Saturday 16 February 2013

Tali temali : Jenis-jenis Simpul Anyam



01.  Anyaman Pendek

Gunanya : untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar.


Gambar 1 :  
Lekatkan kedua utas tali tersebut, sehingga pacung-pacung itu jalin-menjalin
Gambar 2 :  
Sisipkanlah pacung a ke bawah pacung b di atas pacung a


Gambar 3 : 
Sisipkan pacung b dengan melalui pacung c kebawah pacung a. setiap kali menganyam pacung talinya diputar sedikit-sedikit
Gambar 4 :
 Setelah pacung yang satu selesai dianyam, maka pacung lainnya dianyam seperti yang tadi, dan seterusnya


02. Anyaman Mata


Gambar 1 :  
Lihatlah Gb. 1 dan kita akan memulainya seperti Gb. 2
Gambar 2 :  
Sisipkanlah pacung b ke bawah salah satu anyaman tali itu dari kanan ke kiri


 
Gambar 3 :  
Sisipkanlah pacung c ke bawah anyaman di sebelah kirinya anyaman yang pertama
Gambar 4 :  
Kemudian putarlah tali tersebut, dan sisipkan pacung a ke bawah anyaman di samping anyaman yang kedua tadi, tetapi menyisipkannya harus dari kanan ke kiri
Gambar 5 :  
Selanjutnya anyamlah pacung-pacung itu dengan anyaman-anyaman dalam pintalan tali itu ganti berganti


03. Anyaman Rantai

Gunanya : untuk memendekkan tali.
Gambar 1 :    
Buatlah simpul sosok
Gambar 2 :    
Masukkanlah B ke dalam sosok D, lihat arah panah, demikianlah seterusnya


Gambar 3 :    
Lihatlah gambar, gambar tersebut merupakan rentetan simpul sosok dan membentuk rantai



04. Anyaman Ujung

Gunanya : supaya pacung-pacung itu tidak terlepas, sebelum ada tali rami untuk menutup ujung tali tersebut.


Gambar 1 & 2 :
Setelah pacung-pacung itu dibuat maka akan nampak seperti terlihat pada Gb. 1 dan Gb. 2 


 Gambar 3 & 4 :
selanjutnya anyamkanlah pacung-pacung tersebutdengan pintalan dalam tali.



Selamat berlatih. Salam Pramuka


Friday 15 February 2013

SKU Siaga : Materi Pengembangan Sosial


Pengantar
  • Pengembangan Sosial adalah pengembangan pribadi yang berkaitan dengan saling ketergantungan dengan orang lain dan membangun kemampuan untuk bekerjasama serta memimpin.
  • Manusia senantiasa mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Naluri ini sudah ada semenjak manusia lahir ke dunia sehingga manusia di sebut makhluk sosial.  Manusia tidak akan mungkin hidup  sendiri tanpa manusia lainnya. Manusia yang “dikurung” sendirian disuatu ruangan tertutup, pasti akan mengalami gangguan pada perkembangan pribadinya.
  • Untuk hidup di masyarakat seseorang perlu  berinteraksi dengan orang lain,  harus dapat berkomunikasi dengan baik, menghargai orang lain bekerjasama dan mentaati aturan-aturan yang berlaku.
Dalam pengembangan sosial, Pramuka Siaga diharapkan  mampu:
  • berkomunikasi  dengan anggota keluarganya, teman sebaya  maupun orang lain.
  • menghargai orang lain.
  • bekerjasama,
  • berperan dalam Barung, Perindukan maupun kelompok.
  • sebagai warga Negara Indonesia yang patuh.
Kemampuan Berkomunikasi

  • Dalam berkomunikasi, Siaga hendaknya dapat menyampaikan pikiran, pendapat, perasaan dan sikapnya sehingga  orang lain dapat menangkap informasi dengan baik seperti yang dimaksudkan.   Komunikasi dengan teman dan komunikasi dengan orang yang lebih tua ataupun yang lebih muda  akan berbeda caranya, baik itu dari segi bahasa maupun dari cara menyampaikan pesannya.Siaga berkomunikasi biasanya dilakukan di rumah, di sekolah , dan di perindukan pada waktu latihan. Hubungan melalui komunikasi harus didukung oleh perilaku disiplin  agar hubungan tetap  langgeng adanya.
  • Disiplin dapat ditumbuhkan dan dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, yang  dimulai  dari  keluarga, pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang sehingga perilaku disiplin tersebut menjadi kebiasaan yang positif.
  • Siaga yang sudah memiliki perilaku disiplin akan merasa bersalah jika tidak berbuat disiplin. Dimanapun Siaga berada selalu ada aturan-aturan yang harus ditaati dengan disiplin pramuka,
Kemampuan Menghargai dan Bekerjasama dengan Orang lain
Sebagai makhluk sosial Pramuka Siaga merupakan bagian/anggota  dari keluarga, barung, perindukan, murid di sekolah, warga di RT, RW, dan bagian dari negara/bangsa. Siaga harus mengetahui  dan  mentaati aturan yang ada  di kelompok tersebut.

Sebagai anggota keluarga
Setiap keluarga memiliki aturan-aturan yang harus dilakukan atau ditaati oleh anggota keluarganya termasuk Siaga sebagai anggotanya. Aturan keluarga tersebut antara lain:
  • mencium tangan ayah dan ibu jika berpamitan pergi keluar rumah.
  • mengucapkan salam jika datang atau masuk rumah;
  • membersihkan kamar dan tempat tidur  segera setelah bangun pagi;
  • mencuci piring dan gelas sendiri yang telah dipakai;
  • membuang sampah pada tempatnya;
  • jika pulang sekolah meletakkan peralatan sekolah pada tempatnya;

Sebagai anggota masyarakat/lingkungan.
Aturan lingkungan yang harus ditaati dan dilaksanakan antara lain :
  • bersikap ramah dan peduli dengan tetangga;
  • sebulan sekali mengikuti kegiatan kerja bakti di kampungnya;
  • menengok tetangga jika ada yang sakit atau bertakjiah jika ada yang meninggal;
  • melakukan ronda secara bergilir;
  • menyerahkan beras “jimpitan” sebulan sekali untuk membantu yang memerlukan. 
Sebagai anggota Perindukan dan Barung 
mempunyai aturan yang  digunakan sebagai alat untuk menanamkan disiplin antara lain:
  • mengikuti latihan diperindukan minimal 12 kali untuk tiap tingkatan;
  • lima menit sebelum latihan siaga sudah siap ditempat latihan;
  • secara bergiliran menyiapkan peralatan dan tempat latihan;
Sebagai anggota/murid di sekolah antara lain:
  • mengikuti upacara bendera setiap hari senin;
  • tidak boleh terlambat datang ke sekolah (misalnya jam 07.00 pelajaran sudah dimulai);
  • rambut untuk murid laki-laki tidak boleh melebihi kuping (harus pendek);
  • murid perempuan yang mempunyai rambut panjang harus diikat atau dikepang;
  • sepatu harus hitam dan memakai kaos kaki warna putih;
  • baju harus dimasukan ke dalam celana atau rok, dan lain-lain.
Selain mengetahui aturan dan mentaati, Siaga juga harus mengetahui apa akibat/sangsinya apabila  melanggar aturan tersebut.

Sebagai warga negara Indonesia
Sebagai warga negara Indonesia, Pramuka Siaga harus memahami lagu kebangsaan dan lagu wajib nasional, bendera merah putih, mengenal hari besar nasional dan hari besar keagamaan, adat istiadat dan budaya daerah.

Memahami Lagu Kebangsaan
 Lagu kebangsaan Indonesia adalah “Indonesia Raya”  yang diciptakan  oleh Wage Rudolf Supratman. Syair lagu Indonesia Raya: 
                I
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsaku, rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya.
Reffrein:
Indonesia Raya, merdeka, merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

 II  
 Indonesia Tanah yang mulya
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berada
Untuk s’lama-lamanya

Indonesia tanah pusaka
Pusaka kita semuanya
Marilah kita berdoa
Indonesia bahagia!
Suburlah tanahnya suburlah jiwanya
Bangsanya rakyatnya semuanya
Sadarlah hatinya sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
Reffrein:
Indonesia Raya, merdeka, merdeka
Tanahku, negeriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

III 
 Indonesia tanah yang suci
Tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri
M’njaga ibu sejati
Indonesia tanah berseri
tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia Abadi            
Selamatlah rakyatnya, s’lamatlah putranya
Pulaunya, lautnya, semuanya
Majulah negerinya, majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya
Refrein:
Indonesia Raya merdeka merdeka
Tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya.

Pada saat diperdengarkan lagu kebangsaan dalam sebuah upacara bendera, siaga harus berdiri dengan sikap sempurna memberikan salam hormat kepada bendera (jika tidak diminta petugas untuk ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya) atau dengan berdiri dengan sikap sempurna dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sejarah lagu kebangsaan Indonesia
  • Dalam kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 terdapat  peristiwa yang sangat penting artinya untuk mengisi kemerdekaan kita yaitu  untuk pertama kalinya diperdengarkan kepada umum Lagu Indonesia Raya oleh pengarangnya sendiri yaitu  Wage Rudolf Supratman. Hadirin terpesona akan semangat dan isi serta irama lagu itu. Kongres memutuskan; Lagu “Indonesia Raya”  ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan.
  • Tujuh belas tahun kemudian  yaitu tahun 1945 setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, lagu “Indonesia Raya” diresmikan dalam UUD 1945 sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia, dan ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009.

Memahami Bendera Merah Putih
  • Bendera kebangsaan Indonesia adalah Merah Putih dengan sebutan “Sang Merah   Putih”. Bendera merupakan sebuah tanda kehormatan bagi bangsa, oleh karena itu harus dijaga dan dihormati. Setiap keluarga sebagai warga Negara Indonesia harus memiliki bendera karena pada saat saat  tertentu bendera tersebut harus dikibarkan di depan rumah setiap warga. Bendera harus dirawat, dicuci diseterika dan disimpan dengan baik ditempat yang mudah dicari.
  • Dalam upacara pada saat Bendera Merah Putih dinaikkan para peserta upacara harus berdiri tegap memberikan penghormatan, jika pesertanya Pramuka atau anggota militer wajib memberikan hormat dengan mengangkat tangan kanan dan meletakkan jari telunjuk dipelipis dengan posisi telapak tangan menghadap miring kebawah.
  • Perindukan memiliki Bendera Merah Putih yang disebut “Pusaka Perindukan”. Bendera tersebut dikibarkan pada saat latihan di   Perindukan.
  • Bendera bangsa Indonesia mempunyai dua warna yaitu merah dan putih. Merah artinya berani dan putih artinya suci. Maksud berani adalah bangsa Indonesia itu berani karena benar. Kita berani melawan siapapun yang menyerang negara kita.
  • Dalam mengadakan perlawanan, hati kita harus tetap suci. Suci karena untuk membela negara, bangsa dan agama. Kita tidak  akan memerangi bangsa  lain  kalau tidak diserang. Kita berani menegakkan negara dan bangsa. Dengan hati suci kita berani menegakkan keadilan.

Memahami Sejarah Bendera Merah Putih
Penggunaan lambang merah putih telah sejak lama dilakukan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Beberapa bukti penggunaan warna merah putih dapat diungkapkan antara lain:

Masa Kerajaan Singosari : Penggunaan umbul-umbul atau bendera   merah putih oleh  Jayakatwang  ketika berperang melawan R. Wijaya dan  ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari kerajaan Singosari (1222-1292). Sejarah tersebut seperti tertulis dalam kitab   Jawa kuno berangka   tahun 1216 Caka (1254 Masehi).

Masa Kerajaan Majapahit : Mpu Prapanca di dalam kitab Negara Kertagama menceritakan tentang bahwa pada masa pemerintahan Hayam Wuruk  di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M telah  digunakannya warna merah putih sebagai warna yang dimuliakan. Warna-warna tersebut digunakan diantaranya:  (a) dalam upacara hari kebesaran kerajaan; (b)     gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta kerajaan yang menghadiri hari kebesaran;

Masa Kerajaan Minangkabau : Dalam suatu kitab Tembo Alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat gambar bendera alam Minangkabau, berwarna merah putih hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347). Warna merah-putih-hitam tersebut mengandung makna perwalian para pejabat kerajaan yaitu; warna merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah) warna putih = warna agama (alim ulama) dan warna hitam = warna adat Minangkabau (penghulu adat).

Di Kraton Solo :  terdapat pusaka berbentuk bemdera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
  • Dalam Babad Tanah Jawa yang bernama Babat Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa ketika Sultan Agung berperang melawan negeri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera merah putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
  • Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagainya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain.
  • Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kelapa tidak berarti “Merah” lambang gula dan “Putih” lambang buah nyiur yang telah dikupas.
  • Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jalan Proklamasi) Jakarta, atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan merah putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera merah putih berkibar untuk pertama kalinya di bumi Indonesia Merdeka.

Hari-hari Besar Agama dan  Hari Besar Nasional.

Hari-hari besar agama.
Setiap Siaga tentu memiliki agama,karena merupakan salah satu syarat menjadi pramuka. Syarat ini tersirat dalam Dwisatya yang telah diucapkan pada saat Siaga dilantik menjadi pramuka Siaga (Mula). Oleh karena itu sebaiknya setiap  Siaga  mengetahui hari-hari besar agama minimal agama yang dianutnya.
  • Hari besar agama Islam antara lain: Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, Israk Mi’raj.
  • Hari besar agama Kristen antara lain: Natal, Paskah, Jum’at Agung.
  • Hari besar agama Katolik antara lain : Natal dan Paskah.
  • Hari besar agama Hindu antara lain: Hari Raya Galungan, Hari Raya Kuningan, Hari Raya Saraswati, Hari Raya Banyupinaruh, Hari Raya Pagerwesi
  • Hari besar agama Budha antara lain:  Hari Raya Waisak, Hari raya Kathina, hari raya Asadha, hari raya Magda Puja

Hari –hari besar nasional
Pemerintah telah menetapkan hari-hari nasional  antara lain:
  • Hari Kartini    tanggal 21 April
  • Hari Pendidikan Nasional     tanggal 2 Mei
  • Hari Kebangkitan Nasional    tanggal 20 Mei
  • Hari Lahir Pancasila    tanggal 1 Juni
  • Hari Proklamasi Kemerdekaan          tanggal  17 Agustus
  • Hari Kesaktian Pancasila    tanggal 1 Oktober                                        
  • Hari Sumpah Pemuda    tanggal 28 Oktober
  • Hari Pahlawan    tanggal 10 November
  • Hari Ibu    tanggal 22 Desember

Pahlawan Nasional
  • Siaga wajib tahu dan mengenal sejarah bangsa Indonesia dan para pahlawannya. Pesan yang sangat berharga dari Bapak Ir Soekarno, Presiden R.I yang pertama berbunyi sebagai berikut “ Jangan Sekali-Kali Meninggalkan Sejarah” dan “Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Dapat Menghargai para Pahlawannya”. Kedua pesan ini saling berkaitan, bagi Siaga  artinya:  pengetahuan tentang sejarah Indonesia atau bangsa Indonesia perlu dipelajari termasuk sejarah perjuangan para pahlawan sebagai pelopor bangsa yang disegani oleh bangsa lain. Perjuangan dan pengabdian para pahlawan dapat menjadi suri tauladan baik bagi Siaga.
  • Siapa yang tidak kenal Pangeran Diponegoro? Beliau adalah pahlawan bangsa yang melawan penjajah, karena Belanda ingin menjajah bangsa Indonesia. Perlawanan Pangeran Diponegoro terus menerus  tiada hentinya sampai beliau wafat.  Pahlawan lain  di masa penjajahan Belanda adalah Fatahilah, Hasanudin, Raden Patah dan masih banyak lagi.
  • Pada masa itu, bangsa Indonesia  tetap berjuang melawan, tetapi dengan cara   yang berbeda. Pejuang-pejuang bangsa kita menginginkan bangsa  Indonesia menjadi pintar, untuk itu didirikannya sekolah-sekolah swasta, organisasi-organisasi, gerakan-gerakan pemuda dan juga didirikan organisasi kepanduan yang sekarang disebut Pramuka. Organisasi yang pertama mempersatukan bangsa Indonesia ialah Budi Utomo. Organisasi pemuda menjadi satu organisasi yang besar. Persatuan Pemuda mencetuskan Sumpah Pemuda. Pada zaman ini pahlawan-pahlawan bangsa disebut Perintis Kemerdekaan.
  • Pahlawan Perintis Kemerdekaan  antara lain adalah Tjokroaminoto. Ir. Soekarno (presiden RI yang pertama), Dr. Muhamad Hatta, H. Agus Salim, Gatot Mangkupradja, R.A. Kartini, Dewi Sartika.
  • Pada waktu pecah perang revolusi pelopor-pelopornya antara lain Sutan Syahrir, Mr. Muhamad Roem, dan lain-lain. Tokoh tokoh ini langsung berhadapan dengan Belanda pada waktu “Konperensi Meja Bundar” dan Musyawarah “Renville”. Beliau-beliau adalah para pahlawan yang disegani oleh musuh.
Budaya dan adat
  • Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan beraneka ragam budaya yang merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.
  •  Keanekaragaman budaya inilah yang merupakan salah satu daya tarik bagi para turis/wisatawan asing datang ke Indonesia.
  • Sebagai bangsa yang berbudaya perlu mengetahui dan mengenal keaneka ragaman budaya suku-suku bangsa yang ada di Indonesia untuk dapat saling menghargai dan memelihara budaya bangsa.
  • Pramuka Siaga, perlu mengetahui dan mengenal seni budaya di  lingkungannya, seperti lagu daerah, tarian daerah ataupun upacara adat yang biasa dilakukan oleh lingkungannya.
  • Lagu-lagu daerah, antara lain: Ambon Manise (Maluku), Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur), Angin Mamiri (Sulawesi Selatan), Anju Ahu (Sumatera Utara), Apuse (Papua), Ayam Den Lapeh (Sumatera Barat), Ayo Mama (Maluku),  Bapak Pucung (Jawa Tengah).
  • Tarian daerah, antara lain: Tari Saman, Seudati dan Seudati Ratoh (Aceh), Tari Tor-tor, Terang Bulan, Tari Ngari-ngari (Sumatera Utara), Tari Piring, Baralek Gadang, Indang Minangkabau (Sumatera Barat), Tari Pembubung, Sinar, Lenggang Melayu (Riau), Tari Persembahan, Madah Gurindam, Tabal Gempita (Kepulauan Riau), Tari Rentak Bersapih, Kipas Keprak, Tauh  (Jambi),  Tari Kelindan Sumbay, Kipas Linggau, Pagar Pengantin (Sumatera Selatan),  Tari Tincak Gambus, Taluput (Bangka Belitung),Tari Ganau (Bengkulu),Tari Ngelajau, Sembah, Badana (Lampung), Tari Prajurit, Rampak Bedug (Banten), Tari Topeng Putri, Cokek, Betawi (Jakarta), Tari Topeng, Jaipong, Dewi (Jawa Barat), Tari Merak, Gambyong, Sintren (Jawa Tengah), Tari Srimpi, Bedhoyo Ketawang, Ngigel, Kumbang (Yogyakarta), Tari Jejer Gandrung, Reog Ponorogo, Gandrung Dor (Jawa Timur), Tari Radap Rahayu, Dayak (Kalimantan Barat), Tari Mandau, Dayak Ngaju, Giring Giring (Kalimantan Tengah), Tari Radap Rahayu (Kalimantan Selatan), Tari Gong Mandau, Pahlawan, Kayau (Kalimantan Timur), Tari Maengket, Tumatenden, Katrili (Sulawesi Utara), Tari Dana-Dana (Gorontalo),-    Tari Dero Poso (Sulawesi Tengah), Tari Lulo,  Balumpa, Blumpa Wawini (Sulawesi Tenggara), Tari Ganrang Bulo, Pakkuru Sumanga, Sirih Pinang (Sulawesi Selatan), Tari Belibis. Manuk Rawa, Puspajanli, Pendet, Kecak (Bali), Tari Presean (Nusa Tenggara Barat), Tari Jai, Cerana (Nusa Tenggara Timur), Tari Cakalele, Katereja Lompat Gaba-Gaba, Manari (Maluku).
  • Upacara Adat : Malam Bainai dari Sumatera Barat,  Ruwatan dari Jawa, Ngaben dari Bali, Nujuh Bulan dari Jawa dan daerah lainnya, Tedak siti (turun tanah) dari Jawa, dan lain-lain.

Lihat Entri/Topik Terkait
SKU Siaga Mula
SKU Siaga Bantu
SKU Siaga Tata
SKU Siaga Mula (Panduan & Kisi-kisi Materi)
SKU Siaga Bantu (Panduan & Kisi-kisi Materi)
SKU Siaga Tata (Panduan & Kisi-kisi Materi)
Cara menguji Tanda Kecakapan Pramuka Siaga

Sumber
Buku Panduan SKU Siaga, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, 2011


Sunday 10 February 2013

SKK & TKK Wanabakti Krida Binawana





1. SKK & TKK Konservasi Tanah dan Air

Untuk Pramuka Tingkat Siaga
Untuk mencapai SKK Konservasi Tanah dan Air, maka seorang Pramuka Siaga harus :

  1. Mengenal beberapa kegiatan konservasi tanah dan air, dengan cara  terlebih dahulu diajak dan dibawa guru/instruktur/orang tuanya melihat beberapa kegiatan konservasi tanah dan air seperti : saluran pembuangan air, terasering, sumur resapan air.
  2. Mengenal tanah yang subur dan tanah yang tidak subur, dengan cara terlebih dahulu dibawa melihat dan diberi penjelasan perbedaan tanah subur dan tanah yang tidak subur oleh guru/pembina/instruktur.
Gambar TKK Konservasi Tanah dan Air untuk Pramuka Siaga :



Untuk Pramuka tingkat Penggalang
Untuk mencapai SKK Konservasi Tanah dan Air, maka seorang Pramuka Penggalang harus :
  1. Mengetahui arti konservasi tanah dan air untuk kehidupan, dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai : (a)  Fungsi tanah bagi kehidupan. (b) Fungsi air bagi kehidupan.
  2. Mengerti berbagai teknik konservasi tanah dan air, dengan terlebih dahulu  dibawa melihat dan dijelaskan tentang berbagai teknik konservasi tanah dan air  yaitu metode vegetasi, teknik sipil, dan kimiawi.
  3. Mengetahui tentang siklus air (hidrologi) dengan terlebih dahulu  diberikan penjelasan tentang siklus hidrologi mulai dari penguapan air laut-awan-hujan dan aliran, resapan air di bumi.
  4. Mengerti penyebab, macam dan bentuk erosi, dengan terlebih dahulu diberi penjelasan dan contoh tentang : (a)  Penyebab erosi oleh air dan angin. (b) Macam erosi, yaitu erosi geologi dan erosi dipercepat. (c)  Berutuk erosi, yaitu erosi percik, erosi permukaan, erosi parit dan erosi jurang.
  5. Pernah membantu usaha pencegahan erosi/banjir baik sendiri maupun bersama-sam, dengan cara diajak dan dibawa (sendiri maupun bersama-sama) membantu membersihkan selokan, melakukan penanaman di halaman rumahnya, sekolahan atau tempat-tempat lainnya.
Gambar TKK Konservasi Tanah dan Air untuk Pramuka Penggalang :



Untuk Pramuka tingkat  Penegak
Untuk mencapai SKK Konservasi Tanah dan Air, maka seorang Pramuka Penegak harus :

  1. Dapat membuat gambar perencanaan pencegahan erosi, dengan terlebih dahulu dilatih menggambar cara-cara pencegahan erosi pada kemiringan lahan usaha tani sesuai dengan kondisi kemiringan lahan.
  2. Mengetahui cara pengukuran besarnya erosi yang terjadi, dengan terlebih dahulu diberi penjelasan cara mengukur secara sederhana besarnya erosi yang terjadi.
  3. Pernah melaksanakan kegiatan konservasi tanah dan air baik sendiri maupun bersama-sama (minimal panjang teras 1 (satu) meter dan menanam pohon 10 (sepuluh) batang), dengan terlebih dahulu dilatih membuat teras, penghijauan lingkungan pada berbagai kesempatan latihan atau pada Kemah Bakti, Persami atau kegiatan lainnya.
Gambar TKK Konservasi Tanah dan Air untuk Pramuka Penegak  :

 
Untuk Pramuka tingkat Pandega
Untuk mencapai SKK Konservasi Tanah dan Air, maka seorang Pandega harus :

  1. Mampu menjelaskan pentingnya konservasi tanah dan air dan hubungannya dengan kehidupan manusia, dengan terlebih dahulu dilatih untuk menjelaskan tentang pentingnya konservasi tanah dan air pada saat lomba di perkemahan bakti atau pada kegiatan lainnya.
  2. Mampu melaksanakan perencanaan teknik konservasi tanah dan air, dengan terlebih dahulu dilatih dan dijelaskan cara merencanakan pembuatan teras pada berbagai kemiringan tanah dan merencanakan pembuatan sumur resapan air.
  3. Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Konservasi Tanah dan Air.
Gambar TKK Konservasi Tanah dan Air untuk Pramuka Pandega :



2. SKK &  TKK Perbenihan
 
Untuk Pramuka tingkat  Siaga
Untuk mencapai SKK Perbenihan, maka seorang Pramuka Siaga harus :

  1. Mengenal benih tanaman hutan dan sumbernya, dengan cara terlebih dahulu diceritakan tentang arti benih tanaman hutan dan sumbernya, penting bagi kelangsungan penanaman hutan.
  2. Dapat menyebutkan sedikitnya 3 (tiga) jenis benih tanaman hutan, dengan cara terlebih dahulu dikenalkan atau diperlihatkan jenis-jenis tanaman hutan dan ciri-cirinya.
  3. Mengetahui dan dapat memilih benih yang baik sebagai calon bibit, dengan cara terlebih dahulu dikenalkan atau diperlihatkan cara-cara memilih benih dengan mengenal ciri-ciri benih yang masak, baik dan yang buruk.
  4. Pernah melihat pelaksanaan pengunduhan/pemungutan/pemetikan buah untuk benih tanaman hutan sedikitnya 2 (dua) kali dengan cara diajak melihat cara pengunduhan/pemungutan/pemetikan dengan memanjat, mengait dan memangkas/menebang (disesuaikan dengan kondisi setempat). 
Gambar TKK Perbenihan, untuk  Pramuka Siaga :




Untuk Pramuka tingkat  Penggalang
Untuk mencapai SKK Perbenihan maka seorang Pramuka Penggalang harus :

  1. Mengerti manfaat benih tanaman hutan untuk penanaman dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan bahwa benih tanaman hutan penting bagi kelangsungan penanaman hutan dan dapat dijadikan mata pencaharian.
  2. Dapat menyebutkan sedikitnya 5 (lima) jenis nama daerah dan nama latin benih tanaman hutan dengan terlebih dahulu diberi penjelasan dan diperlihatkan contoh nama benih yang ada dan ciri-ciri benih tanaman hutan, nama daerah dan latinnya.
  3. Mengetahui macam-macam sumber benih tanaman hutan dengan terlebih dahulu diberi penjelasan dan melihat macam-macam sumber benih antara lain tegakan benih, areal pengumpul benih dan kebun benih.
  4. Mengikuti kegiatan sedikitnya 1 (satu) kali pengunduhan/pemungutan benih tanaman hutan dengan cara dibawa melakukan pengunduhan baik dengan mengumpulkan dari atas permukaan tanah, memanjat/memetik atau pangkas/tebang sesuai kondisi yang ada di sekitar tempat latihan.
Gambar TKK Perbenihan, untuk  Pramuka Penggalang:


Untuk Pramuka tingkat Penegak
Untuk mencapai SKK Perbenihan maka seorang Pramuka Penegak harus :

  1. Mengerti penanganan benih dengan terlebih dahulu diberi penjelasan dan melihat cara penanganan, pengolahan benih, ekstraksi benih, pembersihan, seleksi, pengeringan, penyimpanan dan pengujian.
  2. Mengenal tegakan pohon induk (pohon plus) sebagai sumber benih, dengan terlebih dahulu diberi penjelasan dan dilatih mengenali ciri pohon induk yang baik dari bentuk, batang, cabang dan tajuknya.
  3. Mengikuti kegiatan cara pemeliharaan sumber benih tanaman hutan, dengan terlebih dahulu dibawa ke tempat pemeliharaan sumber benih dan dijelaskan sedikitnya 3 (tiga) cara pemeliharaan sumber benih antara lain pembersihan terhadap pembelukaran, penyulaman, pendangiran, mulching.
  4. Dapat melaksanakan pengunduhan/pemungutan benih tanaman hutan dengan baik, dengan terlebih dahulu dilatih melakukan pengunduhan/pemungutan buah dengan cara pengumpulan di atas permukaan tanah, memanjat/memetik dan bila mungkin memangkas/ menebang.
Gambar TKK Perbenihan, untuk  Pramuka Penegak :



Untuk Pramuka tingkat Pandega
Untuk mencapai SKK Perbenihan maka seorang Pramuka Pandega harus :
  1. Mampu melakukan pengunduhan/pemungutan dan seleksi benih tanaman hutan dengan baik, dengan terlebih dahulu dilatih melakukan pengunduhan/pemungutan buah dan cara menyeleksi benih tanaman hutan dengan baik.
  2. Pernah melihat kegiatan pengujian benih dan dapat menceritakan kembali dengan benar dengan terlebih dahulu mengamati kegiatan pengujian benih dan menceritakan kembali dengan benar.
  3. Dapat menjelaskan peredaran benih tanaman hutan dengan terlebi dahulu diberikan penjelasan peraturan tentang peredaran benih di dalam negeri dan luar negeri.
  4. Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Perbenihan.
Gambar TKK Perbenihan, untuk  Pramuka Pandega :


3. SKK & TKK Pembibitan

Untuk Pramuka tingkat Siaga
Untuk mencapai SKK Pembibitan maka seorang Pramuka Siaga harus :
  1. Mengenal bibit tanaman hutan dengan cara diceritakan dan diberi pengenalan peran bibit tanaman hutan sebagai komponen pembentukan hutan tanaman secara sederhana.
  2. Dapat menyebutkan sedikitnya 3 (tiga) jenis bibit tanaman hutan dengan cara diajak mengenal beberapa jenis bibit tanaman hutan lengkap dengan ciri-cirinya sehingga dapat menyebutkan sedikitnya 3 (tiga) jenis bibit tanaman hutan yang ada disekitarnya.
  3. Pernah melihat pembibitan di persemaian dengan cara diajak oleh guru/Pembina/instruktur ke salah satu unit kegiatan pembibitan/persemaian tanaman hutan, dan dijelaskan tahapan produksi bibit.
Gambar TKK Pembibitan Pramuka Siaga :



Untuk Pramuka tingkat Penggalang
Untuk mencapai TKK Pembibitan, maka seorang Pramuka Penggalang harus :
  1. Mengerti manfaat bibit tanaman hutan bagi masyarakat, dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan sehingga mengetahui manfaat bibit tanaman hutan baik manfaat nyata (tangible benefit) maupun manfaat tidak nyata (intangible benefit) misalnya untuk bidang konservasi tanah dan air.
  2. Dapat menyebutkan sedikitnya 7 (tujuh) jenis bibit tanaman hutan dan mengenal ciri-cirinya dengan cara melihat dan diberi penjelasan mengenai berbagai macam jenis bibit tanaman hutan berikut ciri-cirinya yang menonjol dari masing-masing jenis tersebut.
  3. Mengetahui cara-cara perbanyakan bibit sedikitnya 2 (dua) cara dengan terlebih dahulu diajak mengenali cara perbanyakan bibit, sehingga dapat mengerti bahwa selain dari benih, bibit dapat juga diproduksi secara vegetatif antara lain: stek, cangkok.
  4. Membantu kegiatan pembibitan, baik sendiri maupun bersama-sama dengan cara diajak dan atau diikutkan pada kegiatan pembibitan, baik di lokasi proyek, milik rakyat, swasta dan lain-lain.
  5. Menyemaikan benih sedikitnya 3 (tiga) jenis dan dipelihara dalam waktu sekurang-kurangnya selama 2 (dua) minggu dengan cara dianjurkan melakukan pembibitan yang dilaksanakan di rumah Pramuka Penggalang setelah mendapat benih dari Pembina atau instruktur atau dengan mencari sendiri.
Gambar TKK Pembibitan Pramuka Penggalang :



Untuk Pramuka tingkat  Penegak
Untuk mencapai SKK Pembibitan maka seorang Pramuka Penegak harus :

  1. Dapat menjelaskan tentang bibit berkualitas, dengan cara diberi penjelasan secara komprehensif tentang materi pembibitan sehingga dapat memahami dan menjelaskan pentingnya bibit yang berkualitas tinggi dalam pembentukan hutan tanaman.
  2. Dapat menjelaskan tahapan pembibitan, gangguan yang timbul dan cara menanggulanginya dengan cara terlebih dahulu dilatih dan diberiknn test/quiz secara lisan dan tertulis, sehingga dapat memberikan penjelasan tahapan kegiatan pembibitan, gangguan yang timbul dan cara penanggulangannya.
  3. Dapat melaksanakan metode perbanyakan bibit sedikitnya 2 (dua) macam, dengan cara terlebih dahulu dilatih mempraktekkan sendiri perbanyakan bibit sedikitnya dengan dua cara perbanyakan.
Gambar TKK Pembibitan untuk Pramuka Penegak :
 

    Untuk Pramuka tingkat Pandega
    Untuk mencapai SKK Pembibitan maka seorang Pramuka Pandega harus :
    1. Mampu membibitkan sedikitnya 5 (lima) jenis bibit masing-masing 10 (sepuluh) batang dan memelihara sekurang-kurangnya 8 (delapan) minggu dengan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan materi pembibitan secara komprehensif beserta praktek, peserta didik ditugaskan untuk melaksanakan p embibitan sedi-kitnya 5 (lima) jenis bibit tanaman hutan, masing-masing 10 (sepuluh) batang bibit dan pemeliharaannya sekurang-kurangnya 8 delapan minggu (56 hari).
    2. Mampu membuat Perencanaan Persemaian permanen dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan, peserta didik mampu membuat perencanaan persemaian permanen lengkap dengan analisis finansialnya (cukup salah satu metode produksi : polybag, pot-tray).
    3. Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Pembibitan.
    Gambar TKK Pembibitan Pramuka Pandega :



    4.  SKK & TKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman

    Untuk Pramuka tingkat Siaga
    Untuk mencapai SKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman seorang Pramuka Siaga harus :
    1. Mengenal peralatan yang digunakan untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman dengan terlebih dahulu ditunjukkan dan dikenalkan oleh guru/instruktur beberapa peralatan yang digunakan untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman secara non mekanis, sehingga dapat menyebut beberapa alat tersebut.
    2. Mengenal cara-cara pemeliharaan tanaman dengan terlebih dahulu diberi penjelasan dan diajak melihat tentang pemeliharaan tanaman mulai dari penyiangan, pendangiran, dan penyulaman.
    3. Memelihara sekurang-kurangnya 1 (satu) pohon/tanaman di halaman rumahnya dengan terlebih dahulu diberi penjelasan manfaat tumbuhan bagi kehidupan manusia, sehingga mencintai dan memelihara tanaman di halaman rumahnya.
    Gambar TKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Pramuka Siaga :


    Untuk Pramuka tingkat Penggalang
    Untuk mencapai SKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman seorang Pramuka Penggalang harus :

    1. Mengerti tahapan penanaman yaitu mengerti tahapan penanaman mulai dari pengolahan tanah, pembuatan lubang, pemupukan dan penanaman.
    2. Dapat menyebutkan sedikitnya 5 (lima) jenis tanaman hutan dengan terlebih dahulu dikenalkan dan dijelaskan ciri-ciri jenis tanaman hutan.
    3. Mengikuti kegiatan penanaman pohon mulai pembersihan lapangan, pembuatan lubang tanaman, dan penanaman dengan diikutkan dan berpartisipasi dalam pelaksanaan reboisasi/penghijauan seperti Gerakan Sejuta Pohon, penghijauan kota dan lain-lain kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman.
    4. Mengikuti pemeliharaan hutan tanaman/penghijauan berupa pendangiran dan penyiangan dengan diajak mengikuti pemeliharaan tanaman/penghijauan berupa pendangiran dan penyiangan sebagai bagian dari kegiatan latihan.
    Gambar TKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Pramuka Penggalang :



    Untuk Pramuka tingkat Penegak
    Untuk mencapai SKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman seorang Pramuka Penegak harus :
    1. Dapat menjelaskan tahapan menanam tanaman dan pemeliharaan tanaman dengan terlebih dahulu diberi penjelasan tentang urutan kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman.
    2. Dapat merencanakan kebutuhan bibit untuk penanaman dengan terlebih dahulu dilatih menghitung kebutuhan bibit untuk jarak tanam dan luasan tertentu.
    3. Pernah melaksanakan penanaman pada kegiatan reboisasi/penghijauan yaitu kegiatan penanaman oleh peserta didik dapat dilakukan pada saat kemah bakti, gerakan sejuta pohon, penghijauan kota dan lain-lain.
    4. Pernah melaksanakan pemeliharaan tanaman reboisasi/penghijauan dengn terlebih dahulu diajak oleh instruktur/pembinanya dalam persami/kegiatan lainnya di lokasi proyek reboisasi, penghijau an, HTI, dalam kegiatan pemeliharaan tanaman hutan.
    Gambar TKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Pramuka Penegak :



    Untuk Pramuka tingkat Pandega
    Untuk mencapai SKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman seorang Pramuka Pandega harus :
    1. Mampu menjelaskan tuiuan reboisasi dan penghijauan dengan terlebih dahulu diberikan pengertian dan penjelasan arti dan tujuan reboisasi dan penghijauan sehingga dapat menjelaskan kembali.
    2. Mampu merencanakan kebutuhan bibit dan tata waktu penanaman dengan terlebih dahulu dilatih membuat perencanaan penanaman pada luasan lahan dan jarak tanam tertentu dengan jenis bibit tertentu berikut urutan tata waktunya.
    3. Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman.
    Gambar TKK Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Pramuka Pandega :


    05. SKK & TKK Perlebahan

    Untuk Pramuka tingkat  Siaga
    Untuk mencapai SKK Perlebahan seorang Pramuka Siaga harus :
    1. Mengenal lebah madu sebagai salah satu jenis serangga yang dapat dibudidayakan, dengan terlebih dahulu diceritakan dan dikenalkan pada Siaga sehingga dapat membedakan serangga lain dengan lebah madu sebagai salah satu serangga yang bermanfaat.
    2. Mengetahui kehidupan lebah madu menurut kasta-kastanya, dengan terlebih dahulu diceritakan bahwa dalam koloni lebah madu terdapat pembagian kasta atau status keluarga.
    3. Mengetahui manfaat langsung dan tidak langsung kegiatan perlebahan dengan terlebih dahulu diceritakan bahwa lebah madu dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, baik langsung maupun tidak langsung.
    4. Mengunjungi kegiatan perlebahan dengan diajak mengunjungi tempat atau lokasi apiari (kegiatan perlebahan) antara lain yang diusahakan petani/petrnak/apiari pramuka/sub centre perIebahan/Pusbahnas/pengusaha lebah.
    Gambar TKK Perlebahan Pramuka Siaga  :



    Untuk Pramuka tingkat Penggalang
    Untuk mencapai SKK Perlebahan seorang Pramuka Penggalang harus :
    1. Dapat mengenal jenis-jenis lebah penghasil madu dengan terlebih dahulu dikenalkan jenis-jenis lebah penghasil madu di Indonesia yang biasa diusahakan baik jenis lokal (Apis cerena, Apis dorsata, Apis florea) dan Lebah Eropa (Apis mallifera).
    2. Mengetahui tentang bunga, nektar, dan pollen dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan bahwa bunga merupakan sumber pakan lebah yang mengandung nektar, pollen yang menjadi bahan madu.
    3. Mengetahui sedikitnya 10 (sepuluh) jenis tanaman pakan lebah dengan terlebih dahulu dikenalkan bahwa semua jenis tanaman yang berbunga merupakan sumber pakan lebah, yang jenisnya beraneka ragam dan tersebar di seluruh lndonesia.
    4. Mengetahui perbedaan antara lebah ratu, jantan dan pekerja dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang perbedaan antara lebah ratu, jantan, dan pekerja, baik ciri maupun peranannya masing-masing dalam koloni lebah
    5. Pernah membantu membuat kotak lebah  baik sendiri dan atau bersama-sama membantu peternak/kelompok tani dalam merancang dan sekaligus membuat kotak lebah.
    Gambar TKK Perlebahan Pramuka Penggalang :



    Untuk Pramuka tingkat Penegak
    Untuk mencapai SKK Perlebahan seorang Pramuka Penggalang harus :
    1. Dapat menjelaskan manfaat kegiatan perlebahan dengan terlebih dahulu dilatih baik sendiri dan atau bersama-sama sehingga dapat memberi keterangan/informasi hal ikhwal yang berkaitan dengan kegiatan usaha budidaya perlebahan (penyuluhan/kegiatan lainnya).
    2. Dapat menjelaskan biologi lebah madu dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang kehidupan lebah madu antara lain sistematika, siklus hidup, peran dan tugas masing-masing lebah ratu, jantan dan pekerja.
    3. Memahami manfaat dan penggunaan peralatan dan perlengkapan petugas dalam budidaya lebah madu dengan ditugaskan secara sendiri maupun bersama-sama untuk melihat peragaan alat dan perlengkapan petugas perlebahan, manfaat dan cara-cara penggunaannya.
    4. Pernah mengikuti kegiatan usaha budidaya lebah madu dengan ditugaskan mengikuti usaha kegiatan perlebahan baik sendiri maupun bersama-sama dan membuat laporan secara tertulis atau lisan.
    Gambar TKK Perlebahan untuk Pramuka Penegak  :



    Untuk Pramuka tingkat Pandega
    Untuk mencapai SKK Perlebahan seorang Pramuka Pandega harus :
    1. Mampu membuat kotak lebah sesuai Persyaratan teknisnya.
    2. Mampu memperbanyak koloni dengan terlebih dahulu dilatih meningkatkan volume usaha dan koloni yang telah dimiliki serta usaha penanggulangan gangguan hama dan penyakit lebah.
    3. Mampu memindahkan/berburu lebah madu (jenis Apis cerena) dengan terlebih dahulu dilatih dan dibimbing memanfaatkan koloni lebah alam yang ada, sebelum memulai usaha budidaya lebah Eropa.
    4. Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Perlebahan.
    Gambar TKK Perlebahan untuk Pramuka Pandega  :


     06. SKK & TKK Budidaya Jamur

    Untuk Pramuka tingkat Siaga
    Untuk mencapai SKK Budidaya Jamur seorang Pramuka Siaga harus :
    1. Mengenal 3 (tiga) macam jamur yang dapat dimakan dengan diceritakan dan dikenalkan ciri-ciri jamur yang dapat dimakan.
    2. Mengenal media untuk budidaya jamur dengan diceritakan dan dikenalkan dengan contoh-contoh bahwa jamur dapat tumbuh pada beberapa media seperti kayu lapuk, serbuk gergaji.
    Gambar TKK Budidaya Jamur Pramuka Siaga :



    Untuk Pramuka tingkat Penggalang
    Untuk mencapai SKK Budidaya Jamur seorang Pramuka Penggalang harus :

    1. Mengenal sedikitnya 6 (enam) macam jamur yang dapat dimakan dengan terlebih dahulu ditunjukkan 6 (enam) macam jamur yang dapat dimakan, bentuknya dan nama daerahnya antara lain jamur tiram putih, jamur tiram cokelat, jamur kuning, jamur payung, jamur merang.
    2. Mengetahui dan dapat memilih bahan media tumbuh jamur serta persyaratan tumbuhnya dengan terlebih dahulu diberikan pengetahuan tentang bahan media jamur antara lain jerami, dedak halus, kapur tembok, serbuk gergaji, urea, gips, TSP, serta persyaratan tumbuhnya terutama kelembaban.
    3. Mengikuti kegiatan budidaya jamur secara sendiri maupun bersama-sama dengan terlebih dahulu diberi penjelasan baik sendiri maupun bersama-sama dalam kegiatan membantu menyiapkan media tumbuh jamur.
    Gambar TKK Budidaya Jamur Pramuka Penggalang :



    Untuk Pramuka tingkat Penegak
    Untuk mencapai SKK Budidaya Jamur seorang Pramuka Penegak harus :
    1. Dapat menjelaskan manfaat jamur bagi kesehatan dan merupakan usaha yang menguntungkan, dengan terlebih dahulu diberikan pengetahuan dan penjelasan jenis jamur yang bermanfaat bagi kesehatan dan dapat dijadikan mata pencaharian.
    2. Memahami dan dapat menjelaskan cara pembibitan jamur dengan ditugaskan untuk melihat dan mengamati cara-cara membibit jamur dengan media tertentu.
    3. Memahami dan dapat menjelaskan usaha pencegahan dan penanggulangan hama/penyakit jamur dengan Ditugaskan untuk membantu usaha pencegahan gangguan hama/penyakit jamur.
    Gambar TKK Budidaya Jamur Pramuka Penegak :



    Untuk Pramuka tingkat Pandega
    Untuk mencapai SKK Budidaya Jamur seorang Pramuka Pandega harus :

    1. Mampu menghitung/menganalisis usaha budidaya jamur denga terlebih dahulu dilatih untuk menghitung laba/rugi dalam usaha budidaya jamur.
    2. Mampu melaksanakan budidaya jamur mulai dari pembibitan sampai panen dengan syarat telah mengembangkan usaha budidaya jamur sedikitnya sampai 1 (satu) kali panen dan upaya pemeliharaan serta usaha pencegahan/penanggulangan hama penyakit jamur.
    3. Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Budidaya Jamur.
    Gambar TKK Budidaya Jamur Pramuka Pandega :



    SKK & TKK Persuteraan Alam

    Untuk Pramuka tingkat Siaga
    Untuk mencapai SKK Persuteraan Alam seorang Pramuka Siaga harus
    1. Mengetahui tentang ulat sutera sebagai serangga yang berguna dengan terlebih dahulu diberi penjelasan bahwa ulat sutera adalah merupakan sejenis serangga yang sudah menjadi sahabat manusia kerena dapat memberikan hasil berupa benang sutera untuk dibuat pakaian yang indah dan halus.
    2. Mengetahui bahwa ulat sutera adalah binatang yang lucu, lembut dan tidak membuat kulit gatal dan juga tidak menggigit dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan bahwa bayi ulat sutera yang baru menetas, bila diberi makan daun murbei akan tumbuh lucu, jinak, kulitnya halus tidak berbulu. Karena telah menjadi sahabat manusia, maka ulat sutera sudah tidak dapat mencari makannya sendiri di alam, sehingga untuk hidup dan berkembang biak harus dipelihara manusia.
    3. Mengenal ulat suteradan bentuk daun murbei yang menjadi pakannya dengan terlebih dahulu diperagakan melalui gambar-gambar atau melihat langsung sehing ga anak-anak mengenal bentuk ulat sutera, bentuk tanaman dan daun murbei.
    4. Pernah melihat ulat sutera dan bentuk tanaman murbei, ulat sutera dan tanaman murbei diperagakan secara langsung dan dibujuk agar anak-anak berani memegang ulat sutera.
    Gambar TKK Persuteraan Alam Pramuka Siaga :



    Untuk Pramuka tingkat Penggalang

    Untuk mencapai SKK Persuteraan Alam seorang Pramuka Penggalang  harus :
    1. Mengerti manfaat ulat sutera yang dapat dipelihara/dibudidayakan untuk menambah penghasilan keluarga dengan terlebih dahulu diberi penjelasan secara sederhana agar secara bertahap tahu, mengerti dan dapat menjelaskan manfaat ulat sutera dan budidayanya.
    2. Mengerti cara-cara menanam dan memelihara murbei dengan terlebih dahulu diberi penjelasan cara-cara menanam dan memelihara murbei.
    3. Mampu menyeleksi/memilih kokon yang baik dengan terlebih dahulu diperlihatkan dan dijelaskan cara memilih kokon yang baik, rusak dan kokon mati sehingga dapat memilih/menyeleksi sendiri maupun bersama-sama.
    Gambar TKK Persuteraan Alam Pramuka Penggalang  :



    Untuk Pramuka tingkat Penegak
    Untuk mencapai SKK Persuteraan Alam seorang Pramuka Penegak  harus
    1. Mengikuti kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman murbei dengan cara dlatih/praktek secara langsung menanam dan memelihara tanaman murbei secara sendiri maupun bersama-sama.
    2. Mengikuti kegiatan pemeliharaan ulat sutera dengan cara secara sendiri maupun bersama-sama melakukan pemeliharaan ulat sutera.
    3. Dapat menjelaskan usaha budidaya persuteraan alam sebagai usaha yang menguntungkan, dari teori maupun praktek diharapkan selanjutnya dapat memberikan penjelasan usaha budidaya persuteraan alam sebagai mata pencaharian.
    4. Mengerti dan pernah melihat proses pemintalan kokon untuk menghasilkan benang sutera, Setelah diberi petunjuk dan mengamati proses pemintalan kokon sampai menghasilkan benang sutera.
    Gambar TKK Persuteraan Alam Pramuka Penegak :


    Untuk Pramuka tingkat Pandega

    Untuk mencapai SKK Persuteraan Alam seorang Pramuka Pandega harus
    1. Mampu menghitung atau menganalisis usaha persuteraan alam dengan terlebih dahulu dilatih menghitung laba/rugi dalam usaha persuteraan alam.
    2. Dapat mengusahakan budidaya persuteraan alam sedikitnya 2 (dua) periode dengan melaksanakan penanaman murbe i dan memelihara ulat sutera sedikitnya 2 (dua) periode.
    3. Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Persuteraan Alam.
    Gambar TKK Persuteraan Alam Pramuka Pandega :




    Lihat Entri/Topik Terkait
    Satuan Karya Wanabakti 
    SKK & TKK Wanabakti (jenis & proses pencapaiannya)
    SKK & TKK Kehutanan Umum
    SKK & TKK Krida Tatawana
    SKK & TKK Krida Gunawana
    SKK & TKK Krida Reksawana


    Sumber :
    • Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka, No. 63 tahun 1966 tentang Penyempurnaan Syarat-sayarat & Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kehutanan
    • Keputusan Pimpinan Saka Wanabakti Tingkat Nasional,  No. 125/PSWB/VIII/1977 tentang Susunan Tim Penyusun Buku Syarat-syarat & Tanda Kecakapan Khusus Saka Wanabakti.






    Saturday 9 February 2013

    Tali temali : simpul tambat, simpul penarik, simpul tarik, simpul hidup, simpul laso, simpul gulung, simpul tiang berganda, simpul turki



    Simpul Tambat

      
    Guna : Menarik/menyerat balok
    Cara pembuatan :
    • Gambar 1 :  Perhatikan permulaan pembuatan tali ini
    • Gambar 2 : ujung b belitkan beberapa kali pada badan tali
    • Gambar 3 : Tariklah a dan kemudian simpul yang telah jadi ditekan agar kuat.
    Simpul Penarik
       

    Cara Pembuatan :
    Lihat gambar 1, pada bagian tali A masukkan kedalam lubang menurut arah panah, sehingga akhirnya akan tampak seperti pada gambar 2.

    Cara Penggunaan :
    Lihat gambar 3

    Simpul Tarik


    Kegunaan :
    • Mengikatkan tali pengikat binatang pada tiang/pohon dan mudah dilepaskan kembali.
    • Untuk turun ke jurang/lembah atau turun dari atas pohon.
    Cara Pembuatan :
    • Buat sosok dan dekatkan pada tiang/pohon yang akan digunakan untuk ikatan.
    • Lingkarkan salah satu bagian tali (bagian yang panjang) dan bentuklah ikatan sosok seperti pada gambar 2 dan 3
    • Tariklah sosok tali agar menjadi kuat.

    Simpul Hidup


    Kegunaan : untuk mengikatkan tali pada tiang dan mudah dilepaskan kembali.

    Simpul Laso

     
    Kegunaan :
    Menjerat Binatang Buas

    Cara Pembuatan :
    • Buat sosok seperti pada gambar 1
    • Ujung b dimasukan melalui sosok O sehingga menjadi laso yang kita kehendaki
    • Supaya membuatnya lebih cepat, maka  ujung b lebih baik diatruh pada sosok O dahulu sebelum simpul dibuat.
        
    Simpul Gulung



    Kegunaan :
    untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu menarik jika beban yang ditarik sangat berat dan tidak kuat ditarik oleh 1 orang.

    Simpul Tiang Berganda



    Kegunaan :
    Mengangkat orang dari bawah ke atas atau sebaliknya yaitu menurunkan orang dari atas ke bawah.

    Cara pembuatan :
    • Seperti membuat simpul tiang, hanya saja a dimasukkan dua kali ke dalam sosok, seperti terlihat pada gambar 1,2 dan 3
    • Gambar 4 : menunjukan gambar simpul tiang berganda yang telah selesai dibuat
    • Gambar 5 : cara penggunaan simpul tiang berganda untuk menaikan/menurunkan orang. 

    Simpul Turki




    Kegunaan :
    Simpul ini dapat digunakan untuk menghias sa[u lidi dan juga jika dilepas dapat juga digunakan untuk cincin setangan leher.

    Cara pembuatan :
    • Gambar 1 :Sisipkan  lingkaan sosok B ke bawah lingkaran sosok A sehingga berada di atasnya.
    • Gambar 2 : Masukan C kebawah B hingga dengan demikian akan tampak seperti yang terlihat pada gambar 2.
    • Gambar 3 : Akhirnya anyamkan C dan D menurut jalinan yang sudah dibuat, sehingga akan menjadi anyaman seperti tampak pada gambar 3. 

    Selamat berlatih. Salam Pramuka