Thursday, 16 January 2014

Hiking : Pengembaraan/Penjelajahan Alam Bebas


Pengantar

Perkataan HIKING berasal dari kata kerja to hike, yang berarti berjalan kaki atau berbaris jauh untuk tujuan kesenangan (tamasya) atau latihan (gerak badan). Kalau kita pegang arti dari perkataan to hike tersebut, maka banyak jenis olah raga jalan kaki yang termasuk hiking. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa hiking adalah suatu perjalanan kaki yang dibungkus dalam permainan, petualangan, dan romantik, bukan hanya sekedar berjalan kaki atau berbaris jauh seperti tersebut dalam arti kata kerja to hike.

Contoh: seorang atau beberapa orang yang mengerjakan kebiasaan gerak badan pagi dengan berjalan kaki sejauh satu sampai tiga kilometer; atau seorang yang terpaksa harus berjalan kaki pergi ke tempat pekerjaan karena keadaan tertentu karena tidak ada/mempunyai kendaraan; atau perlombaan gerak ialan, semua itu tidak dapat dimasukkan, dalam istilah hiking. Malah timbul perkembangan yang ganjl, sebab arti berjalan kaki akhirnya tidak dapat dipertahankan lagi, sebab dalam hiking, seorang hiker boleh menggunakan alat yang dapat membantu perjalanannya, seperti sepeda kuda, perahu maupun dengan cara ikut numpang (liften) kendaraan bermotor secara beranting. Oleh karena itu arti “hiking” lebih tepat disebut perjalanan penjelajahan dan bukan berjalan kaki atau berbaris menempuh jarak yang jauh, seperti arti kata semulanya.

Pertimbangan

Oleh karena falsafah hidup Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah PANCASILA, maka semua tata gerak dan tujuan akhir dari kegiatan di udara terbuka itupun harus bersumber dan berlandaskan kepada pancasila.

Dari penghayatan langsung, ketika melakukan dan menciptakan kehidupan selama kegiatan itu dilakukan hendaknya :
  1. Dipupuk, dipelihara serta ditingkatkan kepercayaan para peserta terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dari alam semesta beserta isinya, dengan cara memberikan kesempatan menjalankan kewajiban agama bagi para pelakunya, saling hormat-menghormati terhadap kepercayaan/keyakinanmasing-masing dan dengan cara mengagumi alam yang dicipta-Nya.
  2. Mengembangkan rasa perikemanusiaan, dengan jalan mengarahkan segala acara kegiatan untuk bakti pada masyarakat sekitar dan sepanjang jalan tempat kegiatan tolong menolong antara sesarna peserta dan menggalang persaudaraan.
  3. Memupuk persatuan dan kesatuan diantara anggota masyarakat kecil sesama peserta. Jiwa persatuan dan kesatuan ini hendaknya dikembangkan ke luar pada sesama pemuda, kepada semua manusia Indonesia sehingga tercipta suasana Persatuan Indoneia.
  4. Mewuiudkan hidup dalam kerukunan dengan jalan bergerak dalam bentuk satuan kecli maupun besar, belalar memimpin dan dipimpin, dengan disiplin yang timbul dari pengertian dan kesadaran, sehingga terwujud alam demokrasi yang sehat, yang sehat, yang dipimpinnya bijaksana, dalam memecahkan setiap persoalan dengan cara musyawarah dan mufakat.
  5. Dapat diwuiudkan suatu masyarakat kecil di antara peserta yang senantiasa sadar untuk mendahulukan kepentingan atau kewajiban bersama daripada kepentingan/kewaiiban terhadap diri sendiri.
Dengan melakukan kegiatan di alam terbuka, setiap peserta didik diharapkan dapat :
    1. Melatih diri untuk menanamkan dasar-dasar persatuan dan kesatuan mental/spiritual, yaitu penjiwaan/penghayatan serta pengamalan Pancasila dan kehidupan secara konkrit dalam perbuatannya sehari-hari. Melatih fisik dan mental agar suka dan tahan kerja, suatu kesiapan untuk bekal kehidupan di masa-masa mendatang. 
    2. Melatih tata cara kerja dan berorganisasi, dengan cara kerukunan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
    3. Melatih sikap disiplin, ketangkasan kecerdasan, ketabahan, keprasahajaan hidup dan kewiraan.
    4. Melatih sifat terampil dalam macam-macam wawasan, kegemaran, dan praktek berbagai kecakapan.
      Hal itu semua sangat penting untuk membentuk pribadi dan watak yang baik, jasmani dan rohani yang sehat, dan menghasilkan warga masyarakat dan negara yang setia dan patuh, baik dan berguna, sehingga mampu mengisi dan membangun bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


      Jenis-jenis Kegiatan Hiking

      Pada saat menguraikan pengertian “hiking”, sudah dijelaskan, bahwa tidak semua olah-raga jalan-kaki bisa dimasukkan dalam hiking, sebab pengertian asal sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga akhirnya mempunyai pengertian lain. 
      Hiking, berarti perialanan, pengembaraan/penjelajahan, yang bisa dibungkus dengan ceritera mengandung romantika; bersifat ilmu pengetahuan; atau latihan mental dan fisik. Jenis-jenis kegiatan yang dapat dimasukkan dalam pengertian hiking, adalah:
      1. Mengenal daerah sendiri,
      2. Mengikuti petunjuk tanda-tanda,
      3. Lintas daerah,
      4. Mencari dan mengikuti jeiak,
      5. Perjalanan spiritual,
      6. Penjelajahan masyarakat,
      7. Perjalanan penyelidikan,
      8. Pengembaraan dengan sepeda, perahu,kuda, dengan cara beranting,
      9. Penjelajahan mempertahankan hidup.
      Jenis-jenis kegiatan ini dapat dibedakan dari usia, jenis kelamin, kelompok/perorangan pesertanya; isi tujuan; sifat dan sebagainya. 


      Selamat Hiking, Salam Pramuka 


      Lihat entry/topik terkait :
      • Hiking : Mengenal daerah sendiri,
      • Hiking : Mengikuti petunjuk tanda-tanda,
      • Hiking : Lintas daerah,
      • Hiking : Mencari dan mengikuti jeiak,
      • Hiking : Perjalanan spiritual,
      • Hiking : Penjelajahan masyarakat,
      • Hiking : Perjalanan penyelidikan,
      • Hiking : Pengembaraan dengan sepeda, perahu,kuda, dengan cara beranting,
      • Hiking : Penjelajahan mempertahankan hidup.
      Sumber :
      Idik Sulaeman "Hiking, Petualangan Praktis Bagi Siapapun Yang Akan Melakukannya", Penerbit Aku Suka,  Bandung, 2005.


      No comments:

      Post a Comment