian orang lain dan tidak berprasangka buruk. Mampu memimpin kelompoknya dan memberikan kontribusi terhadap organisasi sosial lain yang dilakukan secara individu maupun kelompok. (b) Penegak Laksana : Mampu memahami perbedaan strata sosial di masyarakat. Mampu memimpin dan bekerjasama. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip hak asasi manusia beserta contoh konkret.

Area Pengembangan Intelektual
Pengertian

Pengembangan Intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan.

Tujuan
Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Penegak adalah membantu menumbuhkan keingintahuan akan sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses, mengambil keputusan dan memecahkan masalah. 
Sasaran
  • Mampu menghimpun dan memproses informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam mengambil keputusan.
  • Mampu berinovasi dan berkreasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kegiatan keterampilan kepramukaan.
  • Mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya.
  • Mampu mensosialisasikan teknologi tepat guna kepada masyarakat.
Standar Kompetensi  
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan intelektual Pramuka Penegak terdiri atas :
  • Kompetensi Akhir : mampu menunjukkan semangat dan daya kreativitas yang tinggi dalam mengaplikasikan pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepramukaan yang dimilikinya.
  • Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut : (a) Penegak Bantara : mampu memilih bidang pengetahuan yang diminati untuk menunjang cita-citanya. Mampu membuat kesimpulan, kritik dan saran terhadap hal yang dipelajari. Mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan teknologi tepat guna. (b) Penegak Laksana : mampu menambah pengetahuan dan wawasannya. Mampu belajar secara sistematis sesuai dengan arah cita-citanya. Mampu menceritakan suatu masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Mampu mensosialisasikan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Area Pengembangan Fisik  

Pengertian
  • Pengembangan fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar.
  • Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Untuk itu, kita wajib memelihara tubuh sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa syukur dapat diwujudkan dengan menjaga dan memelihara anggota dan organ tubuh agar sehat dan kuat. Pramuka Penegak wajib mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaganya agar tetap sehat dan bugar.

Tujuan
Tujuan pengembangan fisik adalah tumbuhnya kesadaran hidup sehat dan bersih serta dimilikinya kemampuan fisik yang prima sesuai kondisi.
 

Sasaran
  • Mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh antara lain dengan berolahraga yang teratur.
  • Mampu memanfaatkan kemampuan fisiknya.
  • Mampu menjelaskan perkembangan fisik dan psikologis manusia.

Standar Kompetensi
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan fisik Pramuka Penegak terdiri atas :
  • Kompetensi Akhir : mampu menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap sehat dan prima serta memanfaatkan kemampuan fisiknya. Mampu menjelaskan perbedaan perkembangan fisik dan psikologis antara lelaki dan perempuan.
  • Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut : (a) Penegak Bantara : mampu melindungi kesehatan dan menerima kondisi fisiknya, memanfaatkannya serta memiliki sportifitas dan kesadaran hidup sehat.  (b) Penegak Laksana : mampu menjaga dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri. Mampu menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan seluruh kemampuan fisiknya untuk hal-hal yang berguna.
Selamat memandu.


Lihat entri/topik terkait
Pola Pembinaan Pramuka Penegak Pandega
Penegak (Filosofi, Kiasan Dasar, Sifat & Bentuk Kegiatan)
Fungsi Pembina Pramuka Penegak
Tanda Kecakapakan Pramuka Penegak Pandega
Ambalan Penegak
Struktur Organisasi Ambalan Penegak


Sumber :
Lampiran III : Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka  No. 199 Tahun 2011
Tentang Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Penegak

Friday, 9 November 2012

Area Pengembangan Pramuka Penggalang





Pengantar
Gerakan Pramuka dalam perkembangannya berupaya memenuhi standar kurikulum pendidikan berupa syarat kecakapan baik kecakapan umum maupun kecakapan khusus mengikuti area pengembangan individu. Gerakan Pramuka mengidentifikasi area pengembangan terbagi menjadi 5 area pengembangan yang terdiri atas:
  1. Area Pengembangan Spiritual;
  2. Area Pengembangan Emosional;
  3. Area Pengembangan Sosial;
  4. Area Pengembangan Intelektual;
  5. Area Pengembangan Fisik;

Area Pengembangan Spiritual

Pengertian
  • Pengembangan Spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam dan memahami kekayaan spiritual (keagamaan dan kepercayaan) yang dimiliki masyarakat. Agama diyakini sebagai pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan serta menghargai spiritual pilihan orang lain. Spiritual memberikan motivasi dalam kehidupan dan merupakan alat pengembangan yang diamalkan agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa serta bertanggungjawab.Agama mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hubungan tersebut dapat menjamin keserasian, keselarasan dan keseimbangan dalam hidup manusia. Pengembangan spiritual pada Pramuka Penggalang merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta untuk mewujudkan tujuan Gerakan Pramuka.
  • Pada usia Pramuka Penggalang merupakan saat terjadinya perubahan dari pola berfikir anak-anak menjadi remaja, terjadi sebuah pemikiran yang sangat ekstrim dimana remaja menjadi tidak mudah menurut dan lebih mudah percaya terhadap teman sebayanya.
  • Dengan pola pendekatan pembinaan pramuka peggalang, hal ini dapat tercapai apabila penemuan ketaqwaan dan keimanan diperoleh secara bersama-sama dengan dukungan orang dewasa yang menghantarkan remaja memperoleh sebuah penemuan akan ketuhanan.
  • Keteladanan adalah sebuah cara penemuan yang lain yang dapat diperoleh seorang remaja. Figur teladan ini akan menjadi panutan sehingga mudah bagi remaja untuk menerima saran dan pendapat.
Tujuan
Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Penggalang adalah membantu menanamkan, memperdalam, memperkuat keimanan ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

Sasaran Pramuka Penggalang mampu :
  1. Menjalankan Ibadah sesuai dengan Agama atau Kepercayaannya
  2. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
  3. Mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya
  4. Menghormati Agama lain
  5. Menyayangi sesama mahluk dan alam ciptaan Tuhan

Area Pengembangan Emosional

Pengertian
  • Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan bagaimana cara mengelola dan mengungkapkan emosi.
  • Sikap dan perilaku seseorang mencerminkan keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi seseorang.
  • Kondisi dari perubahan anak menjadi seorang remaja juga mengakibatkan terjadinya pengembangan emosi, perlunya penghargaan atas sebuah pribadi yang utuh yang tidak dianggap remeh dan dihargai atas segala pendapatnya merupakan kebutuhan remaja. Bila hal ini tidak diperoleh maka remaja akan mudah mencari pelampiasan lain yang mungkin baik kadang pula tidak baik.
  • Saat ini banyak cara seorang remaja mengekspresikan emosi dan perasaannya, salah satunya melalui media pertemanan "facebook" dan "twitter". Hal ini sangat dimungkinkan terjadi salah memilih kawan bahkan terjerumus ke hal-hal yang negatif.
  • Keluarga merupakan sumber utama terjadinya pengembangan emosi remaja, apabila terjadi komunikasi yang cukup diantara anggota keluarga maka remaja akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki emosi yang stabil, bila hal ini tidak didapat dirumah maka Pembina Pramuka harus memiliki kemampuan pendekatan yang mampu menjawab kebutuhan remaja yaitu Pramuka Penggalang.
Tujuan
Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Penggalang untuk menumbuh-kembangkan dan mengelola perasaan serta pengungkapannya secara wajar sehingga dapat menghargai orang lain dan dapat mengendalikan emosinya dengan seimbang.

Sasaran
Sasaran  pengembangan  emosional  adalah  agar  Pramuka  Penggalang  mampu  :
  1. Mengelola emosi dan perasaannya untuk kesetabilan dirinya
  2. Mengenal dan menerima berbagai perasaan serta emosi
  3. Menghargai perasaan orang lain
  4. Mengendalikan emosi diri dan lingkungannya

Area Pengembangan Sosial
Pengertian
Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan kepercayaan dan ketergantungan terhadap orang lain serta membangun kemampuan untuk bekerjasama dan memimpin. Pengakuan terhadap seorang remaja sebagai individu yang memerlukan individu lain atau teman ataupun lawan jenis merupakan wadah belajar untuk mengungkapkan perasaan dan eksistensi diri kepada orang lain dengan cara yang benar dan santun.

Tujuan
Tujuan pengembangan sosial adalah membantu Pramuka Penggalang dalam mengembangkan hubungan dengan teman, komunikasi, kemandirian, kerjasama, kepemimpinan dan solidaritas.

Sasaran
Sasaran   pengembangan   sosial   adalah   agar   Pramuka   Penggalang   mampu   :
  1. Menerima dan mematuhi peraturan yang diciptakan masyarakat dengan rasa tanggungjawab
  2. Melaksanakan   norma-norma   yang   berada   di   masyarakat   lingkungannya
  3. Berperan aktif membantu masyarakat membina kehidupan yang rukun dan damai
  4. Bekerjasama dengan orang lain
  5. Memimpin dan dipimpin orang lain

Area Pengembangan Intelektual

Pengertian
Pengembangan Intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir, berinovasi dan menggunakan informasi dalam situasi yang berbeda. Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan. Kecerdasan tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai hal anatar lain dengan cara memecahkan masalah-masalah yang harus dihadapi dalam masa pertumbuhan dan kehidupannya

Tujuan
Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Penggalang adalah membantu menumbuhkan keingin tahuan dan meningkatkan kecerdasan dengan menghimpun informasi dan ilmu pengetahuan.
Sasaran Sasaran  pengembangan  Intelektual  adalah  agar  Pramuka  Penggalang  mampu  :
  1. Mengikuti perkembangan iptek dan ketrampilan kepramukaan
  2. Menggunakan IT dan menjelaskan manfaatnya
  3. Mengaplikasikan Iptek dan ketrampilan kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari

Area Pengembangan Fisik

Pengertian
  • Pengembangan fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan anggota dan organ tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, pemeliharaannya agar menjadi sehat dan kuat.
  • Pramuka Penggalang wajib mengenali tubuhnya, bertanggung jawab atas pertumbuhan, perkembangan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaga agar tetap sehat, bugar dan menjadi sosok Pramuka Penggalang dengan tubuh yang sehat dan kuat.
  • Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Untuk itu, kita wajib memelihara tubuh sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa syukur dapat diwujudkan dengan menjaga dan memelihara anggota dan organ tubuh agar sehat dan kuat.

Tujuan
Tujuan pengembangan fisik Pramuka Penggalang adalah untuk membantu menumbuhkembangkan fisik dan psikis agar tumbuh dengan baik

Sasaran
Sasaran   pengembangan   Fisik   adalah   agar   Pramuka   Penggalang   mampu   :
  1. Memiliki pengetahuan membentuk tubuh yang kuat, menjaga kesehatan pribadi dan lingkungannya
  2. Melakukan kegiatan pemeliharan pertumbuhan perkembangan tubuh secara teratur dengan baik
  3. Mengenali    perubahan    yang    terjadi    perubahan    fisik    dan    psikisnya

 Lihat entri/topik terkait :
Penggalang (Filosofi, Kiasan Dasar & Model Kegiatannya)
Pembina Penggalang (Peran, Tanggungjawab & Profilenya)
Tanda Kecakapan Penggalang & Penggalang Garuda

Sumber :
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR:  199 TAHUN 2011 TENTANG PANDUAN PENYELESAIAN SYARAT KECAKAPAN UMUM















Wednesday, 3 October 2012

Area Pengembangan Pramuka Siaga





Pengertian
Pendidikan kepramukaan mendorong peserta didik untuk mengembangkan segala  dimensi kepribadian secara seimbang. Hal tersebut merupakan dorongan dalam mengeksplorasi pertumbuhan dari segala kemungkinan yang bisa diraih untuk menjadi manusia seutuhnya. Guna mencapai tujuan tersebut, kepramukaan mengembangkan  area-area perkembangan,  mencakup keragaman yang luas dalam demensi kepribadian manusia, serta mengaturnya dalam struktur kepribadian.  Area pengembangan kepribadian meliputi, pengembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.

Setiap area pengembangan memiliki kompetensi akhir yang harus dicapai.  Kompetensi akhir dijabarkan  secara berkesinambungan dan meningkat. menjadi kompetensi dasar yang  harus dicapai di tingkat Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata. Kompetensi ini dimaksudkan untuk memberikan arah pengembangan pribadi, menetapkan arah potensi yang dapat dicapai oleh setiap tingkatan  Pramuka Siaga sesuai dengan usia dan sifat pribadi masing-masing serta berfungsi sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan pribadi.  Kompetensi akhir merupakan sasaran yang diharapkan dapat dicapai setelah secara bertahap Pramuka Siaga menempuh syarat kecakapan umum.

Area Pengembangan Spiritual
1.    Pengertian :
  • Pengembangan spiritual adalah pengembangan yang berkaitan dengan pengetahuan yang mendalam untuk memahami dan menghayati kekayaan spiritual yang dimiliki masyarakat.  Pembina wajib meyakini bahwa spiritual menjadi pegangan hidup dan merupakan bagian dari kehidupan untuk menghargai spiritual pilihan orang lain.
  • Pengembangan spiritual memberikan motivasi hidup sebagai alat untuk  diamalkan agar menjadi manusia seutuhnya. 
  • Agama mengatur hubungan antara Tuhan dengan manusia, hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hubungan tersebut dapat menjamin keserasian, keselarasan dan keseimbangan  hidup manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dalam mencapai kemajuan  lahiriah dan kebahagiaan rohaniah. Pengembangan spiritual pada Pramuka Siaga merupakan salah satu aplikasi Prinsip Dasar  Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
2.    Tujuan :
       Tujuan pengembangan Spiritual Pramuka Siaga adalah membantu memperdalam dan
       memperkuat keimanan, ketaqwaan dan mensyukuri kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
       dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.

3.    Sasaran
  •  Sasaran Umum
           a.   Menanam memupuk, menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
                Yang Maha Esa.
           b.  Setiap Pramuka Siaga meyakini pentingnya hidup beragama dalam bingkai NKRI,
                yang berdasarkan Pancasila.
           c.  Bersyukur/ berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.
           d.  Menghormati penganut agama dan kepercayaan lain.
           e.  Mendorong untuk mencapai SKU dan SKK bidang spiritual.
  •  Sasaran Khusus.
           a.    Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa
           b.    Memahami ajaran agama masing-masing sesuai dengan usia.
           c.    Kecintaan pada Tuhan Yang Maha Esa dan Rosul Nya.
           d.    Rasa berkewajiban berbudi pekerti yang baik terutama terhadap kedua orang tua.
           e.    Setiap hari berbuat kebaikan.

4.    Kompetensi
  • Kompetensi  akhir yang diharapkan dapat dicapai dalam Area Pengembangan Spiritual untuk Pramuka Siaga adalah  dapat melaksanakan aturan-aturan agama dilingkungannya dengan benar, melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya, berperilaku jujur serta setiap hari berbuat kebaikan.
  • Kompetensi dasar  Pramuka Siaga diatur secara berkesinambungan untuk Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata sebagai berikut:
          a.   Siaga Mula, mengenal aturan agama yang dianutnya dan  agama serta budaya lain;
          b.   Siaga Bantu, memahami aturan aturan agama yang dianutnya dan toleransi terhadap
                penganut agama dan budaya lain;
          c.   Siaga Tata, melaksanakan aturan-aturan agama yang dianutnya dan menghormati
                penganut agama dan budaya lain.

Area Pengembangan Emosional
1.    Pengertian
  • Pengembangan emosional adalah pengembangan yang berkaitan dengan perasaan dan cara mengungkapkan emosi, keseimbangan dan kematangan emosi dalam mencapai dan memelihara kebebasan diri. Emosi dan perasaan merupakan bagian dari kehidupan yang membantu pembentukan pribadi.
  • Dalam pengembangan ini Pramuka Siaga mendapatkan kesempatan mengenali, memahami dan mengungkapkan nilai-nilai kepramukaan, belajar mengendalikan kepekaan yang berlebihan, mengatasi rasa malu, rasa tidak aman dan sifat memberontak.   
2.   Tujuan
      Tujuan pengembangan emosional adalah membantu Pramuka Siaga untuk menumbuh
       kembangkan perasaan dan pengungkapannya secara wajar, menghargai orang lain serta
       dapat mengendalikan emosinya dengan  seimbang.

3.   Sasaran
      Sasaran pengembangan emosional adalah Pramuka Siaga mampu:
  • memahami nilai-nilai kepramukaan;
  • mengenali, mengakui dan menerima dirinya;
  • mengetahui dan menyampaikan identitas dirinya;
  • menyampaikan  dan mengekspresikan perasaan hati;
  • mengendalikan perasaan dan emosi dalam rangka menghargai   orang lain;
  • mengubah sikap dan perilaku lebih positif.
4.    Kompetensi
  • Kompetensi akhir yang diharapkan dapat dicapai dalam   Pengembangan Emosional adalah dapat mengenal, menyikapi, mengekspresikan nilai-nilai kepramukaan, keindahan dan harmoni yang dicerminkan dengan perubahan sikap dan perilaku.
  • Kompetensi dasar untuk masing-masing tingkatan golongan Pramuka Siaga adalah sebagai berikut:
          a.    Siaga Mula  :    mengenal Dwisatya dan Dwidarma
          b.    Siaga Bantu :    memahami Dwisatya dan Dwidarma.
          c.    Siaga Tata    :     mengamalkan Dwisatya dan Dwidarma.

Area Pengembangan Sosial
1.    Pengertian
  • Pengembangan sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan saling ketergantungan dengan orang lain dan membangun kemampuan untuk bekerjasama serta memimpin.
  • Sesuai kiasan dasar pembinaan Pramuka Siaga yaitu keluarga bahagia,  para Siaga dibina untuk saling mencintai, menghormati,  ketergantungan baik terhadap keluarga, sesama teman maupun terhadap yanda, bunda, pakcik dan buciknya. Satu cara untuk membuat diri bahagia adalah membahagiakan orang lain.  Mereka hidup damai saling tolong menolong,  peduli dengan lingkungan sekitarnya, menaati aturan di kelompoknya, aturan keluarga/di rumah, dan aturan di lingkungannya.  Di masyarakat, Siaga mengetahui tempat-tempat penting yang dapat membantu memberikan pertolongan jika diperlukan dan dapat bekerja sama dengan siapapun.
 2.  Tujuan
       Tujuan pengembangan  sosial adalah membantu Pramuka Siaga dalam mengembangkan
       hubungan dengan keluarga, teman, orang-orang di sekitarnya, komunikasi, kepemimpinan,
      kemandirian, kerjasama dan solidaritas.

3.   Sasaran
      Sasaran pengembangan Sosial adalah Pramuka Siaga mampu:
  • berkomunikasi lebih baik dengan keluarga, teman maupun orang lain;
  • menghargai orang lain;
  • bekerjasama;
  • berperan dalam barung, perindukan maupun kelompok;
  • sebagai warga Negara Indonesia yang patuh.
4.    Kompetensi
  • Kompetensi akhir yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan sosial adalah taat pada aturan keluarga, perindukan dan sekolah, serta lingkungannya, menghormati sesama serta mengetahui wawasan kebangsaan.
  • Kompetensi dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
          a.  Siaga Mula: mengenal anggota keluarga, teman satu barung dan mengenal teman
               satu Perindukkan.
          b.  Siaga Bantu: mengenal lingkungan dan mengetahui aturan-aturan sosial yang ada
               di lingkungannya.
         c.   Siaga Tata: menaati aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya dan melaksanakan
               tugas-tugas yang diberikan dengan penuh tanggungjawab serta mengetahui wawasan
               kebangsaan.

Area Pengembangan Intelektual
1.   Pengertian
  • Pengembangan intelektual adalah pengembangan yang berkaitan dengan kemampuan berfikir, berinovasi dan menggunakan informasi untuk situasi yang berbeda.
  • Pada dasarnya setiap anak memiliki kemampuan intelektual yang diartikan sebagai kecerdasan. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, pramuka Siaga dapat membuat hubungan untuk mengumpulkan informasi, berfikir secara kritis untuk memecahkan masalah secara kreatif.  Intelektual yang diperoleh dalam perindukan berbeda dengan intelektual yang diperoleh dari sekolah karena kecerdasan yang diperoleh berdasar hasil diskusi dan pengalaman di lapangan/latihan.
2.   Tujuan
  • Tujuan Pengembangan Intelektual Pramuka Siaga adalah membantu menumbuhkan keingintahuan sesuatu dengan menghimpun informasi, memproses dan memecahkan masalah.
  • Siaga didorong dapat mengembangkan diri untuk mengenal pengetahuan dan teknologi, berfikir kreatif, menjadi pemimpin dan menggunakan kesempatan untuk memecahkan masalah baik di barungnya maupun di perindukan. 
3.  Sasaran
     Sasaran pengembangan Intelektual adalah Pramuka Siaga mampu:
  • mengaktualisasikan keingin-tahuannya;
  • mengumpulkan dan memproses  informasi;
  • memecahkan masalah dengan semangat dan kreatif;
  • mendapatkan hal-hal baru yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi.
4.   Kompetensi
  • Kompetensi akhir yang diharapkan adalah mengenal, menyikapi dan mengapresiasi (menghargai) pengetahuan dan teknologi serta membiasakan berfikir dan berperilaku yang kritis dan kreatif.
  • Kompetensi dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
          a.   Siaga Mula: mengenal pengetahuan, teknologi  dan keterampilan kepramukaan.
          b.   Siaga Bantu: melaksanakan pengetahuan teknologi  dan keterampilan kepramukaan
                serta dapat memanfaatkannya.
          c.   Siaga Tata:  dapat menceritakan pengetahuan dan teknologi  serta keterampilan
                kepramukaan yang dimilikinya dalam barung dan perindukan.  

Area Pengembangan Fisik
1.    Pengertian
  • Pengembangan Fisik adalah pengembangan yang berkaitan dengan tubuh manusia, mengenali kebutuhannya, serta pemeliharaan agar menjadi sehat dan bugar.
  • Tuhan telah menciptakan manusia sebagai mahluk yang sempurna di dunia sehingga kita wajib untuk mensyukuri hal tersebut. Rasa syukur dapat diwujudkan dengan menjaga dan memelihara tubuh agar sehat dan kuat.
2.   Tujuan
      Tujuan pengembangan fisik  Pramuka Siaga adalah mengenali tubuhnya,
       bertanggung jawab atas pertumbuhan dan fungsi tubuhnya, serta dapat menjaga agar tetap
       sehat dan bugar.

3.    Sasaran
       Sasaran pengembangan fisik adalah Pramuka Siaga mampu:
  • mengenali tubuhnya;
  • memahami fungsi organ tubuh;
  • memelihara dan menjaga kesehatan;
  • berperilaku hidup bersih dan sehat;
  • makan makanan yang bergizi seimbang;
  • melakukan olah raga secara rutin;
  • menggunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat.
4.   Kompetensi
  • Kompetensi akhir yang diharapkan adalah meningkatkan potensi fisik (melakukan olah raga), dan menanamkan sportivitas serta kesadaran hidup bersih dan sehat.
  • Kompetensi dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
          a.    Siaga Mula: mengenal organ tubuh, gerakan dasar olah raga, kebersihan dan kesehatan.
          b.   Siaga Bantu: memahami fungsi organ tubuh, gerakan dasar olah raga, kebersihan dan
                kesehatan.
          c.   Siaga Tata: membiasakan hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan, berolah
                raga secara teratur dengan mematuhi aturannya, minum cukup dan makan dengan menu
                gizi seimbang.


Lihat entri/topik terkait :
Perindukan Siaga, Dewan Siaga, Pembina Siaga, Tata Upacara Perindukan Siaga, Permainan Siaga, SKU Siaga Mula, SKU Bantu, SKU Tata, SKK Siaga.

Sumber :
Kwarnas Gerakan Pramuka, Panduan SKU Siaga,  2011 










Thursday, 2 August 2012

Azis Saleh (Ka Kwarnari 1963 - 1967)





Abdul Azis Saleh (lahir di Boyolali, Jawa Tengah, 20 September 1914 – meninggal di Jakarta, 3 April 2001 pada umur 86 tahun). Kak Azis Saleh merupakan seorang  dokter dan politikus Indonesia yang pernah 9 tahun menjabat sebagai menteri, sejak Kabinet Djuanda sampai Kabinet Dwikora I. Ketika zaman orde baru, Kak Azis merupakan salah seorang penandatangan Petisi 50. Beiau menamatkan pendidikan kedokterannya di Geneeskunde Hogeschool (GHS) pada tahun 1942.

Di dalam Gerakan Pramuka Kak Azis merupakan  Wakil Ketua Kwartir Nasional sekaligus Ketua Harian pertama, pernah menjadi salah satu orang kunci dari Panitia Lima yang ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk membentuk Gerakan Pramuka pada tahun 1961. Tahun 1970 menjadi Sekretaris Jendral Gerakan Pramuka. Tahun 1974 menjadi Sekretaris Mabinas. Keaktifannya di tingkat nasional meredup setelah bergabung di Petisi 50. Setelah reformasi, barulah Kak Azis memperoleh penghargaan Tunas Kencana yang merupakan penghargaan tertinggi Gerakan Pramuka, setelah tertunda belasan tahun.

Jabatan Kak Azis Saleh, selengkapnya adalah :
  •     Ka Kwarnari Gerakan Pramuka  (1963 - 1967)
  •     Sekretaris Jenderal Kwarnas  (1961 - 1970)
  •     Ketua Asia Pasific Regional Committee (1971 – 1974)
  •     Anggota World Scout Committe (1975 - 1977)

Tahun 1978 Kak Azis Saleh menerima Tanda Penghargaan Pramuka Sedunia Bronze Wolf Award. Adapun salah satu pandangan Kak Azis tentang Pendidikan Kepramukaan, adalah  :

"... Salam Pandu (scout salute)  tiga jari, bukan merupakan prinsip dasar kepramukaan, tetapi merupakan alat mendidikan Tri Satya/Janji Pandu. Dengan salam tiga jari, para pandu/pramuka saling mengingatkan  Tri Satya/Janji Pandu ..."

"... demi kepentingan nasional Indonesia, salam pramuka lima jari merupakan alat mendidikan Pancasila. Dengan salam lima jari, para pramuka saling mengingatkan lima sila dalam Pancasila ...."


Sumber
Buku, 40 tahu Gerakan Pramuka, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, tahun 2001





print this page Print this page


Apiari

Kegiatan/keahlian anggota Pramuka dalam perlebahan/madu

print this page Print this page

Among (Sistem Among)

Sistim Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia. Sistem among  dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan:
a.   di depan menjadi teladan;
b.   di tengah membangun kemauan; dan
c.   di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandiria

Sistem Among yang diterapkan dalam pendidikan gerakan pramuka diangkat dari prinsip kepemimpinan yang berakar dari nilai luhur budaya bangsa.
a.   Prinsip kepemimpinan “di depan menjadi teladan” dikenal juga dengan istilah ing ngarsa
      sung tuladha.
b.   Prinsip kepemimpinan “di tengah membangun kemauan” dikenal juga dengan istilah ing madya
      mangun karsa.
c.   Prinsip kepemimpinan “di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian” 
     dikenal juga dengan istilah tut wuri handayani.





print this page Print this page

Azrul Azwar (Ka Kwarnas, periode 1993 - 2013)

 


Prof DR. Azrul Azwar  lahir di Kutacane, Nanggroe Aceh Darussalam, 6 Juni 1945  adalah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk Kepengurusan Kwartir Naisonal periode  2003 – 2008  berdasar Hasil Munas di Pontianak dan  periode 2008 – 2013 berdasar hasil Munas di Jakarta. Sebelum menjadi Ketua Kwartir Nasional, Beliau menjabat sebagai Ketua Pimpinan Saka Bhakti Husada tingkat Nasional.

Beliau seorang dokter dan ahli kesehatan masyarakat asal Indonesia.  Di lingkungan pemerintahan, Kak Azrul pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, sedangkan di almamaternya, Universitas Indonesia, Kak Azrul adalah Guru Besar Ilmu Kedokteran Komunitas dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Prof Azrul Azwar pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI),  serta Ketua Umum Masyarakat Perlebahan Indonesia.

Beliau  merupakan salah satu dokter asal Indonesia yang banyak terlibat dalam berbagai organisasi kesehatan dunia, antara lain menjadi konsultan World Health Organization (WHO), konsultan International Organization of Migration (IOM), Wakil Presiden Medical Association of ASEAN, Presiden World Medical Association (WMA), Presiden Confederation of Medical Association in Asia & Oceania (CMAAO), Ketua Umum Asean Scout Association for Regional Cooperation (ASARc) serta Ketua Umum Asean Regional Primary Health Care Cooperation (ARPAc)

Pada era kepemimpinan Kak Azrul  berhasil disahkan UU Pramuka oleh DPR RI yang telah sekian lama diperjuangkan dan dinantikan oleh keluarga besar Gerakan Pramuka. Pada era Kak Azrul pula dicanangkan program revitalisasi Gerakan Pramuka. Di bidang peningkatan kualitas pendidikan kepramukaan sejumlah program juga telah dan terus dilaksanakan salah satunya melakukan penyempurnaan SKU dari tingkat Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega termasuk perangkat pendukung implementasinya seperti peningkatan bidang sarana prasarana latihan, peningkatan kualitas pembina, peningkatan kerjasama dan dukungan dari segenap pemangku kepentingan, dll.



Salah satu pandangan Kak Azrul terhadap Gerakan Pramuka, adalah :

" ... GerakanPramuka tetap relevan dengan perkembangan zaman. Walaupun era globalisasi penuh dengan kemajuan ilmu pengathuan dan teknologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu utama. Untuk itulah kita ingin membangun  manusia yang memiliki karakter serta membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat.

Bukan hanya membangun manusia atau pemuda yang cerdas yang menguasai ilmu pengatahuan akan tetapi juga pemuda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, hidup dalam kerukunan, kompak serta selalu bersatu. Karena pemuda demikianlah yang akan sanggup menghadap tantangan globalisasi, sanggup menghadapi berbagai persoalan negeri ini, serta sanggup untuk menatap masa depan dengan lebih baik  ..."

(Petikan naskah Sambutan Kak Azrul selaku Ka Kwarnas pada peringatan Hari Pramuka ke 51 tahun 2012).





print this page Print this page