Gagasan dan Perkembangannya.
- Pada bulan Agustus 1968, selesai meninjau Perkemahan Wirakarya Tahun 1968 di Desa Cihideung, Kecamatan cihampea Kabupaten Bogor, Kakwarnas sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam suatu pertemuan informal telah mengungkapkan gagasan tentang penting dan perlunya suatu usaha menarik danmengumpulkan para bekas Pandu (Former Scouts) dari berbagai organisasi kepanduan yang pernah ada.Mereka akan dihimpun dalam satu wadah/badan organisasi, yang kemudian akan menggabungkan diri pada badan internasional IFOFSAG (International Fellowship of Former Scouts and Guides) yang berpusat di Brussel, Belgia.
- Gagasan tersebut kemudian oleh Kwarnas dijadikan salah satu saran yang akan diajukan dalam Munas Tahun 1974.Pada tanggal 12 Desember 1971 dibentuk suatu organisasi para "former scouts” yang diberi nama "Ikatan Persaudaraan Pandu-pandu Dahulu" dengan susunan pengurus "Dewan Sesepuh” sebagai berikut:Ketua : Daeng Manggurangi,Sekretaris : Muharam Atmadja Sutisna, Anggota-anggota : Wim F.J.F. Pattikawa, A Budiman, M. Djohan Tanamas, dan Tjahja Wastupradja Pada tanggal 2 Mei 1972 para "former scouts" sebanyak 36 orang berapat di Gedung Kwarnas, Medan Merdeka Timur 6, Jakaria Pusat.
- Mereka bersepakat mengadakan penyempurnaan susunan “Dewan Sesepuh Ikatan Persaudaraan Pandu-Pandu Dahulu” sebagai berikut :Ketua : Soetomo (Bung Tomo),Wakil Ketua : Daeng Manggurangi,Sekretaris : Muharam Atmadja Sutisna,Anggota-anggota : semua yang hadir menyatakan menjadi anggota antara lain : Prof. dr. sutarman, Sudiro, Imron Rosjadi SH.
Perubahan sebutan "Pandu Dahulu" menjadi "Pandu Wreda"
Pada tanggal 8 Februari 1973 diadakan pertemuan di kantor Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Jl. Merdeka selatan 14, Jakarta Pusat, yang dihadiri oleh antara lain Bapak sudiro dan Ibu, Prof. dr. Sutarman dan Ibu, dr' Azis saleh dan Ibu, Ibu Kwari Sastrosumarto, Letjen TNI Sarbini, Letjen TNI Mashudi, Letjen TNI Latief Hendraningrat, Bapak Kasman Singodimedjo SH, Bapak Imron Rosjadi SH, Bung Tomo, BapakMuharam Atmadja Sutisna, Bapak Djohar Tanamas, Bapak Daeng Manggurangi, Bapak w. pattikaw. Bapak A. Budiman.
Dalam pertemuan tersebut telah diambil beberapa keputusan antara lain :
- Merubah sebutan "Pandu Dahulu" menjadi "Pandu wreda", sehingga nama organisasinya menjadi "Ikatan Persaudaraan pandu Wreda”.
- Membentuk suatu Panitia ad hoc yang dipimpin oleh Bung Tomo dan Letjen Mashudi, dibantu oleh suatu Sekretariat yang dipimpin oleh Muharam Atmadja Sutisna ditambah seorang tenaga dari Kwarnas.
- Panitia tersebut ditugaskan antara lain untuk : menyusun konsep Anggaran Dasar Ikatan persaudaraan pandu wreda, membentuk Badan Kerja/Pelaksana untuk menyebarluaskan ide persaudaraan pandu Wreda.
Prof. dr. Sutarman telah memulai suatu usaha penyebarluasan dengan anjuran agar para tokoh bekas Pandu yang ada di daerah, membentuk Pengurus Daerah Persaudaraan Pandu Wreda. Beliau sendiri telah memprakarsai terbentuknya Pengurus Daerah untuk wilayah DKI Jakarta dengan mengadakan pertemuan para tokoh bekas Pandu yang berdomisili di Jakarta sebanyak 54 orang pada.tanggal 24 Juni 1974 bertempat di Gedung Wanit4 Jl. Diponegoro 26, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan tersebut telah berhasil dibentuk Pengurus Daerah Persaudaraan Pandu Wreda DKI Jakarta, dengan susunannya sebagai berikut: Ketua : Prof. Soenarjo SH, Wakil Ketua : Ibu H.S. Soetarman, Penulis I : Drs. Slaman, Penulis II : Amin Tirtoprajitno, Bendahari I : Ibu I. Suraputra
Bendahari II : A Budiman Thio, Usaha : AS. Taningdjaja, Humas : Sudjud Puspodiwirjo.
Panitia Pendiri Persaudaraan Pandu Wreda di daerah.
Yang membentuk panitia untuk mendirikan Persaudaraan di daerah tercatat antara lain: Dr. Kusnul yakin dan Soediani di Surabaya, Kaspul Anwar di Malang Mutomo di Semarang Sundoro Kartoprodjo di Yogyakart4 Daeng Sutigna di Bandung Ki Sugondo Kartoprodjo di Medan, Ibu Lukitaningsih di Palembang, Usman Rungka di Ujung Pandang.
Kerjasama dengan Gerakan Pramuka.
- Dalam rangka memperingati Hari Baden Powell pada tanggal 22 Februari, maka pada tanggal 21 Februari 1975 bertempat di Gedung Wanita, Jl. Diponegoro 26, Jakarta Pusat telah diselenggarakan suatu pertemuan silaturakhmi/kekeluarg;aan antara para anggota Persaudaraan Pandu 'Wreda dengan pimpinan Kwarnas yang antara lain terdiri dari Bapak Sarbini, Bapak Mashudi dan Bapak Kusno Utomo, dengan maksud untuk menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dan erat.
- Sebagai tindak lanjut dari hubungan kerjasama tersebul telah disepakati untuk menyelenggarakan. musyawarah nasional Persaudaraan Pandu Wreda Dehgan bantuan Kwamas Gerakan Pramuka pada pertengahan tahun 1975, dengan sasaran utama meresmikan berdirinya organisasi Pandu'W'red4 dan mengesahkan anggaran dasarnya.
- Konsep Anggaran Dasar Ikatan Persaudaraan Pandu Wreda telah disusun oleh Panitia ad hoc tersebut di atas, dan disempumakan oleh Staf Kwamas S.S. Brotokusumo dan selesai pada tanggal4 Juli 1985.
Berdasarkan keputusan Munas Tahun 1974 No. 0I/MUNAS /1974, disampaikan memorandum kepada Kwarnas Gerakan Pramuka untuk menjadi pegangan dalam rangka penegasan, penyempurnaim dan pengarahan pelaksanaan tugas dalam masa bakti Kwarnas tahurl' 1974-1978, antara lain tentang Pandu Wreda.
Disarankan agar Kwarnas mengambil langkah-langkah agar dapatterhimpunnya Pandu/Pramuka Tua, tanpabertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Kwarnas Gerakan Pramuka mempertimbangkan, bahwa :
- Perlu menghimpun para Pandu/Pramuka Wreda bekas anggota dari organisasi kepanduan/Gerakan Pra-muka yang pernah ada di Indonesia dalam suatu Himpunan Pandu Wreda.
- Perlu diciptakan adanya kerjasama yang baik dan ikatan kekeluargaan yang akrab antara Pandu/Pramuka Wrecla clengan Pramuka generasi penerus, untuk menghindari adanya "Generation Gap" di kalangan Gerakan Pramuka pada umumnya.
- Perlu memanfaatkan pengalaman para Pandu/Pramuka V/reda dalam ikut serta menanamkan semangat kepanduan dan pembinaan serta pengembangan sistem pendidikan kepanduan, agar senantiasa serasi dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia.
- Mengesahkan terbentuknya organisasi Pandu Wreda yang diberi nama "Himpunan Pandu Wreda".
- Berdirinya Himpunan Pandu Wreda tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
- Himpunan Pandu Wreda hanya mengadakan kegiatan yang bersifat memberi nasehat dan bantuan agiGerakan Pramuka dalam usaha mencapai tujuannya.
- Dalam kegiatan Pandu Wreda itu diadakan saling hubungan/kerjasama yang erat dengan badan pimpinan Gerakan Pramuka di tiap tingkat.
- Pandu Wreda mengadakan hubungan dan kerjasama dengan IFOFSAG (International Fellowship of Former Scouts and Guides) dan organisasi sejenis di luar negeri dengan bantuan Kwarnas Gerakan Pramuka.
Pada tanggal 2-3 Agustus 1975 diselenggarakan Musyawarah Nasional Himpunan Pandu Wreda, disingkat Munas Pandu Wreda yang pertama, bertempat di Aula Kwarnas, Medan Merdeka Timur 6, Jakarta Pusat. Panitia penyelenggaranya terdiri dari : Ketua : Ibu H.S. Soetarman, Wakil Ketua : Soenar Soerapoetra, Sekretaris I : Amin Tirtoprajitno, Sekretaris II : Moh. Alimin, Panitia pengarah terdiri dari: Ketua : Letjen TNI Mashudi, Anggota : Prof. dr. Soetarman dan Soedjono Hardjosoediro SH.
Munas Pandu Wreda tersebut telah memutuskan :
- Menerima dan menyetujui ketetapan keputusan Kwarnas No. 76lKN/75, tentang pembentukan Himpunan Pandu Wreda.
- Menerima dan mengesahkan konsep Anggaran Dasar Himpunan Pandu Wreda.
- Membentuk Pengurus Majelis Nasional Himpunan Pandu Wreda masa bakti tahun 1975-1979 dengan susunan sebagai berikut :Ketua Umum : Sudiro/Letjen TNI Mashudi, Ketua Harian : Prof. dr. Sutarman, Sekretaris : Soedjono Hardjosoediro SH, Bendahara : Ibu I. Soerapoetra,Anggota : Letjen TNI Mashudi,Amin Tirto Prajitno, M. Latjuba,dr. Wahjono,Imron Rosjadi SH, Setelah beberapa bulan Sekretaris: Soedjono Hardjosoediro SH, diganti oleh Amirr Tirtopr.rtirlo.
Pada tanggal 10 sampai dengan 12 Mei 1982 berternpat di Pusdika Wladatika Cibubur, Majelis Nasional Himpunan Pandu Wreda telah menyelenggarakan Seminar dengan kebijaksanaan untuk merubah namaHimpunan pandu Wreda menjadi Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda- Kebijaksanaan itu didasarkan atas anjuran Kakwarnas Letjen TNI (Purn) Mashudi, dengan maksud agar paruanggota Gerakan Pramuka yang ticlak dapat aktif lagi dapat ditampung dalam orpnisasi tersebut.
Seminar telah mengambil kesimpulan sebagai berikut :
- Mengusulkan kepada Kwarnas agar wakil dari Majelis Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda dapat didudukkan dalam Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka.
- Berusaha mengajak semua Pandu dan Pramuk-axilIreda bersedia dihimpun dalam satu wadah Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda.
- Menganjurkan kepada seluruh anggota untuk :
kepramukaan.
b) membuat lagu-lagu yang mendidik;
c) menghubungi Gudep Gerakan Pramuka setempat untuk menyumbangkan baktinya yang
dibutuhkan oleh Gudep tersebut.
d) mengadakan hubungan dengan Kwartir Gerakan Pramuka setempat, sehingga terjalin
hubungan yang akrab antara Kwartir Gerakan Pramuka dan Majelis Pandu dan Pramuka
Wreda di tempat masing-masing.
e) mengikuti kursus-kursus orientasi yang diadakan oleh Gerakan Pramuka;
f) berusaha mengumpulkan segala informasi sejarah kepanduan nasional untuk
disumbangkan keparda Gerakan Pramuka.
- Perincian dan petuqiuk pelaksanaan dari yang tersebut pada butir 2) dan 3) diusahakan bersama oleh Majelis Himpunan Pandu dan Pramuka wreda dan Gerakan pramuka.
Himpunan Pandu Wreda Indonesia yang kemudian pada tahun 1983 merubah namanya menjadi "Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda", telah menjadi anggota ke 29 dari IFOFSAG (International Fellowship of Former Scout and Guides) sejak tahun 1976.
Himpunan tersebut telah mengikuti General fusembly IFOFSAG 5 kali, yaitu :
- Pada tanggal 5 Agustus 1975 di Aalberg Denmark, Ibu H. Soetarman menghadiri sebagai peninjau.
- Pada tanggal 25 sampai 30 Juli 1977 diMontreaux, Swiss. Perutusan dari Indonesia terdiri dari Prof. dr. Soetarman (Ketua), Ibu H. Soetarman. Ibu Dasih, Bapak Mashudi dan Ama Suwama.
- Pada tanggal 5 sampai 1 1 fuustus 1979 diBergen Norway. Perutusan ditetapkan oleh Prof. dr. Soetarman sendiri, yaitu seorang dokter dari Bali.
- Pada tanggal 11 sampai 15 Juli 1983 di Delfsen, Zwolle, Nederland. Perutusan Indonesia terdiri dari :
- Utusan resmi 4 orang, yaitu: H.M.W. Tjasmo (Ketua), Ama Suwarma (Wakil Ketua), Soetardjo, dan Moedjono Probopranowo.
- Peninjau (observers) 77 orang antara lain Daeng Sutigna sebagai pemimpin rombongan pemain angklung.
- General Assembly telah memilih Pengurus IFOFSAG yang baru, dan menerima2 anggota baru, yaitu: Tahiti dan Zaire.
- Pada tanggal 2 sampai dengan 8 Februari 1985 di Selandia Baru. Perutusan dari Indonesia terdiri dari : Utusan resmi 4 orang, yaitu:Ama Soewarma (Ketua), H.M.W. Tjasmo, Soetardjo, dan Drs. Wahjudi. Peninjau (Observers): Ibu Soewarma, Ranadi, A. Boediman, Pak Kasur (Soerjono) dan Ibu, Ir. Iagoe Secakusuma dan lbu, Ibu Nani Adibrata, Husen Senaprawira dan Ibu. Peserta General Assembly seluruhnya ada 475 orang, sebagai wakil-waki l dari23 negara.
Pimpinan Pusat Himpunan Pandu Wreda, masa bakti 2012 s.d. 2016
- KetuaUmum : Prof. Dr. H. Haryono Suyono,
- Ketua : Arifin Sasongko
- Ketua : Parni Hadi
- Ketua : Paulus Tjakrawan
- Ketua : Hj. Rini S Soemarno
- Ketua : H. Sukardi
- Sekretaris Umum : Isnuwardianto
- Sekretaris : Ibnu Kartiko
- Bendahara Umum : Herry Kustatie
- Bendahara : Muhammad Saleh
Sumber :
Buku "Patah Tumbuh Hilang Berganti", Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, 1987Berbagai sumber lainn yang relevan
No comments:
Post a Comment