Tuesday 25 June 2013

Permainan Pramuka : Menghafal Titik Kompas





Kriteria

Scientic Games

Tujuan
  • Peserta didik mampu meningkat daya konsentrasinya
  • Peserta didik mampu meningkat pemahamannya terhadap arah mata angin berdasar kompas
  • Peserta didik mampu  meningkat kebugaran tubuhnyanya
  • Peserta didik mampu membangun kegembiraan bersama
Lokasi
out door atau in door

Prosedur

Persiapan
  • Setelah upacara pembukaan atau setelah acara kegiata lain, Kakak Pembina mengantarkan tentang permainan ini. Untuk mencairkan suasana permainan ini bisa dibuka dengan lagu "arah mata angin" yang  syair sbb :  
timur, tenggara
selatan, barat daya
barat, barat laut
utara, timur laut

  • Buatlah lingkaran di lapangan, kemudian tancapkan delapan  titik tongkat sesuai arah mata angin dalam kompas. Satu tongkat diberi warna beda untuk menunjukan arah Utara - bisa utara sebenarya atau utara yang tidak sebenarnya. Ke 7 tongkat lain tidak diberi petunjuk arah.
  • Tunjuk 7 pramuka untuk berdiri  di masing-masing tongkat. Beri kesempatan masing-masing pramuka untuk menghafal posisinya berdasar arah kompas. Misalnya  pramuka yang berdiri persis di tongkat sebelah kanan "TONGKAT PENUNJUK TITIK UTARA" berarti berposisi di "POSISI  TIMUR LAUT". Yang berada persis  di sebelah kanan "TONGKAT PENUNJUK POSISI TIMUR LAUT" berarti berdir di posisi "TIMUR", demikian seterusnya sampai semua pramuka hafal dengan posisi dan juga posisi teman-temannya.
  • Untuk membantu tiap pramuka menghafal posisinya, Kakak Pembina bisa melakukan simulasi dengan menyebut secara acak. Para Pramuka harus mengacungkan tangan jika posisinya sesuai dengan arah mata angin yang disebut Kakak Pembina.
  • Misalnya : Ketika Kakak Pembina menyebut  SELATAN, maka pramuka yang berdiri di titik SELATAN menjawab siap, demikian seterusnya sampai Kakak Pembina dan para Pramuka yakin hafal pada posisinya.
 
Permainan

  • Kakak Pembina menyampaikan para pramuka harus mendengarkan dan melaksaakan perintah yang diberikan, yang salah akan dianggap gugur dan keluar dari permainan. Perintah akan diberikan dari yang mudah sampai yang sulit.
  • Dalam menjalankan perintah para pramuka bergerak diluar lingkaran atau tidak boleh bergerak didalam lingkaran. Periintah akan diberikan dengan waktu tertentu.
  • Setelah semua siap,  Kakak Pembina mulai memberi perintah :
  • Perintah pertama : waktu 1 menit,  arah  SELATAN bertukar dengan arah BARAT LAUT   (kemungkinan yang terjadi : jika pramuka yang berdiri di arah SELATAN dan BARAT LAUT sama-sama hafal maka perpindahan akan lancar. Ada pula kemungkinan karena tidak hafal para pramuka yang sebenarnya tidak berdiri di posisi yang disebutkan juga akan ikut bergerak - situasi ini akan menimbulkan kelucuan dan kegembiraan). Permainan selesai jika waktu sudah habis atau  tebakan bisa dilaksanakan dengan baik.
  • Perintah kedua : waktu 2 menit,  arah BARAT DAYA berpindah ke TIMUR LAUT dan arah BARAT LAUT berpindah ke arah TENGGARA. (situasi akan terjadi seperti pada perintah pertama bahkan bisa jadi lebih ramai).
  • Kakak Pembina selanjutnya memberikan perintah-perintah yang variatif  hingga permainan dianggap cukup atau selesai karena semua pemain sudah masuk kotak/mati. 
  • Permainan ini akan makin sulit jika banyak posisi tongkat yang sudah kosong karena penghuninyanya gugur. Kakak Pembina dapat memberi perintah pramuka yang masih ada untuk bertukar tempat dengan arah yang sudah kosong. Kombinasi perintah akan menjadikan sangat menantang, ramai dan menyenangkan.
  • Kakak Pembina juga dapat meningkatkan tingkat kesulitan permainan ini dengan menggunakan 16 titik arah mata angin. 

 Observasi dan Diskusi
  • Kakak Pembina mengajak diskusi tentang manfaat permainan di atas untuk meningkatkan pemahaman para pramuka tentang arah mata angin berdasar kompas.
  • Kakak Pembina memberi kesempatan kepada para pramuka untuk mengemukakan pendapat apa yang ia rasakan, ia dapatkan dan ia tingkatkan atas dasar permainan di atas.
  • Kakak Pembina dapat menggunakan permainan ini sebagai pengantar materi  latihan Peta dan Kompas.

Selamat berlatih, bergembira dan bermakna. Salam Pramuka.


Lihat Entri/Topik Terkait


Sumber :
SCOUT GAMES By Sir Robert Baden-Powell, dalam scouts.sa.scouts.com.au/widegames disesuaikan dan ditulis ulang untuk keperluan "ensiklopedia pramuka"  (-aiw)

Sunday 16 June 2013

Memandu untuk Putera (BP) : Berbaris dengan Tongkat Pramuka







Pengantar
  • Tongkat Pramuka merupakan pelengkap yang berguna bagi seorang pramuka. Tongkat merupakan alat pertolongan yang tidak ternilai saat pramuka melakukan suatu pendakian atau pengembaraan di daerah yang banyak batu-batunya dan saat berjalan di malam hari.
  • Selain sebagai kelengkapan bagi seorang pramuka, tongkat mempunyai banyak kegunaan (multiguna), dan tongkat merupakan suatu kebanggaan bagi pramuka, bisa juga disebut sahabat pramuka, hal ini bisa dibuktikan dengan pemberian tongkat pada waktu pelantikan.
  • Tongkat pramuka adalah kawan bagi setiap anggota pramuka di dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tugas, berkemah, perjalanan. Tak dipungkiri lagi, soal kegunaannya yang banyak.
  • Salah satu kegunaan tongkat pramuka adalah untuk kelengkapan baris berbaris. Terkait dengan penggunaan tongkat dan sikap seorang Pandu, BP berpesan :
"Janganlah berjalan sambil melihat ke tanah seperti malu kepada dirimu sendiri.
Tegakkanah dirimu dan tunjukkanlah senyum Pandu".




Posisi Tongkat Pramuka dalam Baris Beraris

 










Lihat entri/topik terkait :
Tongkat Pramuka

Sumber:
 "Memandu untuk Putra" BP : Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta 1982

Thursday 13 June 2013

Memandu untuk Putera (BP) : Enam Latihan untuk Kesehatan



Pengantar
Enam Latihan untuk Kesehatan. Hampir tiap-tiap anak, meskipun dia mungkin kecil lagi lemah, dapat mewujudkan dirinya seorang yang kuat serta sehat, asal saja dia tidak segan-segan menjalankan gerak badan setiap hari. Sepuluh menit saja sudah cukup dan tidak usah mempergunakan suatu alat apapun juga. 
Latihan-latihan itu hendaknya dijalankan setiap pagi, yang pertama-tama dikerjakan setelah bangun tidur dan setiap malam sebelum pergi tidur. Sebaik-baiknya latihan-latihan itu dikerjakan tidak berpakaian atau hanya berpakaian dalam saja dan lagi di luar atau dekat jendela yang terbuka. Harga latihan-latihan ini dapat diperbesar apabila kamu memikirkan tujuan tiap-tiap gerakan pada waktu kamu menjalankan latihan-latihan itu dan jika kamu menarik nafas melalui hidung dan menghembuskannya melalui mulut. 
Disini saya berikan latihan-latihan yang berguna. Jika dijalankan dengan kaki telanjang, jari kaki serta kaki akan menjadi kuat. 
01. Gerakan Pertama untuk Kepala & Leher
  • Untuk Kepala dan Leher Gosoklah kepala, muka dan leher beberapa kali kuat-kuat dengan tapak tangan dan jari kedua tangan. Pijat urat-urat leher dan tenggorokan dengan ibu jarimu. Sikatlah rambutmu, bersihkan gigimu, mulut serta hidungmu dengan air, minumlah secangkir air dingin, kemudian teruskan dengan latihan-latihan yang berikut. Gerakan-gerakan hendaknya dijalankan perlahan-lahan saja. 
02. Gerakan Kedua untuk Rongga Dada


  • Untuk Rongga Dada Mula-mula berdiri tegak, kemudian membungkuk ke depan lengan lurus ke bawah, dengan punggung tangan bersama-sama di muka lutut, hembuskan nafas. 
  • Angkat tangan perlahan-lahan ke atas kepala dan membungkuk ke belakang sejauh-jauhnya, sambil bernafas panjang melalui hidup, yaitu menghisap udara Tuhan sampai masuk ke dalam paru'paru serta darah. Teruskan tangan sedikit demi sedikit kesamping, sambil menghembuskan perkataan “Thanks” (“Terimakasih kepada Tuhan”) melalui mulut. 
  • Akhirnya membungkuk lagi ke depan, sambil menghembuskan nafas yang masih tinggal sedikit di dalam dadamu, sambil mengucapkan beberapa kali kamu melakukannya, supaya tahu sudah berapa kali kamu kerjakannya. 
  • Ulangi latihan ini dua belas kali.
  • Ingatlah pada waktu melakukannya, bahwa tujuan latihan ini ialah memperkembangkan bahu, rongga dada, jantung dan alat pernafasanmu dalam tubuhmu. 
  • Bernafas panjang itu penting buat memasukkan udara murni ke dalam paru-parumu supaya masuk ke dalam darah serta buat memperkembangkan isi rongga dada, tetapi menjalankannya harus berhati-hati, jangan berlebih-lebihan. caranya ialah dengan menyerap udara melalui hidung, sehingga tulang rusukmu mengembang sebesar-besarnya, terutama di belakang; kemudian, sejurus lagi, kamu hembuskan udara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit melalui mulut, sampai tak ada sedikit udarapun tinggal di dalam rongga dadamu, kemudian sejenak lagi tarik nafas lagi melalui hidung seperti tadi. 
  • Bernyanyi itu besama mengembangkan pernafasan yang baik, jantung, paru-paru, rongga dada serta tenggorokan, bersama-sama dengan perasaan akan mempertunjukkan nyanyian dalam sandiwara. 

03. Gerakan Ketiga Untuk Perut

  • Berdiri tegak, lengan lurus ke depan. Jari semuanya lurus menunjuk ke depan, kemudian perlahan-lahan berputar kekanan mulai dari pinggang, kaki tidak bergerak, dan tunjukkan lengan kanan sejauh-jauhnya kebelakang, kedua lengan tetap lurus, atau agak lebih tinggi dari bahu – Kemudian sejenak lagi, ayunkan tanganmu ke kiri sejauh-jauhnya. Ulangi gerakan ini dua belas kali.
  • Latihan ini menggerakkan alat-alat di dalam, seperti hati dan isi perut dan membantu pekerjaannya, maupun menguatkan urat-urat luar sekitar tulang-tulang rusuk dan perut. 
  •  Dalam menjalankan latihan ini pernafasan harus diatur benar-benar. Tariklah nafas melalui hidung (jangan melalui mulut), sambil menunjuk kekanan-kebelakang; hembuskan nafas melalui mulut sambil membenarkan sikap dan menunjuk kekiri kebelakang; sambil menyebutkan kuat-kuat bilangan kali ayunan, atau lebih baik, membayangkan, bahwa itu sebagian dari sembahyang pagimu dengan Tuhan, berkata keras-keras: “Berkahilah Ibu”, “Berkahilah Ayah” dan berganti-ganti semua saudara-saudaramu atau teman-temanmu.
  •  Kalau sudah kamu jalankan enam kali ke kanan pindahkan pernafasan ke kiri; menarik nafas sambil menunjuk ke kiri belakang, dan menghembuskan nafas ke kanan. 

04. Gerakan Keempat untuk Batang Tubuh 


  • “Memutar Badan”, “Berdiri tegak”, angkat tangan setinggi-tingginya di atas kepala dan kedua belah tangan menjadi satu. Membungkuk ke belakang, kemudian mengayunkan kedua lengan perlahan-lahan keliling dalam bentuk kerucut, sehingga tangan membentuk lingkaran besar diatas dan keliling badan, badan berputar dari pinggang dan kemudian membungkuk ke kiri, ke depan, ke kanan dan ke belakang. Ini gunanya untuk melatih urat-urat pinggang dan perut.
  • Ulangi kira-kira enam kali ke kanan dan selama gerakan itu kamu harus mencoba yang terjadi dibelakangmu. 
  • Suatu maksud yang dihubungkan dengan latihan ini, yang harus senantiasa kamu ingat pada waktu menjalankannya, ialah: Tanganmu disatukan itu berarti bahwa kamu bersatu dengan teman-temanmu yaitu Pandu, di sekitar dan ke belakang: kemana-mana kamu bersatu dengan teman-teman. Cinta dan persahabatan adalah pemberian Tuhan, jadi pada waktu kamu melakukan gerakan itu ke atas, kamu melihat kelangit dan merasakan, udara serta rasa baik, yang kemudian kamu hembuskan keluar kepada kawan-kawanmu seluruhnya. 

05. Gerakan Kelima  untuk Bagian bawah Badan dan Bagian Belakang Kaki 


  • Seperti tiap-tiap latihan, ini juga suatu latihan bernafas, yang mengembangkan paru-paru dan jantung, serta menguatkan dan menyehatkan darah. Kamu berdiri biasa saja dan mencapai setinggi-tingginya ke atas dan ke belakang, dan kemudian membungkuk ke depan dan ke bawah sarnpai jarimu menyinggung jari kakimu, dengan tidak membengkokkan lututmu. 
  • Berdiri dengan kakimu agak renggang, singgung kepalamu dengan kedua tanganmu, dan lihatlah ke atas, membungkuk kebelakang sejauh-jauhnya, seperti pada gambar 1 di atas.
  • Jika latihanmu itu kamu iringi dengan doa seperti saya gambarkan tadi sambil melihat ke atas demikian itu, kamu dapat berkata kepada Tuhan: “Aku Kepunyaan-Mu Seluruhnya”, dan menyerap udara Tuhan (melalui hidungmu, tidak melalui mulut), kemudian naikkan kedua tanganmu setinggi-tingginya (gambar 2), hembuskan angka kali kamu menjalankannya dan bungkuk perlahan-lahan ke depan dan ke bawah, lutut lurus, sampai kamu menyinggung jari kakimu dengan (gambar 3). 
  • Tekan bagian kecil dari punggungmu sambil membungkuk ke bawah. Kemudian lengan dan lutut tetap lurus, sedikit demi sedikit kembali ke keadaan pertama dan ulangilah latihan ini dua belas kali. 
  • Akan tetapi tujuan latihan ini bukannya menyinggung jari kakimu, melainkan memijat perut. Kalau ternyata kamu tidak dapat menyinggung jari kakimu janganlah dipaksa, dan terutama lagi janganlah menjalankannya sekaligus atau menyuruh orang lain memaksa kamu menekan ke bawah. Harga latihan ini terletak pada gerakan membungkuk ke bawah dan kembali lagi ke atas.

06. Gerakan Keenam untuk Kaki, Telapak Kaki dan Jari Kaki 

  •  Berdiri tegak, kaki telanjang. Letakkan tangan pada pinggang, berdiri di atas jari kaki, lutut diputar ke luar, kemudian tekuk lutut perlahan-lahan, sampai sedikit demi sedikit kamu berjongkok, sedangkan selama itu tumit tetap tidak menyinggung tanakh. 
  • Kemudian sedikit demi sedikit badan diangkat ke atas, sampai berdiri tegak kembali.
  •  Ulangan ini dua belas kali. 
  • Bagian punggung yang kecil harus cekung ke dalam. Pada waktu mengangkat badan, harus menarik nafas melalui hidung, dan dihembuskan ke luar pada waktu badan ke bawah. Selama itu berat badan harus terletak di atas jari kaki, sedangkan lutut keluar supaya badan mudah seimbang. Pada waktu menjalankan latihan ingatlah, bahwa tujuannya ialah supaya paha, betis serta urat jari kaki menjadi kuat, maupun untuk melatih perut, seperti juga apabila kamu berlatih beberapa waktu sehari, setiap saat ada waktu terluang, untuk kesehatan badanmu. 
  • Adapun latihan ini, ialah berturut-turut berdiri dan berjongkok, dapat kamu hubungkan dengan kenyataan, bahwa apakah kamu sedang berdiri atau duduk, bekerja atau mengaso, kamu senantiasa mempersatukan dirimu (seperti tangan serta pinggang-mu), dan menyuruh dirimu supaya berbuat baik. 
  •  Latihan-latihan ini tidak hanya dimaksud untuk melewatkan waktu saja, tetapi benar-benar untuk menolong supaya seorang anak menjadi besar lagi kuat. 

Sumber :
"Memandu untuk Putra" BP : Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta 1982

Sunday 9 June 2013

Permainan Pramuka : Social Games "Merajut Benang Kusut"




Kriteria         
Social Games

Referensi    
Boyscout of America, Andersen Consulting

Tujuan         
  1. Peserta didik mampu menghayati proses lahirnya sebuah kepemimpinan, 
  2. Peserta didik mampu memprakarasi atau mengambil inisiatif membangun proses komunikasi yang efektif
  3. Peserta didik  memperbaiki proses kerjasama kelompok agar menjadi kelompok yang efektif

Lokasi 
Outdoor - lapangan terbuka


Prosedur   
  1. Jumlah peserta dalam permainan ini harus genap dan dengan jumlah anggota yang tidak terlalu besar disarankan 10 sampai 20 orang.
  2. Peserta berdiri dan membentuk lingkaran kecil dengan posisi bahu saling bersentuhan.
  3. Peserta menjulurkan kedua tangan ke dalam lingkaran.
  4. Peserta diminta untuk memegang tangan kawan yang ada di depannya, dengan syarat tidak memegang tangan 1 orang yang sama (misalnya si kanan si A sudah memagang tangan kiri si F maka tangan kiri si  A harus memegang tangan kanan atau kiri kawan selain si F).
  5. Jika semua tangan sudah saling berpegangan maka akan terbentuk "simpul tangan yang  ruwet dan saling tumpang tindih".
  6. Kakak Pembina kemudian memberi instruksi para peserta untuk membuat lingkaran besar tanpa melepas pegangan tangan dengan temannya. 
  7. Instruksi di atas akan sulit dilakukan oleh para peserta, Kakak Pembina memberi kesempatan para peserta untuk berdiskusi dan terus mencoba untuk membuat lingkaran dimaksud
  8. Jika anggota kelompok sudah terlihat frustasi karena tidak menemukan jalan keluar maka Kakak Pembina memberi instruksi baru yaitu dengan memberi 1 x kesempatan untuk melepaskan 1 pegangan tangan agar dapat membentuk lingkaran.
  9. Untuk melaksanakan instruksi kedua tersebut peserta diperbolehkan diskusi dan terus mencoba,  Kakak Pembina juga dapat memberikan bantuan misalnya untuk mempermudah bisa  dimulai dari 4 orang yang melepaskan satu tangan, kemudian  6 atau 8 orang, dst hingga semua peserta dapat melepaska 1 tangan dan membentuk lingkaran besar.
  10. Seluruh proses permainan ini akan sangat menyenangkan, membangun diskusi, semangat mencoba dan terus mencoba dengan susah payah dan akan membangun kegembiraan dan kebahagiaan yang besar jika para peserta mampu bekerjasama mengurai "simpul tangan yang  ruwet dan saling tumpang tindih".

Observasi & Diskusi

Selama proses permainan ini berlangsung akan timbul kecenderungan-kecenderungan yang bisa dijadikan bahan diskusi yaitu :
  1. Semangat untuk menyelesaikan masalah akan menumbuhkan banyak peserta berinsiatif. Inisiatif yang tidak terkordinasi dan sinergi tidak akan bisa digunakan sebagai bahan menyelesaikan masalah.
  2. Instruksi-instruksi yang diberikan Kakak Pembina akan menantang para peserta untuk "mencoba - gagal - berdiskusi - mencoba - gagal - berdiskusi, dst". Situasi ini akan memberikan pemahaman tentang pentingnya kerjasama.
  3. Kerjsama kelompok dengan semangat "take & give" dapat menjadi alat pemecahan masalah dan alat mencapai prestasi bersama.
  4. Kecenderungan-kecenderungan di atas dan juga pendapat apa yang dirasakan peserta digunakan sebagai bahan diskusi di akhir permainan dengan fokus diskusi menjawab apa itu kepemimpinan, kordinasi, kerjasama kelompok, proses komunikasi yang efektif, dsb.


Selamat berlatih, bergembira dan bermakna. Salam Pramuka.


Lihat Entri/Topik Terkait
Permainan sebagai media pendidikan kepramukaan
Taksonomi Bloom
Permainan Pramuka : Ice Breaking "Angin Ribut"
Permainan Pramuka :  Ice Beaking "Robek Kertas"
Permainan Pramuka : Ice Breaking "Sohib Sandi"

Sumber :
Outdoor Games Ala Pramuka, Kwarda DKI, Jakarta 2004 - disesuaikan dan ditulis ulang untuk keperluan "ensiklopedia pramuka"  (-aiw)

Permainan Pramuka : Ice Breaking "Sohib Sandi"





Kriteria         
Ice Breaking.

Referensi    
101 More training games.

Lokasi :
Indoor/outdoor 

Tujuan         
  1. Peserta didik menghayati pentingynya kerjasama antar anggota tim
  2. Peserta didik mampu membuktikan pentingnya berkomunikasi dengan baik dalam kelompok
  3. Peserta didik mampu mengubah sikap individualisnya untuk lebih menghargai sikap berkelompok. 
  4. Peserta didik mampu membandingkan antara indivisu yang diterima dalam kelompok dan mana yang tidak.

Prosedur    :
  1. Peserta diminta untuk berdiri membentuk lingkaran mengelilingi Kakak Pembina
  2. Tiap peserta diminta memilih 2 orang peserta lain (hanya dalam hati saja) dan mereka yang dipilih disebut sebagai (A) dan (B).
  3. Kemudian peserta tersebut diminta untuk berada sedekat mungkin dengan (A) dan pada saat yang bersamaan, mereka juga harus berada sejauh mungkin dari (B) tanpa bersuara.
  4. Dilihat aktivitas yang terjadi dan dibatasi waktu permainannya.
Observasi & Diksusi
  1. Kecendrungan yang terjadi akan ada peserta yang saling memilih sehingga saling mendekati. Di waktu yang sama peserta yang saling memilih tersebut memiliki pilihan (B) yang berbeda sehingga akan terjadi tarik menarik.
  2. Kecenderungan  yang lain akan data peserta yag menjadikan kawannya si A tetapi justru kawannya itu menjadikan dirinya Si B, dst, dst.
  3. Diakhir permainan setiap orang membuka pilihannya kenapa kawannya dijasikan A dan kenapa kawan lain dijadikan B. Kenapa Ia berhaisl mendekati, kenapa ia berhasil menjauhi.
  4. Diakhir permainan Kakak Pembina menunjukan mana dua orang yang sama - sama memperlakukannya sebai si A dan memperlakukannya orang yang sama sebagai si B. Kakak Pembina mendiskusikan kenapa ini bisa terjadi dan juga mendiskusikan kombinasi-kombinasi lainnya, semua pembahasan diarahkan untuk memahami makna "persahabatan" dan kesediaan untuk hidup "bekelompok".

Selamat berlatih, bergembira dan bermakna. Salam Pramuka.


Lihat Entri/Topik Terkait
Permainan sebagai media pendidikan kepramukaan
Taksonomi Bloom
Permainan Pramuka : Ice Breaking "Angin Ribut"
Permainan Pramuka :  Ice Beaking "Robek Kertas"

Sumber :
Outdoor Games Ala Pramuka, Kwarda DKI, Jakarta 2004 - disesuaikan dan ditulis ulang untuk keperluan "ensiklopedia pramuka"  (-aiw)



Permainan Pramuka : Ice Breaking "Robek Kertas"






Kriteria        
lce Breaking

Referensi    
101 more training games

Lokasi
Indoor/outdoor

Tujuan
  1. Peserta didik mampu meningkat konsentrasinya
  2. Peserta didik mampu menghayati arti dan pentingnya indera penglihatan
  3. Peserta didik mampu membandingkan hasil pekerjaan dari dua keadaan

Prosedur    :
  1. Jika ada 4 kelompok (barung/regu/sangga) maka dibagi dua, 2 kelompok sebagai pengamat 2 kelompk lain sebagai pemain. Pengamat harus mencatat apa yang terjadi dan menyampaikan pada diskusi di akhir permainan.
  2. Berikan 1 lembar kertas pada masing-masing anggota kelompok yang akan menjadi pemain.
  3. Anggota kelompok yang bermaian akan ditutup matanya pada saat mendengar instruksi.
  4. Setelah mereka menutup mata, Kakak Pembina memberi instruksi : Pertema, mereka diminta melipat kertas menjadi 2 bagian. Kedua  setelah kertas tersebut dilipat mereka diberi instruksi lagi untuk merobek ujung kanan dari kertas tersebut. Ketiga setelah dirobek mereka  diberi instrusi lagi untuk melilipat kerta  menjadi 2 dengan bagian dan ujung kanan dari kertas tersebut disobek juga. 
  5. Pada saat Kakak Pembina memberikan instruksi, Kakak Pembina juga juga melakukan hal yang sama untuk nanti dibandingkan dengan hasil para peserta di akhir permainan
  6. Setelah semua instruksi diberikan, peserta diminta untuk membuka mata dan membuka lipatan kertas mereka.
  7. Peserta akan melihat berbagai macam bentuk dari lipatan kertas dan kemudian dibandingkan dengan Kertas Kakak Pembina.

Observasi dan Diskusi

  1. Kakak Pembina membandingkan antara hasil yang dilakukan oleh peserta didik dengan yang dilakukan oleh dirinya. Kemudian memberikan pertanyaan kenapa beda, apa penyebabnya, dst.
  2. Kakak Pembina membandingkan hasil yang dikerjakan oleh peserta didik, kenapa dengan instruksi yanga hasil bisa berbeda. Faktor apa yang menjadi penyebab.
  3. Kakak Pembina meminta pendapat pada para peserta dan juga kelompok yang menjadi pengamat atas situasi dan perbedaan-perbedaan di atas.
  4. Kakak Pembina memberikan perhatian terhadap hasil-hasil sobekan yang  sangat berbeda dan menimbulkan kelucuan dari beberapa peserta, kemudian memberikan komentar untuk membangun kegembiraan. 


Selamat berlatih, bergembira dan bermakna. Salam Pramuka.


Lihat Entri/Topik Terkait
Permainan sebagai media pendidikan kepramukaan
Taksonomi Bloom
Permainan Pramuka : Ice Breaking "Angin Ribut"

Sumber :
Outdoor Games Ala Pramuka, Kwarda DKI, Jakarta 2004 - disesuaikan dan ditulis ulang untuk keperluan "ensiklopedia pramuka"  (-aiw)





Saturday 8 June 2013

Permainan Pramuka : Ice Breaking "Angin Ribut"




Kriteria   
Outdoor Games : Ice Breaking

Referensi    
101 more training games


Tujuan   
  • Peserta didik mampu meningkat daya konsentrasinya
  • Peserta didik mampu membangun kerjasama dan saling pengertian
  • Peserta didik mampu  meningkat kebugaran tubuhnyanya
  • Peserta didik mampu membangun kegembiraan bersama


Lokasi
  • Lapangan terbuka yang  luasnya mencukupi
  • Tidak ada benda-benda yang membahayakan dan menutupi lokasi permainan.


Prosedur    :
  • Kakak Pembina mengumpulkan peserta di tempat yang luas/lapang.
  • Peserta diminta untuk berdiri membuat lingkaran besar mengelilingi Kakak Pembina
  • Para peserta diminta untuk melihat kawan yang berdiri persis didepannya untuk bertukar tempat ketika  ada instruksi angin ribut.
  • Jelaskan kepada pada mereka  akan diberi beberapa instruksi untuk diikuti yaitu seperti :  awan, hujan, angin barat, angin timur dan puncak instruksinya adalah angin ribut.
  • Pada saat Kakak Pembina  menyebutkan awan, maka semua peserta melihat ke atas dan pada saat menyebut hujan maka semua peserta melihat ke bawah.
  • Pada saat Kakak Pembina  menyebutkan angin barat, maka semua peserta mencondongkan badannya ke arah kanan, dan pada saat menyebutkan angin timur maka semua peserta mencondongkan badannya ke kiri.
  • Pada saat Kakak Pembina menyebutkan angin ribut, maka peserta harus berpindah tempat semua secara bersamaan dengan orang yang berada di depannya (tidak boleh kesamping kanan/kiri).
  • Agar permainan ini menyenangkan dan  menggembirakan maka Kakak Pembina harus memberikan instruksi dulu dengan awan, hujan, angin barat, & angin timur secara berulang-ulang sebelum menyebutkan angin ribut sebagai puncak permainan.
  • Ketika Kakak Pembina memberi instruksi angin ribut maka peserta berpindah tempat dengan berlari dengan kawan yang ada didepannya.
  • Perhatikan benda-benda yang mungkin menjadi penghalang pada saat terjadi angin ribut.
Observasi/Pengamatan
  • Kakak Pembina mengamati kecenderungan-kecenderungan yang terjadi selama permainan seperti kenapa ada yang salah menjalankan instruksi, kenapa ada yang selalu benar, dst.
  • Kakak Pembina mengamati ketika terjadi angin ribut, keribuatan atau "kekacauan" bisa terjadi saat semua orang bergerak sendiri-sendiri dengan target sendiri-sendiri, bisa juga terjadi kekacauan karena orang yang sama dituju oleh dua orang berbeda, dst.
  • Kecenderungan-kecenderungan di atas bisa menjadi bahan diskusi. Namun inti dari permainan ini dalah membangun kegembiraan untuk mencairkan, menggairahkan dan menyemangatkan suasana agar peserta didik siap untukk mengikuti acara latihan selanjutnya.
Gambar


Selamat berlatih, bergembira dan bermakna. Salam Pramuka.


Lihat Entri/Topik Terkait
Permainan sebagai media pendidikan kepramukaan
Taksonomi Bloom
Permainan Pramuka : Ice Breaking - Robek Kertas & Sohib Sandi

Sumber :
Outdoor Games Ala Pramuka, Kwarda DKI, Jakarta 2004 - disesuaikan dan ditulis ulang untuk keperluan "ensiklopedia pramuka"  (-aiw)






Friday 7 June 2013

SKK & TKK Wanabakti Krida Reksawana




SKK & TKK Wanabakti Krida Rekswana terdiri dari :

  1. SKK & TKK Keragaman Hayati
  2. SKK & TKK Konservasi Kawasan 
  3. SKK & TKK Perlindungan Hutan
  4. SKK & TKK Konservasi Jenis Satwa
  5. SKK & TKK Konservasi Jenis Tumbuhan
  6. SKK & TKK Pemanduan 
  7. SKK & TKK Penelusuran Gua
  8. SKK & TKK Pendakian
  9. SKK & TKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
  10. SKK & TKK Pengamatan Satwa
  11. SKK & TKK Penangkaran Satwa
  12. SKK & TKK Pengendalian Perburuan
  13. SKK & TKK Pembudidayaan Tumbuhan


01.    SKK & TKK Keragaman Hayati

Jenjang Pramuka Siaga
Untuk memenuhi SKK Keragaman Hayati seorang Pramuka Siaga, harus : 
  • Mengenal keragaman tumbuhan dan satwa paling sedikitnya menyebutkan masing-masing 3 (tiga) jenis dengan terlebih dahulu diperkenalkan di alam bebas beberapa jenis tumbuhan dan satwa sehingga dapat mengenal beberapa jenis tumbuhan dan satwa yang ada di suatu tempat tertentu sedikitnYa 3 (tiga) jenis tumbuhan dan 3 (tiga) jenis satwa.
  • Mengenal macam-macam penggolongan tumbuhan dan satwa dengan terlebih dahulu dperkenalkan penggolongan jenis tumbuhan yang ada ditempat tertentu antara lain tumbuhan semak, perdu hingga ke pohon dan jenis satwa mamalia (menyusui), pisces (ikan), aves (burung), amphibi (hidup di dua jenis alam) dan reptil (binatang melata).
Jenjang Pramuka  Penggalang
Untuk memenuhi SKK Keragaman Hayati seorang Pramuka Penggalang harus :
  • Mengetahui keanekaragaman tumbuhan dan satwa di suatu tempat sedikitnya dapat menyebutkan golongan satwa dan tumbuhan masing-masing 3 (tiga) jenis dengan terlebih dahulu dijelaskan tentang adanya keragaman jenis satwa dan tumbuhan di alam sehingga dapat menyebutkan sedikitnya 3 (tiga) famili tumbuhan dan 3 (tiga) famili satwa masing-masing 3 (tiga) jenis.
  • Dapat menerangkan adanya rantai makanan di alam dengan terlebih dahulu diajak ke alam bebas dan dijelasknn fungsi predator, prey/konsumen dan produsen sehingga dapat menyebutkan proses rantai makanan paling sedikit 1 (satu) rantai yang sederhnna seperti : kodok ---> ular ---> elang.
  • Mengetahui 2 (dua) tipe ekosistem dengan terlebih dahulu  mengajak peserta didik ke salah satu ekosistem daratan atau perairan dan diberi penjelasan tentang tipe-tipe ekosistem sehingga dapat menyehutkan sedikitnya 2 (dua) tipe ekosistem.
Jenjang Pramuka  Penegak
Untuk memenuhi SKK Keragaman Hayati seorang Pramuka Penegak harus :
  • Dapat menjelaskan manfaat keragaman hayati bagi kehidupan manusia dengan terlebih dahulu diberi penjelasan mengenai arti dan manfaat keragaman hayati bagi kehidupan manusia sehingga mampu menjelaskan manfaat keragaman hayati bagi manusia sedikitnya masing-masing 3 (tiga) jenis tumbuhan dan satwa.
  • Dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik suatu tipe ekosistem dengan terlebih dahulu diajak ke hutan terdekat dan dijelaskan tentang ekosistem yang ada di tempat tersebut sehingga mampu menjelaskan suatu tipe ekosistem.
  • Dapat melakukan inventarisasi potensi keragaman hayati dengan terlebih dahulu diajak ke hutan terdekat dan dijelaskan jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang menyusun komunitas hutan tersebut.
  • Mampu menyebutkan jenis-jenis yang menyusun komunitas dengan menginventarisasi jenis-jenis dan menyusun ekosisten dalam sebuah  komunitas.
Jenjang Pramuka  Pandega
Untuk memenuhi SKK Keragaman Hayati seorang Pramuka Pandega harus :
  • Mampu mengamati dan menjelaskan keragaman hayati di 2 (dua) tipe ekosistem yang berbeda dengan terlebih dahulu dibawa ke 2 (dua) kawasan hutan terdekat yang berbeda ekosistem untuk melakukan pengamatan dan menerima penjelasan keragaman hayati di dalamnya.
  • Dapat melakukan pengukuran potensi keragaman hayati dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan dan dibimbing melakukan beberapa metode pengukuran potensi keragaman hayati sehingga mampu melakukan pengukuran potensi keragaman tumbuhan dan satwa minimal menggunakan 2 (dua) metode berikut cara pembuatan laporan.
  • Dapat membuat laporan perjalanan keragaman hayati di suatu ekosistem.
  • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Keragaman Hayati.
Gambar TKK Keragaman Hayati




02.    SKK & TKK Konservasi Kawasan

Jenjang Pramuka  Siaga
Untuk memenuhi SKK Konservasi Kawasan seorang Pramuka Siaga harus :
  • Mengenal arti konservasi dan kawasan konservasi di Indonesia. dengan mengunjungi kawasan konservasi dan menerima penjelasan arti konservasi dan juga diperkenalkan dan diceritakan jenis-jenis kawasan konservasi (Kawasan Pelestarian Alam dan Kawasan Suaka Alam) yang ada di Indonesia di daratan maupun di perairan termasuk Hutan Lindung dan Taman Buru disertai manfaatnya bagi manusia.
  • Dapat menyebutkan 5 (lima) nama kawasan konservasi dengan terlebih dahulu diceritakan nama dan fungsi masing-masing kawaasan konservasi dan diberikan penjelasan sedikitnya 5 (lima) macam kawasan konservasi berikut provinsi lokasi kawasan konservasi tersebut berada.
Jenjang Pramuka Penggalang
Untuk memenuhi SKK Konservasi Kawasan seorang Pramuka Penggalang harus :
  • Mengenal fungsi Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya, Hutan Lindung dan Taman Buru dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang fungsi Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata Alam, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Hutan Lindung dan Taman Buru dengan cara mengunjungi salah satu kawasan konservasi terdekat.
  • Dapat menjelaskan manfaat kawasan konservasi bagi manusia dan lingkungannya dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan pengertian dan manfaat Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata AIam, Taman Nasional, Taman Hutan Raya Hutan Lindung dan Taman Buru bagi manusia dan lingkungannya.
  • Dapat membedakan 2 (dua) bentuk kawasan konservasi dengan terlebih dahulu diberikan pengertian perbedaan fungsi-fungsi konservasi antara Cagar Alam dan Suaka Margasatwa, Taman Wisata Alam dan Taman Nasional atau Taman Hutan Raya sehingga dapat membedakan fungsi 2 (dua) bentuk kawasan konservasi.
  • Dapat menyebutkan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk memasuki kawasan konservasi dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang syarat-syarat dan larangan dalam memasuki kawasan konservasi sehingga dapat menyebutkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam memasuki kawasan konservasi.
Jenjang Pramuka  Penegak
Untuk memenuhi SKK Konservasi Kawasan seorang Pramuka Penegak harus :
  • Mengerti maksud dan tujuan adanya kawasan konservasi di daerahnya dengan terlebih dahulu diberikan pengertian dan dijelaskan tentang maksud dan tujuan ditetapkannya kawasan konservasi di daerahnya untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan hidup lainnya sehingga dapat menyebutkan maksud dan tujuan adanya kawasan konservasi di daerahnya.
  • Dapat menyebutkan 4 (empat) peraturan erundangan yang mengatur kawasan konservasi dengan terlebih dahulu diberi penjelasan peraturan perundangan yang mengatur kawasan konservasi seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992.
  • Telah melakukan pengamatan tentang kerusakan kawasan konservasi dan melaporkan secara tertulis dengan terlebih dahulu diberi penjelasan cara-cara melakukan pengamatan kerusakan kawasan konservasi sehingga dapat membuat laporan tertulis pengamatan kerusakan kawasan konservasi.
Jenjang Pramuka Pandega
Untuk mencapai SKK Konservasi Kawasan seorang Pramuka Pandega harus :
  • Mampu menjelaskan maksud dan tujuan ditetapkannya kawasan konservasi kepada masyarakat sekitar kawasan dengan terlebih dahulu dibimbing dan diberi penjelasan tentang peraturan perundangan mengenai kawasan konservasi seperti Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992.
  • Dapat menjelaskan secara garis besar salah satu peraturan perundangan yang mengatur tentang kawasan konservasi.
  • Mampu melakukan pengamatan terhadap dampak negatif dan kerusakan kawasan konservasi akibat pengunjung dengan terlebih dahulu diberi tugas mengadakan pengamatan bersama petugas kawasan konservasi tentang kerusakan kawasan konservasi akibat pengunjung.
  • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Konservasi Kawasan.
Gambar TKK Konservasi Kawasan 


03.    SKK & TKK Perlindungan Hutan


Jenjang Pramuka Siaga
Untuk memenuhi SKK Perlindungan Hutan seorang Pramuka Siaga harus :
  • Mengenal pengertian perlindungan dan pengamanan hutan dengan terlebih dahulu diceritakan tentang pentingnya hutan dilindungi dan diamankan dan diceritakan gangguan hutan serta akibatnya bagi manusia dan hutan itu sendiri dan disebutkan contoh-contoh gangguan hutan.
  • Dapat menyebutkan sedikitnya 3 (tiga) macam gangguan hutan.
Jenjang Pramuka  Penggalang
Untuk memenuhi SKK Perlindungan Hutan seorang Pramuka Penggalang harus : 
  • Dapat menyebutkan tentang kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan dengan terlebih dahulu diberi pengertian mengenai perlindungan hutan baik secara preventif maupun represif dan diberi penjelasan contoh tentang kegiatan-kegiatan yang ada dalam perlindungan dan pengamanan hutan berikut cara-cara perlindungan dan pengamanannya.
  • Dapat menyebutkan satu cara perlindungan hutan secara preventif dan represif dengan terlebih dahulu  Diajak ke hutan untuk melihat kegiatan penanggulangan gangguan hutan.
  • Mengenal tenaga dan peralatan perlindungan dan pengamanan hutan dengan terlebih dahulu diberi penjelasan mengenai tugas pokok dan fungsi tenaga pengamanan hutan, p eralatan perlindungan dan pengamanan hutan sehingga dapat menyebutkan tenaga dan 2 (dua) macam peralatan perlindungan dan pengamanan hutan.
Jenjang Pramuka Penegak
Untuk memenuhi SKK Perlindungan Hutan seorang Pramuka Penegak harus :
  • Pernah mengikuti kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan dengan terlebih dahulu diberipenjelasan tentang prosedur tetap kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan serta pernah membantu salah satu kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan contohnya : ikut dalam kegiatan penyuluhan, patroli pengamanan kawaasan, penanggulangan hama penyakit.
  • Mengetahui secara garis besar peraturan perundangan perlindungan dan pengamanan hutan dengan terlebih dahulu diberi penjelasan secaa garis besar isi peraturan perundangan tentang perlindungan hutan seperti Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985.
  • Dapat menyebutkan jenis tindak pidana kejahatan dan pelanggaran terhadap hutan berikut langkah pencegahannya dengan terlebih dahulu diberi penjelasan macam-macam tindak pidana, kejahatan dan pelanggaran terhadap hutan dan upaya pencegahannya.
Jenjang Pramuka  Pandega
Untuk memenuhi SKK Perlindungan Hutan seorang Pramuka Pandega harus :
  • Dapat menjelaskan dampak kerusakan hutan oleh gangguan manusia bagi kehidupan masyarakat di sekitar hutan dengan terlebih dahulu dibawa mengamati lokasi kerusakan hutan sehingga mampu menjelaskan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
  • Turut berpartisipasi dalam penanggulangan gangguan hutan dalam bentuk pem-berian penjelasan kepada masyarakat dengan terlebih dahulu diikutsertakan dalam memberikan penjelasan akibat-akibat kerusakan hutan kepada masyarakat seperti perburuan liar, pencurian kayu, dan sebagainya.
  • Dapat menjelaskan salah satu isi peraturan perundangan tentang perlindungan hutan dengan mengetahui dan memahami secara garis besar peraturan perundangan di bidang perlindungan dan pengamanan hutan seperti Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985.
  • Mengetahui dan memahami prosedur penanganan gangguan hutan dengan terlebih dahulu diberi penjelasan tentang prosedur proses penanganan perkara terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan gangguan hutan.
  • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Perlindungan Hutan. 
Gambar TKK Perlindungan Hutan



    04.    SKK & TKK Konservasi Jenis Satwa

    Jenjang Pramuka  Siaga
    Untuk memenuhi SKK Konservasi Jenis Satwa seorang Pramuka Siaga harus :
    • Mengenal jenis satwa yang dilindungi dan tidak dilindungi dengan terlebih dahulu diperkenalkan dan diceritakan jenis-jenis satwa dilindungi dan tidak dilindungi ditempat tertentu atau yang dijumpai antara lain di : halaman rumah/kebun, kebun binatang, pasar burung, penangkar satwa, musium zoologi/biologi.
    • Dapat menyebutkan minimal 5 (lima) jenis satwa tidak dilindungi dan 5 (lima) jenis satwa dilindungi.
    • Mengenal kegiatan konservasi jenis satwa di luar kawasan konservasi dengan terlebuh dahulu diiperkenalkan dan dijelaskan kegiatan konservasi satwa di luar kawasan konservasi seperti penangkaran, Taman Safari, Kebun Binatang.
    • Dapat menyebutkan sedikitnya 2 (dua) kegiatan konservasi jenis satwa.

    Jenjang Pramuka Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Konservasi Jenis Satwa seorang Pramuka Penggalang harus :
    • Mengetahui dan memahami kegiatan konservasi jenis satwa dan dapat menyebutkan alasan pentingnya konservasi jenis satwa dengan terlebih dahulu diberi penjelasan dan pengertian konservasi jenis satwa dan penjelasan pentingnya upaya konservasi jenis.
    • Mengetahui dan memahami pengertian konservasi jenis satwa.
    • Mengetahui prinsip kegiatan pemanfaatan satwa secara lestari dan dapat menyebutkan 3 (tiga) macam kegiatan pemanfaatan satwa dengan terlebih dahulu  melihat salah satu kegiatan pemanfaatan jenis secara lestari dan diberi penjelasan macam-macam pemanfaatan satwa antara lain pendidikan, atraksi/sirkus, dinikmati indah warna dan merdu suaranya.
    Jenjang Pramuka Penegak
    Untuk memenuhi SKK Konservasi Jenis Satwa seorang Pramuka Penegak  harus
    • Dapat menjelaskan konservasi jenis satwa dengan terlebih dahulu diberikan pengertian dan penjelasan konservasi jenis satwa dalam kaitan dengan konservasi umumnya dan konservasi kawasan.
    • Dapat menjelaskan jenis satwa yang dilindungi berikut penyebarannya sedikitnya 10 (sepuluh) jenis dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan tentyang alas an dan criteria satwa yang dilindungi berdasarkan peraturan perundangan dan Konvensi CITES.
    • Mengetahui dan memahami tata cara dan peraturan perundangan tentang Konservasi Jenis Satwa dengan terlebih dahulu diberi penjelasan secara garis besar tata cara dan peraturan tentang konservasi jenis satwa seperti penangkapan, pengangkutan dan peredaran jenis satwa.
    Jenjang Pramuka Pandega
    Untuk memenuhi SKK Konservasi Jenis Satwa seorang Pramuka Pandega harus :
    • Pernah mempelajari salah satu kegiatan konservasi jenis satwa dengan terlebih dahulu diajak serta menerima penjelasan dan mengamati salah satu kegiatan konservasi jenis satwa seperti Kebun Binatang, Penangkaran Satwa.
    • Mengerti dan telah menjelaskan kegiatan konservasi jenis satwa kepada masyarakat sedikitnya satu kali.
    • Mampu membuat laporan salah satu kegiatan konservasi jenis satwa dengan terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tatacara pembuatan laporan salah satu kegiatan konservasi jenis satwa dan diberi penjelasan cara membuat dan menyajkan laporan salah satu kegiatan konservasi jenis satwa dalam diskusi Sangga.
    • Dapat menjelaskan tata cara dan peraturan tentang konservasi jenis satwa dengan terlebih dahulu diiberi penjelasan secara garis besar tata cara dan peraturan tentang konservasi jenis satwa seperti penangkapan, pengangkutan dan peredaran jenis satwa.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Konservasi Jenis Satwa.
    Gambar TKK Konservasi Jenis Satwa 


    05.    SKK & TKK Konservasi Jenis Tumbuhan


    Jenjang Pramuka Siaga
    Untuk memenuhi SKK Konservasi Jenis Tumbuhan seorang Pramuka Siaga harus :
    • Mengenal jenis tumbuhan yang dilindungi dan tidak dilindungi dengan terlebih dahulu diperkenalkan dan diceritakan sebabnya tumbuhan dilindungi dan tidak dilindungi di tempat yang dapat dijumpai antara lain di halaman rumah/kebun, taman, penangkar tumbuhan, arboretum/kebun botani dan diberikan contoh sedikitnya 5 (lima) jenis tumbuhan tidak dilindungi dan 5 (lima) jenis tumbuhan dilindungi.
    • Mengenal kegiatan konservasi jenis tumbuhan dengan terlebih dahulu diperkenalkan dan dijelaskan kegiatan konservasi tumbuhan seperti Kebun Raya, Kebun Botani dan sebagainya.
    • Dapat menyebutkan sedikitnya 2 (dua) kegiatan konservasi jenis tumbuhan.
    Jenjang Pramuka  Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Konservasi Jenis Tumbuhan seorang Pramuka Penggalang harus :
    • Mengetahui dan memahami pengertian konservasi jenis tumbuhan dengan cara terlebih dahulu diberi penjelasan konservasi jenis tumbuhan dan penjelasan pentingnya upaya konservasi jenis sehingga dapat menyebutkan sedikitnya 2 (dua) alasan pentingnya konservasi jenis tumbuhan.
    • Mengetahui dan memahami kegiatan konservasi jenis tumbuhan dengan cara  melihat salah satu kegiatan pemanfaatan jenis tumbuhan secara lestari.
    • Mengetahui adanya lokasi kegiatan pemanfaatan tumbuhan secara lestari.
    • Dapat menyebutkan 3 (tiga) macam pemanfaatan tumbuhan secara lestari.
    Jenjang Pramuka Penegak
    Untuk memenuhi SKK Konservasi Jenis Tumbuhan seorang Pramuka Penegak harus :
    • Dapat menjelaskan konservasi jenis tumbuhan dengan cara terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip konservasi jenis tumbuhan baik di dalam dan maupun di luar kawasan konservasi.
    • Dapat menjelaskan jenis tumbuhan yang dilindungi berikut penyebarannya sedikitnya 10 (sepuluh) jenis dengan cara terlebih dahulu diberi daftar tumbuhan dilindungi untuk diketahui.
    • Mengetahui dan memahami tata cara dan peraturan perundangan tentang konservasi jenis tumbuhan dengan cara memahami secara garis besartata cara dan peraturan tentang konservasi jenis tumbuhan seperti budidaya, pengangkutan dan peredaran jenis tumbuhan berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990, Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 62 Tahun 1998.
    Jenjang Pramuka Pandega
    Untuk memenuhi SKK Konservasi Jenis Tumbuhan seorang Pramuka Pandega harus :
    • Pernah mempelajari salah satu kegiatan konservasi jenis tumbuhan dengan cara mengunjungi dan mengamati salah satu kegiatan konservasi jenis tumbuhan seperti Kebun Raya, Kebun Botani, Cagar Alam dan sebagainya.
    • Mampu membuat laporan salah satu kegiatan konservasi jenis tumbuhan dengan cara terlebih dahulu diberi penjelasan tentang tata cara pembuatan laporan salah satu kegiatan konservasi jenis tumbuhan sehingga mampu menyajikan laporan salah satu kegiatan konservasi jenis tumbuhan dalam diskusi Pandega.
    • Mampu menjelaskan (sedikitnya satu kegiatan) konservasi jenis tumbuhan kepada masyarakat.
    • Dapat menjelaskan tata cara dan peraturan tentang konservasi jenis tumbuhan dengan cara terlebih dahulu diberikan penjelasan secara garis besar tata cara dan peraturan tentang konservasi jenis tumbuhan seperti pengambilan di alam, pengangkutan dan peredaran jenis tumbuhan.
    • elah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Konservasi Jenis Tumbuhan.
    Gambar TKK Konservasi Jenis Tumbuhan




    06.    SKK & TKK Pemanduan 


    Jenjang Pramuka  Siaga
    Untuk memenuhi SKK Pemanduan seorang Pramuka Siaga harus :
    • Mengenal manfaat kawasan konservasi untuk kepentingan pariwisata alam dengan terlebih dahulu diajak mengunjungi salah satu kawasan konservasi dan dijelaskan jenis dan manfaatnya sehingga mampu menyebutkan sedikitnya 2 (dua) bentuk kawasan konservasi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata alam.
    • Mengenal jenis-jenis kegiatan wisata alam dan dapat menyebutkan sedikitnya 2 (dua) kegiatan wisata alam dengan terlebih dahulu diajak mengunjungi salah satu objek wisata alam dan melakukan kegiatan wisata alam di lokasi tersebut.
    • Dapat menyebutkan kegiatan yang tidak boleh dilakukan di dalam kegiatan pariwisata alam sedikitnya 3 (tiga) macam dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan kegiatan yang tidak boleh dilakukan di dalam kegiatan pariwisata alam seperti vandalisme, grafiti, buang sampah tidak pada tempatnya, mengambil tumbuhan dan sebagainya.
    Jenjang Pramuka  Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Pemanduan seorang Pramuka Penggalang harus :
    • Mengetahui dan mampu menjelaskan secara sederhana kawasan konservasi yang dapat dimanfaatkan untuk pariwisata alam dengan terlebih dahulu diberi penjelasan di lokasi mengenai manfaat kawasan konservasi untuk pariwisata alam sehingga dapat menjelaskan secara sederhana.
    • Dapat menyebutkan kegiatan pariwisata alam sedikitnya 5 (lima) macam dengan terlebih dahulu diberi penjelasan macam-macam kegiatan pariwisata alam.
    • Dapat menyebutkan objek-objek wisata alam sedikitnya 2 (dua) macam dengan cara ditunjukkan langsung di lapangan seperti antara lain air terjun, gua, sumber air panas dan pemandangan alam.
    • Dapat menyebutkan kegiatan yang tidak boleh dilakukan di dalam kegiatan Pariwisata alam sedikitnya 5 (lima) macam dengan cara terlebih dahulu diberikan penjelasan kegiatan yang tidak boleh dilakukan dalam pariwisata alam dan alasan-alasan tidak boleh dilakukan sehingga dipahami.
    Jenjang Pramuka Penegak
    Untuk memenuhi SKK Pemanduan seorang Pramuka Penegak harus :
    • Dapat menjelaskan pemanfaatan Pariwisata alam di masing-masing kawasan konservasi dengan cara terlebih dahulu dijelaskan salah satu manfaat dari kawasan pelestarian alam untuk kepentingan pariwisata alam.
    • Mempunyai pengetahuan tentang dasar-dasar pemanduan wisata alam dengan cara terlebih dahulu dijelaskan tentang dasar-dasar pemanduan serta ditugaskan membaca buku pustaka pemanduan dan interpretasi di kawasan pelestarian alam.
    • Memahami dan dapat menjelaskan kegiatan-kegiatan pariwisata alam di kawasan pelestarian alam.
    • Dapat membuat rencana pemanduan dilengkapi dengan sketsa arah pemanduan dengan terlebih dahulu dijelaskan cara-cara pembuatan rencana pemanduan dan pembuatan sketsa arah Pemanduan sehingga mampu membuat rencana pemanduan sedikitnya 1 (satu) kali perjalanan.
    • Pernah melakukan pemanduan wisata alam di salah satu kawasan konservasi sedikitnya 1 (satu) kali.
    Jenjang Pramuka  Pandega
    Untuk memenuhi SKK Pemanduan seorang Pramuka Pandega harus :
    • Telah mengikuti pelatihan pemandu wisata alam sedikitnya 1 (satu) kali.
    • Mampu melakukanpemanduan bermuatan interpretasi potensi kawasan kepada pengunjung dewasa di kawasan pelestarian alam.
    • Dapat membuat proposal kegiatan pemanduan pariwisata alam sedikitnya 1 (satu) proposal.
    • Mampu membuat laporan praktek pemanduan berdasarkan pengamatan perilaku dan minat pengunjung dengan cara terlebih dahulu diberikan penjelasan teknik pengamatan perilaku, motif dan minat pengunjung pada objek wisata alam.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Pemanduan.
    Gambar TKK Pemanduan


    07.   SKK & TKK Penelusuran Gua


    Jenjang Pramuka  Siaga
    Tidak ada

    Jenjang Pramuka Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Penelusuran Gua seorang Pramuka Penggalang harus :
    • Mengetahui fungsi gua sebagai objek konservasi dengan cara terlebih dahulu diberikan penjelasan fungsi gua sebagai objek yang harus dilindungi, antara lain untuk menyimpan air; tempat berlindung dan hidup binatang tertentu.
    • Mengetahui perlengkapan penelusuran gua dengan cara terlebih dahulu diperkenalkan dengan peralatan dan perlengkapan penelusuran gua yang horizontal (gua wisata) antara lain: lampu penerang; pelindung kepala; sarung tangan; peluit; sepatu karet; dan lain-lain
    • Dapat menyebutkan kegiatan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan dalam penelusuran gua.
    Jenjang Pramuka Penegak
    Untuk memenuhi SKK Penelusuran Gua seorang Pramuka Penegak harus :
    • Dapat menjelaskan sedikitnya 3 (tiga) manfaat gua bagi umat manusia dengan cara dapat menjelaskan manfaat gua bagi umat manusia untuk pariwisata, ilmu pengetahuan, dan sumber air.
    • Dapat menjelaskan proses pembentukan gua dengan cara terlebih dahulu diberi penjelasan mengenai proses pembentukan gua di daerah batu gamping/karst.
    • Dapat menyebutkan perlengkapan sederhana untuk penelusuran gua horizontal serta cara mengemasnya dengan cara diperagakan dan dilatih cara menggunakan, memelihara dan mengemas peralatan penelusuran gua vertikal dan horizontal.
    • Dapat menyebutkan bahaya-bahaya didalam gua dengan cara diberikan penjelasan mengenai bahaya-bahaya yang datang dari si penelusur maupun dari gua itu sendiri.
    • Mengetahui kehidupan di dalam gua dengan cara terlebih dahulu  dijelaskan adanya beberapa kelompok/jenis satwa yang hidup di dalam gua.
    • Mengetahui etika dan kewajiban penelusuran gua dengan cara  dijelaskan etika dan kewajiban yang harus dipegang bagi seorang penelusur gua.
    • Mengetahui dasar-dasar konservasi gua dengan cara terlebih dahulu dijelaskan gua sebagai objek yang perlu dilindungi dalam rangka konservasi gua.
    • Mengetahui tata cara persiapan dan teknik penelusuran gua dengan cara melaksanakan latihan kegiatan persiapan sebelum penelusuran gua dalam bidang: mental dan fisik peserta, perlengkapan/peralatan, perizinan dan lain-lain.
    • Telah melakukan penelusuran gua sedikitnya 1 (satu) kali dengan membuat perencanaannya.
    Jenjang Pramuka  Pandega
    Untuk memenuhi SKK Penelusuran Gua seorang Pramuka Pandega harus :
    • Memahami fungsi dan manfaat gua dalam kegiatan konservasi dengan cara terlebih dahulu diberi penjelasan hingga mampu menjelaslan manfaat gua bagi umat manusia dan kegiatan konservasi.
    • Mengetahui sejarah kegiatan penelusuran gua dan arkeologi gua dengan cara terlebih dahulu diberi informasi sejarah penelusuran gua sehingga mampu menjelaskan sejak kapan manusia telah menelusuri gua dan perkembangannya sampai kini dan mampu menjelaskan bahwa gua telah dihuni sejak ribuan tahun lalu dengan mengetahui sisa-sisa/peninggalannya.
    • Dapat menggunakan peralatan serta perlengkapan penelusuran gua (vertikal) dan merawatnya dengan cara diperagakan dan dilatih penggunaan dan perawatan peralatan penelusuran gua vertikal dan merawatnya.
    • Mampu menjelaskan teknik dasar Single Rope Technic (SRT) dengan cara terlebih dahulu diilatih penelusuran gua secara vertikal dengan memanjat/menuruni satu tali, dengan menggunakan peralatan untuk Single Rope Technic.
    • Dapat membuat peta perjalanan di dalam gua secara sederhana dan mudah dimengerti dengan cara terlebih dahulu diilatih cara membuat peta hasil perjalanan penelusuran yang dibuat tanpa skala, serta diukur berdasarkan perkiraan dan memuat bagian-bagian dari gua tersebut.
    • Telah melakukan penelusuran gua melalui bagian vertical dengan bimbingan instruktur sedikitnya 2 (dua) kali dengan cara terlebih dahulu dilatih melakukan penelusuran gua yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan antara lain : perencanaan; mental dan fisik; peralatan/perbekalan; perizinan; teknik penelusuran gua; dan lain-lain.
    • Mampu menyusun laporan perjalanan penelusuran gua dengan cara terlebih dahulu dilatih membuat laporan tertulis hasil penelusuran gua yang disusun dengan kerangka laporan tertentu.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Penelusuran Gua.
    Gambar TKK Penelusuran Gua




    08.    SKK & TKK Pendakian

    Jenjang Pramuka Siaga
    Untuk memenuhi SKK Pendakian seorang Pramuka Siaga harus :
    • Dapat menunjukkan hasil karyanya dengan menggambar atau melukis dengan gunung sebagai latar belakangnya dengan cara diceritakan dan dikenalkan mengenai komponen-komponen alam antara lain: gunung, bukit, lereng, sungai, hutan, binatang, sawah, manusia dan kegiatannya.
    • Dapat menceritakan secara sederhana tentang manfaat gunung dan lingkungannya dengan cara diajak ke lereng gunung, bukit, lembah dan diceritakan mengenai manfaatnya bagi lingkungan dan manusia.
    • Dapat menyebutkan 2 (dua) macam simpul tali dengan cara dilatih berbagai macam simpul tali.
    Jenjang Pramuka  Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Pendakian seorang Pramuka Penggalang harus :
    • Mengetahui fungsi dan manfaat hutan di pegunungan bagi kehidupan manusia dan lingkungannya dengan cara terlebih dahulu diberi penjelasan mengenai fungsi dan manfaat gunung ditinjau dari segi kesehatan, keindahan, pencegahan erosi, sumber air bersih, perlindungan hutan dan pelestarian alam, ilmu pengetahuan dan olahraga.
    • Dapat memperagakan cara membuat sedikitnya 5 (lima) macam simpul tali dengan cara terlebih dahulu diberikan latihan cara membuat berbagai simpul tali.
    • Mengetahui tata cara persiapan kegiatan pendakian/penjelajahan rimba dengan cara terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai persiapan pendakian/penjelajahan dari tahap perencanaan antara lain peserta: mental dan fisik; ketrampilan dan pengetahuan; peralatan dan perlengkapan; lokasi; logistik; waktu; biaya; perizinan; dan lain-lain yang diperlukan.
    • Dapat menyebutkan kegiatan yang boleh dan dilarang ketika pendakian/penjelajahan rimba.
    • Dapat membaca areal perjalanan pada peta jalur pendakian/penjelajahan dengan menggunakan kompas dengan cara terlebih dahulu dijelaskan cara membaca peta dan arah perjalanan dengan menggunakan kompas.
    • Dapat menentukan besarnya sudut/azimut suatu objek yang dituju dengan cara diberikan penjelasan cara menentukan sudut/azimut dengan menggunakan kompas.
    • Dapat menyebutkan tata cara berkemah yang baik dan aman serta tidak merusak lingkungan dengan cara diberikan penjelasan mengenai tata cara berkemah yang tidak merusak lingkungan.
    • Mengetahui sedikitnya 3 (tiga) cara pertolongan pada keceakaan dengan cara diberiknn penjelasan mengenai dasar-dasar PPPK dan peragaan (latihan PPPK).
    Jenjang Pramuka Penegak
    Untuk memenuhi SKK Pendakian seorang Pramuka Penegak  harus :
    • Memahami cara menggunakan kompas, tali temali, membaca peta dan orientasi lapangan dengan cara :   Dilatih membaca dan menggunakan beberapa jenis kompas. Dilatih cara membuat simpul tali yang sering digunakan dalam pendakian gunung dan  diberikan penjelasan cara membaca kondisi medan pendakian, skala perbandingan legenda, menentukan posisi dan arah perjalanan.
    • Memahami tentang SAR dan PPPK dengan cara dapat menjelaskan tentang organisasi SAR dan latihan operasi SAR dan dilatih PPPK termasuk Iatihan mengangkut/evakuasi korban dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah atau sebaliknya.
    • Dapat menjelaskan beberapa penyakit gunung yang sering dialami pendaki dan tindakan pertolongannya dengan cara diberi penjelasan tentang beberapa penyakit yang sering menyerang pendaki yang dipengaruhi oleh ketinggian, cuaca dingin dan panas serta pertolongannan.
    • Dapat menyebutkan peralatan panjat tebing.
    • Dapat menjelaskan perlengkapan pendakian gunung dan panjat tebing dengan terlebih dahulu dijelaskan dan diperagakan cara menggunaknn peralatan dan perlengkapan pendakian gunung dan panjat tebing.
    • Dapat menyebutkan teknik dasar panjat tebing dan mendaki gunung masing-masing 2 (dua) cara dengan cara dijelaskan 2 (dua) cara pendakian gunung yang sering dipakai oleh pendaki gunung dan juga dijelaskan 2 (dua) cara yang umum digunakan dalam memanjat tebing di alam.
    • Dapat menyebutkan prosedur keselamatan dalam pendakian gunung dan panjat tebing dengan cara terlebih dahulu dijelaskan dan dilatih tentang cara-cara penyelamatan dan pengamanan dalam pendakian gunung dan panjat tebing.
    • Dapat menyebutkan teknik dasar survival dengan cara dijelaskan dan dilatih tentang survival.
    • Mengerti dan memahami makna gunung dan lingkungannya bagi kepentingan kehidupan manusia dengan cara dijelaskan manfaat gunung, hutan beserta isinya bagi manusia.
    • Telah melakukan sedikitnya 1 (satu) kali pendakian dengan cara melakukan pendakian dengan melalui tahapan perencanaan dan pelaksanaan.
    Jenjang Pramuka Pandega
    Untuk memenuhi SKK Pendakian seorang Pramuka Pandega harus :
    • Mampu menyusun rencana kegiatan pendakian dengan terlebih dahulu diberikan bimbingan cara menyusun rencana kegiatan pendakian gunung dengan sasaran 1 (satu) buah gunung.
    • Menguasai cara menggunakan peralatan pendakian dan panjat tebing serta teknik pengemasannya dengan terlebih dahulu mengikuti beberapa kali latihan menggunakan peralatan panjat tebing buatan maupun tebing alam dan dilatih mengemas peralatan pendakian dan panjat tebing.
    • Memahami teknik survival dan mampu menjelaskannya dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan dan latihan teknik survival yang mencakup: sikap mental; pengetahuan; dan keterampilan.
    • Telah melakukan pendakian sedikitnya 3 (tiga) kali.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Pendakian.
    Gambar TKK Pendakian




    09.    SKK & TKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

    Jenjang Pramuka Siaga
    Untuk memenuhi SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan seorang Pramuka Siaga harus :
    • Mengenal manfaat dan bahaya api dengan cara diceritakan manfaat dan bahaya api.
    • Mengenal sebab-sebab dan bahaya kebakaran hutan dan lahan dengan cara diajak ke tempat/ke bekas tempat kebakaran hutan serta menceritakan hal-hal yang berkaitan (kerugian) dengan kebakaran hutan dan lahan sehingga mampu menyebutkan sebab-sebab kebakaran hutan minimal 2 (dua) sebab.
    • Mengenal jenis-jenis peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan dengan cara diperkenalkan pada jenis-jenis peralatan pemadaman yang sederhana yang ada disekitarnya dan dijelaskan jenis-jenis peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan minimal 3 (tiga) buah.
    Jenjang Pramuka Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan seorang Pramuka Penggalang harus :
    • Mengerti dan menyadari bahaya kebakaran hutan dan lahan terhadap kerusakan lingkungan dengan cara diajak ke lokasi bekas kebakaran hutan dan lahan serta dijelaskan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan.
    • Mengenal jenis-jenis peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan serta cara penggunaannya dengan cara diberi penjelasan dan diberi peragaan penggunaan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
    • Mengetahui cara-cara penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dengan cara diberi penjelasan dan peragaan cara-cara penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sehingga dapat menyebutkan cara-cara penanggulangannya sedikitnya 2 (dua) macam.
    • Mengumpulkan klipping berita kebakaran hutan dan lahan dengan cara  mengklipping berita-berita di lokasi yang bersangkut paut dengan kebakaran hutan dan lahan serta cara penanggulangannya dan  menyerahkan 5 (lima) klipping koran yang bersangkut paut dengan kebakaran hutan dan lahan serta penanggulangannya.
    Jenjang Pramuka Penegak
    Untuk memenuhi SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan seorang Pramuka Penegak harus :
    • Dapat menjelaskan bahaya kebakaran hutan dan lahan serta dampaknya terhadap lingkungan dengan cara dibawa ke lokasi kebakaran hutan dan lahan dijelaskan dan mengamati dampaknya terhadap lingkungan dan mengamati dan menjelaskan bahaya kebakaran hutan dan lahan.
    • Dapat menggunakan peralatan Pemadaman kebakaran hutan dan lahan dengan terlebih dahulu diperagakan penggunaan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan sehingga dapat memperagakan penggunaannya.
    • Telah ikut serta dalam kegiatan pencegahan awal penanggulangan kebakaran hutan dan lahan antara lain berupa patroli dan pembuatan sekat bakar dengan cara dibimbing/dipimpin petugas/instruktur dalam kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
    Jenjang Pramuka Pandega
    Untuk memenuhi SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan seorang Pramuka Pandega  harus :
    • Mampu memberikan penjelasan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan kepada masyarakat di sekitar kawasan hutan baik perorangan maupun kelompok masyarakat dengan terlebih dahulu diberi penjelasan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan serta dilatih menggunakan peralatan pemadaman kebakaran hutan berikut cara pengorganisasian pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
    • Mampu menggunakan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan dan telah ikut menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sedikitnya 1 (satu) kali.
    • Mampu mengkoordinasikan anggota Pramuka dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sedikitnya 1 (satu) kali.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.
    Gambar TKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan





    10.   SKK & TKK Pengamatan Satwa

    Jenjang Pramuka Siaga
    Untuk memenuhi SKK Pengamatan Satwa seorang Pramuka Siaga harus :
    • Mengenal beberapa jenis satwa yang hidup di alam bebas dengan cara diajak ke alam bebas dan diceritakan tentang jenis-jenis satwa sehingga mampu menyebutkan 5 (Iima) jenis satwa di alam bebas.
    • Mengenal sedikitnya 2 (dua) habitat satwa liar denganacara diajak melihat habitat satwa liar sehingga mampu menyebutkan sedikitnya 2 (dua) jenis habitat satwa.
    • Mengenal cara-cara pengamatan satwa tertentu sedikitnya 2 (dua) cara dengan cara terlebih dahulu dikenalkan cara-cara pengamatan satwa di alam bebas seperti pengamatan satwa melalui jejak, kotoran, suara dan sebagainya.
    • Mengumpulkan klipping berita tentang masalah satwa liar di habitatnya paling sedikit 2 (dua) berita.

    Jenjang Pramuka Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Pengamatan Satwa seorang Pramuka Siaga harus :
    • Mengetahui jenis satwa dilindungi dan tidak dilindungi yang hidup di alam bebas sedikitnya masing-masing 5 (lima) jenis dengan cara diajak ke alam bebas dan beri penjelasan tentang jenis satwa yang hidup di alam bebas dan diberi daftar satwa yang dilindungi.
    • Dapat menyebutkan 2 (dua) habitat dengan masing-masing 5 (lima) jenis satwa yang menghuninya dengan cara dikenalkan habitat satwa liar di alam bebas serta satwa penghuninya.
    • Dapat menyebutkan metode pengamatan satwa sedikitnya 1 (satu) macam dengan cara diberi penjelasan terlebih dahulu tentang metode pengamatan satwa liar antara lain pengamatan langsung dan tidak langsung (jejak, suara kotoran, dsb).
    • Dapat menyebutkan peralatan pengamatan satwa liar sedikitnya 3 (tiga) jenis dengan cara diberi penjelasan dan peragaan perlalatan pengamatan satwa liar.
    • Dapat menyebutkan manfaat dari kegiatan pengamatan satwa sedikitnya 3 (tiga) manfaat dengan cara diberi penjelasan mengenai manfaat pengamatan satwa misalnya untuk mengetahui penggerakan, populasi, tingkah laku satwa.

    Jenjang Pramuka  Penegak
    Untuk memenuhi SKK Pengamatan Satwa seorang Pramuka Siaga harus :
    • Dapat menjelaskan 2 (dua) metode pengamatan satwa liar dari famili tertentu dengan lebih dahulu diberi penjelasa melalui peragaan teknis pengamatan dan dapat menjelaskan 2 (dua) metode pengamatan satwa liar.
    • Telah melakukan pengamatan satwa liar sedikitnya 2 (dua) jenis satwa dan membuat laporan hasilnya.
    • Melakukan pengamatan satwa liar mengenai prilaku, makanan, habitat dan populasi satwa liar di alam bebas.
    • Dapat menjelaskan manfaat pengamatan satwa dalam upaya pengelolaan satwa liar.

    Jenjang Pramuka Pandega
    Untuk memenuhi SKK Pengamatan Satwa seorang Pramuka Siaga harus :
    • Menguasai metoda pengamatan satwa liar dan mampu melaksanakannya di alam bebas.
    • Membuat laporan tertulis mengenai pengamatan satwa sedikitnya 2 (dua) laporan kegiatan.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Pengamatan Satwa.

    Gambar TKK Pengamatan Satwa




    11.    TKK Penangkaran Satwa

    Jenjang Pramuka Siaga
    Untuk memenuhi SKK Penangkaran Satwa seorang Pramuka Siaga harus :
    • Mengenal arti penangkaran jenis satwa liar dengan cara terlebih dahulu diceritakan pengertian tentang penangkaran satwa liar, keberadaan satwa di dunia dan manfaatnya bagi manusia.
    • Mengenal jenis satwa liar yang dapat ditangkarkan sedikitnya 2 (dua) jenis dengan cara diajak mengunjungi tempat penangkaran satwa liar.
    Jenjang Pramuka Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Penangkaran Satwa seorang Pramuka Penggalang  harus :
    • Mengerti arti dan tujuan penangkaran satwa liar dengan terlebih dahulu diberikan pengertian mengenai arti dan tujuan penangkaran satwa.
    • Mengetahui 1 (satu) jenis satwa liar yang ditangkarkan dan cara penangkarannya dengan terlebih dahulu diberi penjelasan apa sebab satwa-satwa liar ditangkarkan.
    • Dapat mengetahui cara membedakan jenis kelamin satwa liar tertentu dengan terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang cara membedakan jenis kelamin satwa tertentu misalnya burung (aves) antara lain burung merak; ayam hutan; dan burung bayan melalui ciri-ciri umum satwa misalnya bulu, mata, kaki, warna kulit dan sebagainya.
    Jenjang Pramuka Penegak
     Untuk memenuhi SKK Penangkaran Satwa seorang Pramuka Penegak harus :
    • Dapat menjelaskan arti dan tujuan penangkaran satwa.
    • Dapat menjelaskan prosedur dan tata cara perizinan penangkaran satwa.
    • Telah membantu usaha penangkaran satwa liar sedikitnya 1 (satu) jenis dengan cara mengikuti dan mengamati usaha penangkaran satwa dan membuat laporan tertulis.
    • Dapat menyebutkan 2 (dua) alat untuk penangkaran satwa.

    Jenjang Pramuka  Pandega
    Untuk memenuhi SKK Penangkaran Satwa seorang Pramuka Pandega harus :
    • Mampu menyusun proposal kegiatan penangkaran satwa liar tertentu.
    • Mampu melaksanakan kegiatan penangkaran satwa liar baik sendiri maupun bersama-sama dengan cara melakukan penangkaran sedikitnya 1 (satu) jenis satwa liar tertentu.
    • Telah melakukan pembinaan terhadap masyarakat mengenai penangkaran satwa sedikitnya 1 (satu) penangkar. dengan cara melakukan pembinaan terhadap masyarakat kelompok masyarakat tentang penangkaran satwa liar.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Penangkaran Satwa.
    Gambar TKK Penangkaran Satwa



    12.   SKK &  TKK Pengendalian Perburuan

    Jenjang Pramuka Siaga
    Tidak Ada

    Jenjang Pramuka Penggalang
    Untuk memenuhi SKK Pengendalian Perburuan seorang Pramuka Penggalang harus :
    • Mengetahui kegiatan perburuan satwa, jenis satwa yang boleh diburu dan tidak boleh diburu dengan terlebih dahulu dijelaskan bentuk-bentuk kegiatan perburuan satwa dan jenis-jenis satwa yang boleh diburu dan tidak boleh diburu sehingga dapat menyebutkan kegiatan perburuan satwa dan jenis satwa yang boleh diburu sedikitnya 3 (tiga) jenis dan yang tidak boleh diburu 3 (tiga) jenis
    • Mengetahui persyaratan-persyaratan kegiatan perburuan di lokasi buru dengan cara terlebih dahulu diberi penjelasan tentang persyaratan-persayaratan yang harus dilalui untuk dapat melakukan kegiatan perburuan.
    • Mengetahui lokasi buru dengan terlebih dahulu dijelaskan lokasi-lokasi perburuan satwa seperti Taman Buru, Kebun Buru dan Areal Buru sehingga dapat menyebutkan sedikitnya 2 (dua) lokasi perburuan.
    • 4)    Mengenal dan dapat menjelaskan senjata buru sedikitnya 5 (lima) jenis.
    Jenjang Pramuka Penegak
    Untuk memenuhi SKK Pengendalian Perburuan seorang Pramuka Pandega harus :
    • Dapat menjelaskan tentang pengendalian perburuan secara luas dengan terlebih dahulu diberi penjelasan tentang pengendalian perburuan secara luas (menyangkut lokasi, jenis, waktu, umur, alat-alat yang digunakan, perizinan, dan sebagainya).
    • Memahami dan dapat menjelaskan ketentuan-ketentuan berkaitan dengan perizinan perburuan satwa liar dengan terlebih dahulu diberi penjelasan prosedur perizinan dan ketentuan-ketentuan yang bersangkut paut dengan pengendalian perburuan satwa.
    • Mengetahui dan dapat menjelaskan secara garis besar Peraturan Perundang-undangan perburuan satwa liar sedikitnya 1 (satu) macam.
    Jenjang Pramuka Pandega
    Untuk memenuhi SKK Pengendalian Perburuan seorang Pramuka Peggalang harus :
    • Mampu memberikan penjelasan tentang perburuan satwa liar kepada masyarakatdengan terlebih dahulu  diberi penjelasan tentang ketentuan-ketentuan dalam melakukan perburuan satwa liar seputi jenissatwa, iumlahdan waktu berburu.
    • Dapat mencegah terjadinya perburuan liar dan mengetahui proses penanganan pelanggaran bilamana sudah terjadi.
    • Mampu membuat proposal penyelenggaraan kegiatan bakti nyata Pramuka dalam rangka penyuluhan pengendalian perburuan sedikitnya 1 (satu) kali kegiatan.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Pengendalian Perburuan Satwa.
    Gambar TKK Pengendalian Perburuan


     12.    SKK & TKK Pembudidayaan Tumbuhan

    Jenjang Pramuka Siaga
    Untuk memenuhi SKK Pembudidayaan Tumbuhan seorang Pramuka Siaga harus :
    • Mengenal arti pembudidayaan tumbuhan dan manfaatnya dengan terlebih dahulu diajak meninjau lokasi pembudidayaan tumbuhan serta dijelaskan pentingnya budidaya tumbuhan dan kegiatan yang dilakukan meliputi perbenihan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.
    • Mengenal jenis tumbuhan yang dilindungi minimal 5 (lima) jenis dengan terlebih dahulu dijelaskan dan dikenalkan jenis-jenis tumbuhan yang dilindungi sehingga mampu menyebutkan minimal 5 (lima) jenis tumbuhan.
    • Mengenal cara-cara pembudidayaan tumbuhan dengan terlebih dahulu dijelaskan cara-cara pembudidayaan tumbuhan sedikitnya 2 (dua) cara.
    Jenjang Pramuka Penggalang
     Untuk memenuhi SKK Pembudidayaan Tumbuhan seorang Pramuka Penggalang harus :
    • Mengenal dan memahami arti, tujuan dan manfaat pembudidayaan tumbuhan liar dengan terlebih dahulu diberi penjelasan tentang arti, tujuan dan manfaat pembudidayaan tumbuhan liar.
    • Mengenal cara-cara pengembangbiakan tumbuhan liar baik generatif maupun vegetatif dengan terlebih dahulu diberi penjelasan tentang cara-cara pengembangbiakan tumbuhan secara generatif maupun vegetatif di lokasi pembudidayaan/di lapangan sehingga dapat mempraktekkan salah satu cara pembudidayaan tumbuhan.
    • Dapat menyebutkan jenis tumbuhan liar serta cara pengembangbiakannya sedikitnya 2 (dua) jenis dengan terlebih dahulu diajak ke alam bebas dan menunjukkan dua jenis tumbuhan liar berikut cara pengembangbiakannya.
    • Pernah melakukan kegiatan penanaman tumbuhan liar di halaman rumahnya sedikitnya 1 (satu) pohon.
    Jenjang Pramuka  Penegak
    Untuk memenuhi SKK Pembudidayaan Tumbuhan seorang Pramuka Penegak harus :
    • Memahami dan dapat menjelaskan arti, tujuan dan manfaat pembudidayaan tumbuhan liar.
    • Dapat melakukan kegiatan pengembangbiakan tumbuhan liar baik generatif maupun vegetatif sedikitnya 3 (tiga) cara masing-masing 1 (satu) jenis dengan terlebih dahulu dibawa ke alam bebas/hutan atau kebun dan mempraktekkan cara-cara pengembangbiakan tumbuhan liar.
    • Memahami dan dapat menjelaskan prosedur dan ketentuanketentuan pembudidayaan tumbuhan dengan terlebih dahulu dijelaskan peraturan perundangan yang berlaku mengenai pengembangbiakan tumbuhan yang berasal dari Kawasan Pelestarian Alam/Ka wasan Suaka Alam atau dari luar kawasan.
    • Telah melakukan pembudidayaan tumbuhan liar sedikitnya 2 (dua) jenis dengan terlebih dahulu dilatih melakukan pembudidayaan tumbuhan liar (penanaman dan pemeliharaan) di halaman rumahnya atau tempat lain yang dipilihnya.
    Jenjang Pramuka Pandega
    Untuk memenuhi SKK Pembudidayaan Tumbuhan seorang Pramuka Pandega harus :
    • Mampu menyusun proposal pembudidayaan tumbuhan liar yang bermanfaat secara komersial dengan terlebih dahulu diberi tugas menyusun proposal pembudidayaan tumbuhan liar secara komersial sedikitnya 1 satu) proposal.
    • Mampu menggerakkan masyarakat dalam pembudidayaan tumbuhan liar sedikitnya 2 (dua) kelompok masyarakat dengan cara mampu memotivasi masyarakat untuk melakukan pembudidayaan tumbuhan liar secara komersial.
    • Mampu memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai peraturan dan ketentuan mengenai pembudidayaan tumbuhan liar dengan terlebih dahulu diberi penjelasan mengenai peraturan yang berhubungan dengan pembudidayaan tumbuhan sehingga mampu memberikan penjelasan kepada masyarakat.
    • Telah membimbing sedikitnya seorang Penegak memperoleh TKK Pembudidayaan Tumbuhan.
    Gambar TKK Pembudidayaan Tumbuhan




    Lihat Entri/Topik Terkait
    Satuan Karya Wanabakti 
    SKK & TKK Wanabakti (jenis & proses pencapaiannya)
    SKK & TKK Kehutanan Umum
    SKK & TKK Krida Tatawana
    SKK & TKK Krida Gunawana
    SKK & TKK Krida Binawana


    Sumber :
    • Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka, No. 63 tahun 1966 tentang Penyempurnaan Syarat-sayarat & Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kehutanan
    • Keputusan Pimpinan Saka Wanabakti Tingkat Nasional,  No. 125/PSWB/VIII/1977 tentang Susunan Tim Penyusun Buku Syarat-syarat & Tanda Kecakapan Khusus Saka Wanabakti.