Pengertian :
Origami adalah seni lipat dari Jepang. Berasal dari kata "ori" yang berarti "lipat" dan kata "gami" yang berarti "kertas". Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Seni origami merupakan hasil karya kerajinan tangan yang sangat teliti, halus dan indah. Oleh sebab itu sebagai karya kreatif origami menarik bagi semua usia dan golongan manusia karena proses pembuatannya yang menantang, membutuhkan ketelitian dan mampu mengembangkan rasa keindahan.
Belajar origami sangat menghibur, memotivasi sikap estetik (rasa keindahan) dan meningkatkan ketrampilan kerja tangan dan pikiran. Bahkan seni origami juga dapat menjadi media terapi bagi pasien cacat mental dan pasien yang memiliki keterbatasa fisik. Seni kerajinan tangan origami mengenalkan berbagai bentuk geometris dan juga lipatan-lipatan yang terstruktur untuk membentuk obyek tertentu. Dengan sifatnya yang semacam itu maka tidak mengherankan jika origami juga banyak dijadikan sebagai media pendidikan.
Sejarah
Seni origami tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjalanan Bangsa Jepang. Seni ini telah berkembang sejak abad pertama yaitu pada periode Heian (794-1183), ketika Jepang menutup diri dari pengaruh bangsa-bangsa lain. Tercatat sekitar tahun 1000, Murasahi Shikibu menulis "Kisah Pangeran Genji," sebuah surat cinta dalam bentuk puisi yang ditulis di atas kertas lipatan dalam bentuk yang luar biasa karena selaras dengan isi tulisannya, indah dan halus. Mungkin inilah origami pertama yang dikenali dalam sejarah.
Periode Kamakura (1183-1333) periode pemerintahan militer dan kaum agamawan yang mencerminkan hubungan baik antara para prajurut dan rohaniwan. Menurut Yoshizawa master, (artikel yang diterbitkan dalam The Origam, 1963), mengatakan bahwa dari periode Kamakura sampai periode Muromachi (1333-1573) seni origami hanya dinikmati dan dilakukan oleh para bang sawan atau orang-orang kaya pada waktu itu.
Seni origami terus berkembang dari masa ke masa hingga memasuki tahun 1950-1960 lahirlah seorang guru yang hebat dalam seni origami yaitu Isao Honda dan Akira Yoshizawa. Kedua tokoh inilah yang menciptakan bentuk-bentuk baru yang kemudian dikenal dengan origami modern. Dari periode inilah origami kemudian berkembang ke seluruh dunia dan memperoleh dukungan dari tokoh berbagai bangsa, seperti Lillian Oppenheimer, Dr Vicente Solorzano Sagredo, (pendiri Museum Origami di Argentika pada tahun 1954 dan ditutup pada tahun 1961), Ligia Montoya (Argentina), Adolfo Cerceda (Argentina), Vicente Palacios, Montroll, Nakano, N. Elias dan banyak lainnya.
Seni Origami sebagai Media Pendidikan
Origami sebagai media pendidikan tidak saja menarik tapi juga efektif. Dengan komunikasi dan pemilihan materi yang tepat origami dapat dijadikan sebagai media untuk menjelaskan dan mengembangkan kemampuan penguassan seni, ilmu sosial, ilmu bahasa hingga ilmu alam dan ilmu pasti.
Origami sebagai media pendidikan di bidang Ilmu Sosial, seni dan bahasa :
- Meningkatkan Kesadaran Multikultural dan Apresiasi
- Ilustrasikanlah Acara Sejarah dan peringatannya denga origami
- Jelajahi Bahasa, Musik dan Sejarah Asia,bahasa Seni
- Mengembangkan Pengakuan Representasi Pictorial dan Simbolan
- Menafsirkan Diagram
- Mengembangkan bahasa verbal dan Kosakata
- Mengembangkan Keterampilan Komunikasi
- Mengembangkan Pemahaman Membaca
- Mengembangkan Keterampilan Menulis Kreatif – Origami dan Mendongeng
- Ilustrasikanlah drama Kreatif dengan Boneka Origami
- Storygami, menggabungkan cerita dengan penjelasan pembuatan diagram origami
- Menghubungkan Sastra Multikultural dan Matematika
- Mengenal anatomi Hewan, Burung, dan Serangga Tanaman
- Penelitian tentang spesies hewan, tumbuhan
- Mengerti tentang kertas Recycle (daur ulang) dan kegunaannya, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan sensitifitas akan lingkungan
- Uji Origami Model untuk Aerodinamika, kecepatan gerak (motion velocity) dan Volume
- Promosikan karya Ilmiah, Pengamatan , Ukuran Model dan Data Grafik Model
- Mengembangkan penguasaan tentang Bentuk, Ukuran, Warna
- Mengembangkan Fundamental Matematika Geometris
- Mengembangkan Konsep Matematika dan memperkenalkan kosakata istilah matematika
- Mengembangkan Simetri – Kongruensi – Sudut
- Mengembangkan Pecahan – Rasio – Proporsi – Pengukuran
- Mengembangkan Pemecahan Masalah, Keterampilan Berpikir analitis dan Kritis
- Membantu memahami 3 Dimensi Objek – Hubungan Spasial
- Membantu kemampuan menjelajahi Pola dan Membuat Koneksi
Seni Origami sebagai Media Pendidikan Kepramukaan
Berdasar bentuk dan proses pembuatannya seni origami dapat dijadikan sebagai media pendidikan kepramukaan. Secara spesifik seni origami dapat digunakan sebagai media pendidikan kperamukaan yang berbeda untuk tiap jenjang pendidikan, seperti :
- Pada jenjang Siaga : dapat menjadi media membangun kegembiraan, sikap kerjasama, memupuk sikap apresiasitif terhadap karya seni, melatih ketelitian, ketekunan, kesabaran dan juga membangun sikap inovatif dan pantang menyerah.
- Pada jenjang Penggalang : menjadi media ekspresi dan aktualisasi diri, membangun kebanggaan kelompok, memupuk sikap apresiatif terhadap karya seni, melatih ketelitian, ketekunan, kesabaran dan membangun sikap inovatif.
- Pada jenjang Penegak dan Pandega : sebagai media karya "ekonomi kreatif" yang memiliki nilai jual dan nilai ekonomis, memotivasi untuk terus berkarya dan berinovasi serta merangsang kemampuan untuk membaca peluang dan pasar dalam kerangka mengembangkan sikap kewirausahaan.
Lihat entri/topik terkait
Kerajinan Tangan Pramuka : Origami Binatang
Kerajinan Tangan Pramuka : Origami Bunga
Kerajinan Tangan Pramuka : Origami Sederhana
Sumber :
http://senimelipat.blogspot.com
http://origami-indonesia.com
id.wikipedia.org
-- dan berbagai sumber lain, ditulis ulang serta disesuaikan untuk keperluan ensiklopedia pramuka. (-aiw)
No comments:
Post a Comment