CERITA API UNGGUN No.21 : DISIPLIN DIRI SENDIRI
- Kehormatan
- Kepatuhan
- Keberanian
- Kegembiraan
KEHORMATAN
Kesatria sejati itu selalu mengutamakan kehormatannya di atas segala-galanya. Kehormatan adalah sesuatu yang suci. Seorang yang patut dihormati selalu dapat dipercaya. la tak akan berbuat sesuatu yang tidak terhormat, seperti mengatakan sesuatu yang tidak benar, atau menipu orang lain termasuk atasannya atau orang-orang yang menjadi bawahannya, dan karena itu ia senantiasa dihormati oleh sesamanya.
Jika ada kecelakaan kapal di laut, seorang Kapten Kapal akan tetap tinggal di kapalnya sampai orang yang penghabisan. Mengapa? Karena sebuah kapal hanya merupakan segumpal besi dan kayu saja, sedangkan jiwanya seharga jiwa para penumpang, terutama penumpang perempuan dan anak-anak yang ada di kapal itu. la menyuruh semua orang lari untuk menyelamatkan dirinya terlebih dahulu, sebelum ia mencoba berusaha menyelamatkan jiwanya sendiri.
Mengapa? Karena kapal itu adalah kapalnya, dan ia berkeyakinan bahwa sudah menjadi kewajibannyalah untuk tetap tinggal di kapal, dan menganggap bahwa tidak sepantasnya jika ia akan berbuat hal lain selain tinggal di atas kapal. Oleh karena itu ia lebih mementingkan kehormatannya daripada keselamatan dirinya sendiri.
Seorang pramuka juga harus menghargai kehormatannya dahulu daripada soal-soal lain. Lord Kitchener berkata kepada para pramuka, "Ada suatu cita-cita yang ingin aku pesankan kepada kamu sekalian: "Sekali Menjadi Pramuka Tetap Menjadi Pramuka". Maksudnya ialah, bahwa walaupun kamu sudah dewasa, kamu harus tetap menjalankan apa yang telah kamu pelajari sebagai seorang pramuka, dan terutama bahwa kamu akan tetap dihormati dan dipercaya.
Berlaku Jujur (Fair Play)
Latihlah dirimu untuk selalu belaku jujur kepada dirimu dan tetap bertahan berlaku jujur kepada orang lain, serta anjurkan mereka untuk juga berperilaku jujur kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain.
Apabila kamu melihat seorang anak besar dan kuat hendak menyakiti anak kecil yang lemah, kamu harus menghentikannya, sebab ia tidak berlaku jujur dan adil. Kalau seorang petinju sedang bertinju dengan petinju lain untuk merebut suatu hadiah, mereka saling memukul lawannya sampai salah seorang di antaranya jatuh, tetapi ia tidak memukul lawannya ketika lawan tersebut sedang jatuh,.
lntinya ialah, bahwa "perilaku jujur" adalah suatu buah pikiran atau cita-cita kesatriaan, yang diwariskan secara turun-temurun kepada kita dari para kesatria zaman dahulu. Karena itu kita harus menjunjung tinggi cita-cita tersebut.
Kejujuran (Honesty)
Kejujuran merupakan suatu bentuk kehormatan. Seseorang yang jujur patut dihormati karena ia dapat dipercaya untuk mengelola sejumlah uang atau barang-barang lain yang berharga, dengan keyakinan bahwa ia tak akan mencurinya.
Menipu berarti mencuri, suatu perbuatan yang curang. Jika kamu ingin menipu supaya menang dalam suatu permainan, atau merasa sangat sedih apabila kamu tak beruntung dalam suatu permainan, katakanlah kepadamu sendiri: "lni kan hanya suatu permainan saja. Aku tak akan mati kalau aku kalah. Orang kan tak dapat selalu menang. Walaupun demikian aku akan bermain terus, suatu saat mungkin aku beruntung".
Kalau kamu berpendirian begitu, seringkali terbukti bahwa kamu akhirnya akan menang juga, karena tidak merasa senang atau sedih berlebihan. Kamu jangan pula lupa, bahwa jika kamu kalah dalam suatu permainan, sebagai seorang pramuka sejati, kamu akan segera memperlihatkan kegembiraanmu dengan menjabat tangan lawanmu yang menang atau memberi ucapan selamat kepada orang yang telah mengalahkanmu. Kebiasaan ini hendaknya dilaksanakan pada setiap perlombaan serta pertandingan antar para pramuka.
"Ya, Tuhan, totonglah aku supaya aku menang, tetapi dalam kebijaksanaan-Mu, jika Engkau tidak menghendaki aku menang, maka jadikanlah aku orang kalah yang baik".
Kesetiaan
Kesetiaan kita yang tertinggi adalah kesetiaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan menjalankan kewajiban sesuai dengan agama yang kita anut.
Kesetiaan merupakan salah satu sifat terhormat dari para kesatria. Mereka senantiasa sangat setia kepada Raja serta negara mereka, dan selalu bersedia dan ikhlas untuk mati demi mempertahankan raja dan negaranya. Demikian pula seorang pengikut kesatria. Ia harus setia kepada jejak meieka sebagai bagian daripada kewajibannya.
Begitu juga ia harus sama setianya kepada keluarganya serta teman-temannya, dan harus membantu mereka baik dalam keadaan susah maupun dalam keadaan yang menyenangkan.
Kesetiaan kepada kewajiban ditunjukkan oleh para prajurit Romawi zaman dahulu, yang tetap berdiri pada tempat penjagaannya ketika kota Pompeii ditimbun abu serta lava dari gunung api Vesuvius. Bekas-bekasnya masih ada di sana, tangannya menutupi mulut dan hidungnya untuk mencegah mati lemas, walaupun hal itu akhirnya menimpa mereka juga.
Kewajiban Adalah Terpenting
Nama serta ketenaran Jack Cornwall telah dikenal oleh anak laki-laki lnggris sebagai orang yang tetap berada di meriamnya di atas kapal perang Chester, ketika terjadi peperangan di lautan dekat Jutland pada tahun 1916. Padahal semua orang yang bertugas mengoperasikan meriam tersebut gugur atau terluka, atau mungkin melarikan diri dan berlindung, sementara ia sebenarnya dapat pula berlari dan berlindung.
Ia sendiri luka parah, tetapi sebagai pengatur arah meriam penuh tanggung jawab, kewajibannya ialah tetap di tempatnya, di dekat meriam. Di sana ia tinggal setama dua puluh menit, di tengah pertempuran hebat di mana peluru berseliweran di sekitarnya, sementara ia tetap siap sedia untuk melaksanakan tugasnya apabila diperlukan.
Pada akhir peperangan, setelah kapal perang Chester bersama kapal penjelajah Jerman menang dalam pertempuran hebat tersebut, satu-satunya orang dari anak buah kapal yang bertugas mengoperasikan yang tidak luka berkata kepadanya:
"Bagus benar kawanku. Kau sungguh-sungguh tetap tinggat di tempatmu. Untung kau tidak terluka".
“Aku luka juga! Di sini di dadaku. Tetapi menangkah kita?”
“Ya, temanku”.
“Aku luka juga! Di sini di dadaku. Tetapi menangkah kita?”
“Ya, temanku”.
Anak itu jatuh pingsan. la beberapa hari dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meninggal karena luka-lukanya, tetapi ia puas karena yakin bahwa ia telah menunaikan kewajibannya. la tetap tinggal di tempatnya”, seperti halnya dengan setiap pramuka.
Lihat Entry/Topik Terkait
- Scouting For Boys : Disiplin Diri Sendiri (Kepatuhan)
- Scouting For Boys : Disiplin Diri Sendiri (Keberanian)
- Scouting For Boys : Disiplin Diri Sendiri (Kegembiraan)
"Scouting For Boys", Baden Powell - "Memandu untuk Putera" Alihbahasa Kwarnas Gerakan Pramuka, 1988
No comments:
Post a Comment