Kriteria
Social Games
Referensi
Boyscout of America, Andersen Consulting
Tujuan
- Peserta didik mampu menghayati proses lahirnya sebuah kepemimpinan,
- Peserta didik mampu memprakarasi atau mengambil inisiatif membangun proses komunikasi yang efektif
- Peserta didik memperbaiki proses kerjasama kelompok agar menjadi kelompok yang efektif
Lokasi
Outdoor - lapangan terbuka
Prosedur
- Jumlah peserta dalam permainan ini harus genap dan dengan jumlah anggota yang tidak terlalu besar disarankan 10 sampai 20 orang.
- Peserta berdiri dan membentuk lingkaran kecil dengan posisi bahu saling bersentuhan.
- Peserta menjulurkan kedua tangan ke dalam lingkaran.
- Peserta diminta untuk memegang tangan kawan yang ada di depannya, dengan syarat tidak memegang tangan 1 orang yang sama (misalnya si kanan si A sudah memagang tangan kiri si F maka tangan kiri si A harus memegang tangan kanan atau kiri kawan selain si F).
- Jika semua tangan sudah saling berpegangan maka akan terbentuk "simpul tangan yang ruwet dan saling tumpang tindih".
- Kakak Pembina kemudian memberi instruksi para peserta untuk membuat lingkaran besar tanpa melepas pegangan tangan dengan temannya.
- Instruksi di atas akan sulit dilakukan oleh para peserta, Kakak Pembina memberi kesempatan para peserta untuk berdiskusi dan terus mencoba untuk membuat lingkaran dimaksud
- Jika anggota kelompok sudah terlihat frustasi karena tidak menemukan jalan keluar maka Kakak Pembina memberi instruksi baru yaitu dengan memberi 1 x kesempatan untuk melepaskan 1 pegangan tangan agar dapat membentuk lingkaran.
- Untuk melaksanakan instruksi kedua tersebut peserta diperbolehkan diskusi dan terus mencoba, Kakak Pembina juga dapat memberikan bantuan misalnya untuk mempermudah bisa dimulai dari 4 orang yang melepaskan satu tangan, kemudian 6 atau 8 orang, dst hingga semua peserta dapat melepaska 1 tangan dan membentuk lingkaran besar.
- Seluruh proses permainan ini akan sangat menyenangkan, membangun diskusi, semangat mencoba dan terus mencoba dengan susah payah dan akan membangun kegembiraan dan kebahagiaan yang besar jika para peserta mampu bekerjasama mengurai "simpul tangan yang ruwet dan saling tumpang tindih".
Observasi & Diskusi
Selama proses permainan ini berlangsung akan timbul kecenderungan-kecenderungan yang bisa dijadikan bahan diskusi yaitu :
- Semangat untuk menyelesaikan masalah akan menumbuhkan banyak peserta berinsiatif. Inisiatif yang tidak terkordinasi dan sinergi tidak akan bisa digunakan sebagai bahan menyelesaikan masalah.
- Instruksi-instruksi yang diberikan Kakak Pembina akan menantang para peserta untuk "mencoba - gagal - berdiskusi - mencoba - gagal - berdiskusi, dst". Situasi ini akan memberikan pemahaman tentang pentingnya kerjasama.
- Kerjsama kelompok dengan semangat "take & give" dapat menjadi alat pemecahan masalah dan alat mencapai prestasi bersama.
- Kecenderungan-kecenderungan di atas dan juga pendapat apa yang dirasakan peserta digunakan sebagai bahan diskusi di akhir permainan dengan fokus diskusi menjawab apa itu kepemimpinan, kordinasi, kerjasama kelompok, proses komunikasi yang efektif, dsb.
Selamat berlatih, bergembira dan bermakna. Salam Pramuka.
Lihat Entri/Topik Terkait
Permainan sebagai media pendidikan kepramukaan
Taksonomi Bloom
Permainan Pramuka : Ice Breaking "Angin Ribut"
Permainan Pramuka : Ice Beaking "Robek Kertas"
Permainan Pramuka : Ice Breaking "Sohib Sandi"
Sumber :
Outdoor Games Ala Pramuka, Kwarda DKI, Jakarta 2004 - disesuaikan dan ditulis ulang untuk keperluan "ensiklopedia pramuka" (-aiw)
No comments:
Post a Comment