Tuesday, 5 June 2012

Tata (Tingkat Kecakapan Umum Siaga)


 TingkatanSiagaTata.jpg

Siaga Tata adalah tingkatan ketiga atau terakhir dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum satuan Pramuka Siaga. setelah Siaga Mula dan Siaga Bantu. Pramuka Siaga yang telah menyelesaikan SKU Siaga Tata dapat mengikuti Pramuka Garuda untuk golongan Pramuka Siaga.
print this page Print this page

Mula

TingkatanSiagaMula.jpg

Siaga Mula adalah tingkatan pertama Syarat-syarat Kecakapan Umum dalam satuan Pramuka Siaga. Setelahnya baru Siaga Bantu dan Siaga Tata..


print this page Print this page

Bantu

TingkatanSiagaBantu.jpg 
Siaga Bantu adalah tingkatan kedua Syarat-syarat Kecakapan Umum dalam satuan Pramuka Siaga. selain Siaga Mula dan Siaga Tata.
print this page Print this page


Penegak Bantara

Bantara berdasarkan bahasa adalah Pengawal dalam Gerakan Pramuka dipergunakan sebagai Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak

TingkatanPenegakBantara.jpgPenegak Bantara adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam satuan Pramuka Penegak sebelum Penegak Laksana. Golongan Pramuka Penegak yang belum menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara belum dianggap sebagai Pramuka Penegak dan disebut sebagai “Tamu Ambalan”, atau “Tamu Penegak
print this page Print this page

Api Unggun

Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk bergembira, umumnya diawali dengan upacara penyalaan api.

Api unggun dilaksanakan di lapangan terbuka dengan cara  menyalakan api dari kayu bakar, potongan kayu  atau kumpulan dahan, ranting, jerami dan daun-daun kering. Api unggun merupakan salah satu kegiatan Pramuka yang menarik karena sepanjang api menyala para Pramuka peserta kegiatan  dapat menampilkan atraksi seni budaya dalam beragam ekspresi. Kehangan, keakraban, keceriaan dan kreativitas selalu menyertai kegiatan api unggun yang dilaksanakan oleh para anggota Pramuka.

Dalam tradisinya api unggun dimaksudkan sebagai sarana untuk  menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, bagian dari upacara keagamaan atau perayaan, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu. Tradisi semacam inilah yang kemudian menginspirasi  para Pembina Pramuka untuk menjadikan api unggun sebagai salah satu kegiatan perkemahan pramuka.

Cara membuat api unggun,  potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen sehingga api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.

Lihat Entri / Topik Terkait 

Api Unggun : Tata Upacara & Naskah Pembawa Acara

print this page Print this page


Adik

Dalam kehidupan umum adik adalah saudara laki-laki maupun saudara perempuan yang lebih muda yang berstatus anak kandung dari orang tua. Secara tradisi, panggilan adik juga berlaku untuk seseorang baik pria maupun wanita yang lebih muda atau dianggap lebih muda

Dalam sistem pendidikan kepramukaan "adik" atau "dik" digunakan untuk memanggil dan menyebut Pramuka yang lebih muda usia atau tingkatannya. Sebutan ini juga merupakan panggilan resmi di dalam kepramukaan untuk menyebut anggota yang lebih muda usianya.

print this page Print this page


Monday, 4 June 2012

Barung

Barung adalahTempat penjaga ramuan bangunan; dalam pramuka Siaga merupakan salah  Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri atas 5 – 10 orang.

print this page Print this page

Penggalang

Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda Indonesia yang dikenal dengan " Soempah Pemoeda" pada tahun 1928

Golongan dalam pramuka penggalang adalah:
Penggalang  Ramu
 TingkatanPenggalangRamu.jpg
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ramu dimaknai sebagai "kumpul; urun; menjadikan satu (pendapat, akar-akaran, kayu-kayuan)". Karenanya kemudian Gerakan Pramuka Indonesia menjadikan kata ini sebagai nama tingkatan pertama dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang, sebelum tingkatan berikutnya yaitu Rakit dan Terap.
Hal ini mengandung filosofi bahwa saat Pramuka Penggalang mencoba menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang Ramu, diibaratkan sebagai komponen-komponen mentah yang terpisah dan berdiri sendiri-sendiri serta belum termanfaatkan dengan baik. Saat itulah mereka disatukan menjadi kesatuan yang padu, komplit dan berdaya guna.

Penggalang Rakit :
 TingkatanPenggalangRakit.jpg

Penggalang Rakit adalah tingkatan kedua dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum satuan Pramuka Penggalang setelah Penggalang Ramu dan sebelum Penggalang Terap.
 

Rakit adalah susunan benda yang mengapung yang datar untuk perjalanan di atas air; dan merupakan rancangan perahu paling dasar, yang cirinya tak memiliki lambung. Sebagai gantinya, rakit dijaga mengapung menggunakan gabungan bahan ringan seperti kayu, tong tertutup, maupun ruang air dipompa. Rakit tradisional ataupun primitif dibuat dari kayu atau buluh. Rakit modern juga menggunakan ponton, drum, atau balok polistirena. Rakit pompaan menggunakan susunan berlapis-lapis yang lebih elastis dan tahan lama. Bergantung pada penggunaan dan ukurannya, rakit bisa memiliki atap, tiang, maupun kemudi.
Rakit kayu digunakan oleh industri logging untuk pengiriman gelondongan kayu, dengan mengikatkannya ke rakit, dan menimbun atau menariknya di bawah sungai, yang amat umum hingga pertengahan abad ke-20, namun sekarang jarang digunakan.

Penggalang Terap
 TingkatanPenggalangTerap.jpg

Penggalang Terap adalah tingkatan ketiga atau tertinggi dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum satuan Pramuka Penggalang setelah Penggalang Ramu dan Penggalang Rakit.


  • SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 088/KN/1974 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Syarat-syarat Kecakapan Umum.
  • SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 058 Tahun 1982 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Tanda Kecakapan Umum.
 
print this page Print this page

Siaga (Latar belakang & Sejarah)

 


 Pengantar
Siaga adalah sebutan bagi Anggota Pramuka yang berumur antara 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan dasar) masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.

Kode Kehormatan Pramuka Siaga adalah Dwisatya dan Dwidarma. Adapun jenjang kecakapan umum Pramuka Siaga terdiri dari Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata.


Dunia Siaga
Kalau kita sudah mantap menjadi seorang pembina siaga marilah kita memasuki agak mendalam masalah kesiagaan ini. Sebagai seorang Pembina Anda tentu akan selalu tanggap akan sesuatu yang Anda dengar, untuk kemudian dinalar dan ditempatkan pada proporsi yang semestinya. Kalau mungkin dapat juga Anda kembangkan agar dapat lebih positif dan lebih produktif.
 

Kita tentunya sudah tahu bukan ….? Ketika B.P. atau nama lengkapnya Robert Smith Stephenson Baden Powell mendirikan Gerakan Kepramukaan yang tujuan pertamanya adalah untuk anak-anak se usia 11 sampai dengan 16 tahun. Namun kenyataannya Gerakan Kepramukaan ini digemari tidak saja oleh pemuda-pemuda, tetapi digemari juga oleh putri bahkan digemari juga oleh anak-anak yang jauh di bawah usia 11 tahun. Mereka ingin juga memakai seragam dan dapat berlatih dengan anak-anak kelompok usianya.

Untuk itu BP lalu mengupayakan jalan keluarnya untuk mengatasi masalah tersebut. Pada tahun 1916 setelah diadakan percobaan-percobaan selama 2 tahun, dibentuklah golongan bagi anak-anak yang berumur 7 sampai dengan 10 tahun. Dalam Gerakan pramuka, kelompok atau golongan anak-anak yang berumur 7 sampai dengan 10 tahun diberi nama "SlAGA". Nama tersebut disesuaikan dengan romantika gerak perjuangan Bangsa lndonesia mencapai kemerdekaannya.
 

Kemerdekaan Republik lndonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah hasil rangkaian perjuangan yang panjang dari perjuangan Bangsa lndonesia mencapai kemerdekaannya. Salah satu mata rantai rangkaian itu ialah, bangkitnya Penganjur-penganjur, Pemimpin-pemimpin kebangsaan yang mulai mendirikan organisasi Kebangsaan di Tanah Air. Tonggak Pemancangan pertamanya ialah tanggal 20 Mei 1908 dengan berdirinya Perkumpulan Boedi Oetomo (Budi Utomo) yang merupakan bentuk dari masa perjuangan dengan cara baru. Masa rakyat lndonesia mulai di - siaga – kan.
 

Dengan mengambil makna dan hikmah cari kata Siaga itulah, Tunas-tunas muda Bangsa lndonesia yang berumur 7 sampai dengan 10 tahun dalam Gerakan Pramuka diberi nama GOLONGAN SIAGA. Anda sebaiknya selalu ingat, bahwa anak-anak usia siaga itu mempunyai sifat-sifat antara lain : pembosan, suka meniru, selalu ingin tahu, selalu ingin bergerak atau tidak betah diam.
 

Untuk itu dalam membina siaga harus selalu memperhatikan hal-hal :
a. Kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan.
b. Sebanyak mungkin menggunakan variasi.
c. Sedapat mungkin bergerak di alam terbuka.
d. Secermat mungkin memperhatikan perkembangan setiap anggotaSiaga.
e. Membuat imaginasi atau latar belakang yang sesuai dengan romatika Siaga.
 

Dengan demikian dapat diharapkan terjalin hubungan batin antara anak didik dengan Anda selaku Pembina Siaga. Hubungan inilah yang membuat seseorang meniadi "Kangen" Akhirnya para Siaga setiap minggunya akan selalu berusaha untuk dapat dating ketempat latihan dan dapat bertemu dengan Pembinanya yang dalam hatinya selaiu memberi dan menerimanya.


Lihat entri/topik terkait :
Perindukan Siaga  (Filosofi & Pengorganisasiannya), Siaga (Filosofi dan Model Kependidikannya).


 Sumber :
Ditulis dari berbagai sumber






print this page Print this page

Pembina Pramuka

Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka selain Pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instuktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing. Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugusdepan (gudep).

print this page Print this page

Anggota Dewasa

Anggota dewasa adalah anggota biasa yang berusia di atas 25 tahun. Anggota dewasa sendiri dibagi lagi atas dua macam, yakni anggota dewasa biasa dan anggota mitra.

Anggota dewasa biasa terdiri atas:

    1.Pembina Pramuka
    2.Pembantu Pembina Pramuka
    3.Pelatih Pembina Pramuka
    4.Pembina Profesional
    5.Pamong Saka
    6.Instruktur Saka
    7.Pimpinan Saka
    8.Andalan
    9.Pembantu Andalan
    10.Anggota Majelis Pembimbing


print this page Print this page

Anggota Muda

Anggota muda adalah anggota biasa yang terdiri dari Pramuka Siaga (berusia kira-kira 7 – 10 tahun, dan biasanya disingkat dengan huruf S serta dilambangkan dengan warna hijau), Pramuka Penggalang (berusia kiran-kira 11 – 15 tahun, dan biasanya disingkat dengan huruf G serta dilambangkan dengan warna merah), Pramuka Penegak (berusia kira-kira 16 – 20 tahun, dan biasanya disingkat dengan huruf T serta dilambangkan dengan warna kuning) dan Pramuka Pandega (berusia kira-kira 21 – 25 tahun, dan biasanya disingkat dengan huruf D serta dilambangkan dengan warna coklat muda). Apabila anggota muda yang telah menikah, maka keanggotaannya dianggap sudah dewasa, dengan kata lain dia dianggap telah menjadi anggota dewasa.

Setiap anggota muda yang belum menjadi anggota harus menyelesaikan program perkenalan kepramukaan sesuai dengan golongan keanggotaan dan umur calon anggota (sebutan bagi anggota muda yang belum terdaftar sebagai Anggota Gerakan Pramuka) dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum tingkat pertama sesuai dengan golongan keanggotaannya, dan setelahnya calon anggota mempunyai hak untuk bisa dilantik sebagai anggota muda Gerakan Pramuka.

print this page Print this page


Anggota Pramuka

Anggota Gerakan Pramuka adalah perseorangan Warga Negara Indonesia yang secara sukarela dan aktif mendaftarkan diri sebagai anggota Gerakan Pramuka, telah mengikuti program perkenalan kepramukaan serta telah dilantik sebagai anggota. Anggota Gerakan Pramuka disebut dengan Pramuka.

 Jenis Keanggotaan
  •     Anggota biasa
  •     Anggota muda
  •     Anggota dewasa
  •    Anggota luar biasa
  •    Anggota kehormatan

Anggota Biasa
Anggota Muda
Anggota muda adalah anggota biasa yang terdiri dari Pramuka Siaga (berusia kira-kira 7 – 10 tahun, dan biasanya disingkat dengan huruf S serta dilambangkan dengan warna hijau), Pramuka Penggalang (berusia kira-kira 11 – 15 tahun, dan biasanya disingkat dengan huruf G serta dilambangkan dengan warna merah), Pramuka Penegak (berusia kira-kira 16 – 20 tahun, dan biasanya disingkat dengan huruf T serta dilambangkan dengan warna kuning) dan Pramuka Pandega (berusia kira-kira 21 – 25 tahun, dan biasanya disingkat dengan huruf D serta dilambangkan dengan warna coklat muda). Apabila anggota muda yang telah menikah, maka keanggotaannya dianggap sudah dewasa, dengan kata lain dia dianggap telah menjadi anggota dewasa.

Setiap anggota muda yang belum menjadi anggota harus menyelesaikan program perkenalan kepramukaan sesuai dengan golongan keanggotaan dan umur calon anggota (sebutan bagi anggota muda yang belum terdaftar sebagai Anggota Gerakan Pramuka) dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum tingkat pertama sesuai dengan golongan keanggotaannya, dan setelahnya calon anggota mempunyai hak untuk bisa dilantik sebagai anggota muda Gerakan Pramuka.

Pelantikan anggota muda dilakukan oleh Pembina Pramuka di Gugusdepan masing-masing dengan mengucapkan dwisatya (bagi pramuka siaga) atau trisatya (bagi pramuka penggalang, pramuka penegak dan pramuka pandega).

Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega memiliki keistimewaan daripada Pramuka Siaga atau Pramuka Penggalang. Dikarenakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dapat diangkat sebagai Pembina Muda atau instruktur muda di gugusdepan yang bersangkutan dengan ketentuan Pembina muda atau instruktur muda:

  •     untuk Pramuka Siaga sekurang-kurangnya telah berusia 17 tahun
  •     untuk Pramuka Penggalang sekurang-kurangnya telah berusia 21 tahun
  •     untuk Pramuka Penegak sekurang-kurangnya telah berusia 23 tahun

Anggota dewasa
Anggota dewasa adalah anggota biasa yang berusia di atas 25 tahun. Anggota dewasa sendiri dibagi lagi atas dua macam, yakni anggota dewasa biasa dan anggota mitra.

Anggota dewasa biasa terdiri atas:
  •     Pembina Pramuka
  •     Pembantu Pembina Pramuka
  •     Pelatih Pembina Pramuka
  •     Pembina Profesional
  •     Pamong Saka
  •     Instruktur Saka
  •     Pimpinan Saka
  •     Andalan
  •     Pembantu Andalan
  •     Anggota Majelis Pembimbing

Anggota Luar Biasa 
Anggota luar biasa adalah warga Negara asing yang menetap untuk sementara waktu di Indonesia yang bergabung dan aktif dalam kegiatan kepramukaan.

Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan Pramuka dan Kepramukaan. Pencalonan terhadap anggota kehormatan dapat diusulkan oleh kwartir ke kwartir nasional, lengkap dengan alasan pengusulan tersebut. Anggota kehormatan diangkat dan dilantik oleh kwartir nasional.

Pramuka Utama 
Sebagai Kepala Negara Republik Indonesia, Presiden merupakan Pramuka Utama Gerakan Pramuka (dulu, memiliki istilah Pramuka Tertinggi Gerakan Pramuka). Pramuka Utama Gerakan Pramuka merupakan kedudukan kehormatan tertinggi dalam Gerakan Pramuka.

Hak dan Kewajiban Anggota
Hak Anggota

  •     Mendapatkan Kartu Tanda Anggota
  •     Mengenakan Seragam Pramuka
  •     Memilih dan dipilih dalam jabatan organisasi
  •     Melakukan pembelaan dan memperoleh perlindungan

Kewajiban Anggota
  • Melaksanakan Kode Kehormatan Pramuka dan menaati segala ketentuan yang berlaku di lingkungan Gerakan Pramuka
  • Membayar iuran anggota Gerakan Pramuka
  • Menjunjung tinggi harkat dan martabat Gerakan Pramuka

Disamping itu pula, setiap anggota Kehormatan Gerakan Pramuka berkewajiban untuk memahami, menaati dan mengamalkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Kehormatan Pramuka dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Gerakan Pramuka.

Pemberhentian Anggota

  • Permintaan Sendiri
  • Meninggal dunia
  • Diberhentikan, berdasarkan penilaian Dewan Kehormatan Gerakan Pramuka, jika yang bersangkutan melanggar kode kehormatan gerakan pramuka dan/atau merugikan nama baik gerakan pramuka. Pemberhentian tersebut dapat diusulkan oleh gugusdepan atau kwartirnya, mendapat penilaian dari Dewan Kerhormatan kwartir yang bersangkutan serta ditetapkan oleh kwartir yang mengangkatnya.

Pembelaan Anggota

Pembelaan anggota Gerakan Pramuka yang diberhentikan dapat dilakukan dengan mengajukan banding ke Dewan Kehormatan kwartir satu tingkat di atasnya secara berjenjang.

RehabilitasiAnggota
Angota Gerakan Pramuka yang diberhentikan dapat mengajukan permohonan menjadi anggota Gerakan Pramuka kembali setelah memperbaiki kesalahannya. Penerimaan kembali anggota Gerakan Pramuka, dilakukan dengan persetujuan Dewan Kehormatan di Kwartir yang bersangkutan.



print this page Print this page

Andalan

Andalan berasal dari kata dasar andal, boleh juga kita menyebut dengan kata handal. Andalan memiliki arti adalah yang dapat dipercaya untuk melakukan/ melaksanakan sesuatu, dengan demikian Andalan adalah orang yang diandalkan dan dipercaya untuk melaksanakan suatu tugas sesuai yang diampunya.

Nama andalan merupakan sebutan lain bagi pengurus kwartir. Sebutan ini berlaku dari Kwartir Nasional sampai dengan Kwartir Ranting. Contoh :
  • Andalan Nasional disingkat Annas.
  • Andalan Daerah disingkat Andu.
  • Andalan Cabang disingkat Ancu.
  • Andalan Ranting disingkat Anru
Setiap pengurus Kwartir atau Andalan memiliki urusan/ jabatan suatu dibidang yang diampunya.
Andalan bertanggungjawab kepada Ketua Kwartirnya atas jabatan yang dipegangnya, sampai masa baktinya berakhir. Andalan adalah sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka yang menjabat sebagai pengurus kwartir, baik untuk Kwartir Nasional (Kwarnas), Kwartir Daerah (Kwarda), Kwartir Cabang (Kwarcab) maupun Kwartir Ranting (Kwarran)




print this page Print this page

Ambalan Penegak


 


Pengertian
Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh sekelompok orang. Ambalan Penegak mengandung pengertian kiasan dasar yakni kegiatan (bakti dan persaudaraan) yang terus menerus dilakukan dalam menegakkan dan mengisi Kemerdekaan Bangsa. Ambalan atau ambal dalam bahasa Lampung mengandung pengertian karpet indah yang paling lebar yang digunakan untuk bermusyawarah. Ambalan mempunyai konotasi lain yaitu sebagai wadah berkumpul melakukan suatu musyawarah sebelum melaksanakan kegiatan-kegiatan.


Warga Ambalan
Peserta didik dalam ambalan disebut dengan warga ambalan yang dikelompokan kedalam status keanggotaan sebagai tamu ambalan, calon penegak dan penegak. Tamu Ambalan adalah kelompok peserta didik yang masih mengikuti tahapan percobaan atau perkenalan kegiatan dan latihan di ambalan. Calon Penegak adalah tamu ambalan yang sudah dinyatakan berhasil mengikuti tahap tamu ambalan yang sedang mengikuti kegiatan dan latian serta sedang menempuh SKU Penegak Bantara. Penegak adalah tamu ambalan yan sudah berhasil menempuh SKU Bantara dan telah dilantik menjadi Penegak Bantara.

 Pengelolaan Warga Ambalan
  1. Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3-4 kelompok yang disebut Sangga. 
  2. Ambalan Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan ambalan
  3. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16 - 20 tahun yang disebut pramuka penegak. Satu sangga jumlah anggotanya yang terbaik adalah 4 - 8 Pramuka penegak.  Pembentukan sangga dilakukan oleh para pramuka penegak sendiri.  Nama sangga dipilih di antara nama-nama perrntis, Pencoba, Pendobrak, penegas dan pelaksana atau dipilih nama lain sesuai aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan identitas sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi kehidupan sangga.



Sanggakerja
Untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, Ambalan Penegak dapat membentuk Sangga Kerja yang anggotanya terdiri atas anggota-anggota sangga yang ada, jumlah anggota disesuaikan dengan beban kerja atau tugas yang diemban. Sangga Kerja bersifat sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.

Badan Pengurus Harian
Dewan Ambalan Penegak dipimpin oleh Badan Pengurus Harian Ambalan yang terdiri dari 1 orang Pradana (dipilih dalam Musyawarah Ambalan), dibantu oleh seorang kerani/sekretaris, 1 orang juru uang/bendahara dan 1 orang juru ada/pemangku adat.


Alat Kelengkapan
Alat kelengkapan Ambalan Penegak terdiri dari : Pembina, Musyawarah Ambalan, Dewan Ambalan Penegak, Badan Pengurus Harian Dewa Ambalan Penegak, Dewam Adat, Dewan Kehormatan, Adat Tradisi Ambalan.


Lihat Entri/Topik terkait :
Gugusdepan Gerakan Pramuka, Satuan Karya Gerakan Pramuka, Perjalanan Bakti Pramuka Penegak, Wadah Pembinaan Pramuka Penegak PandegaAdat Ambalan Penegak dan Racana Pandega, Pembina Penegak, Musyawarah Ambalan, Dewan Ambalan Penegak, Badan Pengurus Harian Dewan Ambalan Penegak,  Dewan Kehormatan Penegak.



print this page Print this page


Friday, 1 June 2012

Gerakan Pramuka Indonesia


Pramuka, Tunas Kelapa.svg
Lambang Gerakan Pramuka berupa Tunas Kelapa

"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun),Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.

Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.

Prinsip Dasar Kepramukaan berisi nilai dan norma dalam kehidupan seluruh anggota Gerakan Pramuka mencakup:
  1. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
  3. Peduli terhadap diri pribadinya;
  4. Taat kepada kode kehormatan.

Sebagai norma hidup, Prinsip dasar kepramukaan ditanamkan dan ditumbuh kembangkan secara terus menerus kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan untuk dan oleh diri pribadinya
dengan bantuan para tenaga pendidik.

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :
  1. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
  2. belajar sambil melakukan;
  3. sistem beregu;
  4. kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
  5. kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
  6. sistem tanda kecakapan;
  7. sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
  8. kiasan dasar.

Pendidikan Kepramukaan  dilaksanakan dengan :
  1. berlandaskan pada kode kehormatan pramuka sebagaimana dimaksud dalam AD/ART Gerakan Pramuka
  2. dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan progresif.
  3. metode belajar interaktif dan progresif  diwujudkan melalui interaksi:
  4. pengamalan kode kehormatan pramuka;
  5. kegiatan belajar sambil melakukan;
  6. kegiatan yang berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi;
  7. kegiatan yang menantang;
  8. kegiatan di alam terbuka;
  9. kehadiran orang dewasa yang memberikan dorongan dan dukungan;
  10. penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
  11. satuan terpisah antara putra dan putri.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Gerakan Pramuka Indonesia, dalam data :
  1. Jumlah Gugusdepan : 223.437, yang terdiri dari Gudep yang berpangkalan di sekolah : 221.808, Gudep wilayah : 1.037, dan Gudep PLB : 592.
  2. Jumlah peserta didik : 19.642.737, yang terdiri dari Pramuka Siaga : 8.312.263, Pramuka Penggalang : 8.605.035, Pramuka Penegak : 2.330.931, dan Pramuka Pandega : 394.408.
  3. Jumlah Anggota Dewasa : 773.106 yang terdiri dari  Pembina : 533.686, Pelatih : 13.917, Andalan : 97.136, Majelis Pembimbing : 128.367.



print this page Print this page