Friday, 31 January 2014

Hiking : Mengenal Daerah Sendiri



Jenis 
Mengenal Daerah Sendiri


Peserta
Calon Pramuka Siaga atau Pramuka Siaga

Tujuan
  • Meningkatkan pengenalan peserta didik terhadap lingkungan di sekitar rumah.
  • Meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap  sarana jalan, arah jalan, bangunan penting (tempat ibadah, kantor desa, kantor polisi, toko, apotik, sekolah, puskesmas, pos ronda, dll), lokasi pertanian (kebun, sawah), sanggar kebudayaan, rumah tokoh masyarakat (guru, pemuka agama, pemuka adat, kepala desa, ketua RT/RW, dll), infrastruktur yang ada di sekitar lingkungannya (jalan, jembatan, saluran irigasi, rambu lalu lintas, dll)
  • Meningkatkan kebugaran jasmani, kegembiraan, kerjasama dan sikap positip.
  • Menumbuhkan rasa senang para peserta didik terhadap kegiatan kepramukaan umumnya kegiatan di alam bebas/ruang terbuka
Waktu Pelaksanaan
  • Di pagi hari sebelum matahari terik dengan - disarankan di kahir pekan.
  • Di sore hari ketika matahari tidak lagi terik dan sebelum gelap,
  • Durasi perjalanan kurang lebih 1,5 - 2 km jam


Persiapan Pengelolaan Kegiatan
  • Persiapkan rute, gambar peta/denah yang sederhana dan mudah dibaca oleh para siaga dan atau calon seiaga (bisa mengambil dena/peta dari google maps)
  • Survey rute, amati dan catat dengan baik rute perjalanan dengan mengutamakan keselamatan hindari jalan raya yang ramai, tebing sungai, parit yang dalam, jalan yang licin, dsb.
  • Sambil melaksanakan survey simulasikan peta/denah yang dibuat dengan keadaan yang sebenarnya.
  • Susun tata terbit  dengan sederhana, mudah dipahami dan berdasar kondisi lapangan
  • Bagilah tugas  Bunda/Yanda bersama Pak Cik dan Bu Cik secara jelas dan susun skenario pengawalan, pengawasan,  penyelaman dan pengamanan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
  • Siapkan kotak obat standar PPPK.
  • Siapkan saran dan prasarana pendukung dengan baik. 
  • Contoh rute hiking yang mengambil dari google maps


Persiapan  Materi Kegiatan

  • Persiapkan peta/denah wilayah dengan tanda-tanda tertentu yang harus dipecahkan oleh para peserta didik.
  • Susunlah skenario kegiatan dalam bentuk cerita, yang didalamnya menggambarkan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh para peserta, dalam rangka apa mereka melakukan tugas dan untuk apa tugas itu dilakukan.

Contoh Skenario :

Hari ini sekumpulan pasukan siaga  yang kuat dan gagah berani bertugas untuk menelusuri sebuah wilayah perkampungan untuk melihat kekurangan dan kelebihannya. Pasukan ini harus menemukan paling sedikit 5 hal yang berciri bangunan penting, tempat tinggal tokoh penting, suasana jalan, suasana lingkungan dan hal-hal lain yang ditemukan sepanjang perjalanan.

Dengan semangat kerjasama, riang gembira, penuh kesungguhan dan keyakinan akan sukses pasukan siaga ini siap menjalankan tugasnya.

Bunda/Yanda, Pak Cik/Bu Cik
akan senantiasa menemani kalian semua, selamat berjuang.

Pelaksanaan
  • Para Calon Siaga atau Calon Siaga dikumpulkan tiap barung
  • Sebelum pemberangkatan dimulai Bunda/Yanda dibantu Pak Cik/Bu Cik memberikan penjelasan singkat, tata tertib dijalan, rute yang harus dilalui (berdasar peta sederhana yang harus disiapkan), tata cara kalau tersesat, tata cara meminta pertolongan.
  • Bunda/Yanda memberikan kertas soal yang harus dikerjakan sepanjang perjanan yang dikemas dalam sebuah cerita.
  • Bunda/Yanda memberi kesempatan yang untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas.
  • Bunda/Yanda  memimpin berdoa dan melepas perjalanan

Akhir Kegiatan
  • Setelah semua peserta didik kembali atau sampai di tempat semula di sekolah/gudep, semua diminta mengumpulkan tugas-tugasnya.
  • Sambil duduk melingkar Bunda/Yanda memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menyampaikan kesan-kesannya selama mengikuti kegiatan.
  • Ditempat lain Bu Cik/Pak Cik memeriksa tugas yang dikumpulkan untuk dinilai dan memberikan catatan kesimpulan/penilaian
  • Bu Cik/Pak Cik bergabung dengan Bunda/Yanda dan memberikan ulasan tentang hasil kerja anak-anak (mengapresiasi upayanya dan hindari menghakimi) dan apa manfaatnya.
  • Bu Cik/Pak Cik memberikan hasil penilaian kepada Bunda/Yanda untu diumumkan dan memberi hadiah atas jeris payah para peserta didik.
  • Semua Barung harus dipastikan memperoleh penghargaan dengan kategori yang berbeda-beda, misalnya : tergiat, terkompak, tercepat, terheboh, dsb.

Evaluasi
  • Bunda/Yanda, Pak Cik/Bu Cik hendaknya melakukan evaluasi di akhir kegiatan untuk pengembangan-pengembangan kegiatan di masa datang.
  • Acara ini juga bisa dikaitan untuk ujian TKU Siaga sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. 

    Salam Pramuka. Selamat Mengembara.



    Lihat entry/topik terkait :
    Sumber :
    • Idik Sulaeman "Hiking, Petualangan Praktis Bagi Siapapun Yang Akan Melakukannya", Penerbit Aku Suka,  Bandung, 2005.
    • Sumber-sumber lain yang relevan




      Wednesday, 29 January 2014

      Scouting For Boys : Pembunuhan di Elsdon



      SCOUTING FOR BOYS : PEMBUNUHAN DI ELSDON
      (Cerita di bawah ini pada garis besarnya adalah kisah nyata: Suatu contoh cerita yang diberikan oleh Pembina Pramuka kepada peserta didiknya karena pada umumnya menggambarkan kewajiban-kewajiban seorang pramuka)

      Suatu pembunuhan keji terjadi beberapa tahun yang lalu di negara Inggris Utara. Pembunuh itu tertangkap, dipidana, kemudian digantung. Hal ini terutama karena kecerdasan seorang gembala.
      Anak gembala itu bernama Robert Hindmarsh, datang ke padang rumput, untuk menggembala dombanya. Ketika ia pulang melalui jalan di daerah pegunungan yang jarang dikunjungi orang, ia melewati seorang gelandangan yang duduk di tanah, kakinya membentang di depannya dan sedang makan. (latihan :pengetahuan alam).

      Sekilas anak itu memperhatikan gelandangan tersebut, terutama kepada paku-paku khusus di sol sepatunya. (latihan :pengamatan)
      Ia tidak berhenti berjalan dan menatapnya, melainkan melihatnya sepintas sambil terus berjalan, tanpa menarik perhatiah orang itu. Ia memang dianggap sebagai anak biasa. (latihan :menyimpan rahasia)

      Ketika anak itu hampir tiba di rumahnya, kira-kira 5 atau 6 kilometer jauhnya, ia berjumpa dengan orang banyak yang sedang mengerumuni sebuah pondok dimana seorang perempuat tua (Margaret ceozier) yang mendiami pondok itu ditemukan terbunuh. Berbagai macam kecurigaan diungkapkan oleh orang-orang tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. Orang menduga bahwa yang melakukan pembunuhan adalah suatu gerombolan kecil, terdiri atas tiga atau empat orang gelandangan yang melakukan perampokan di daerah itu, dan mengancam siapapun juga yang melaporkan kejahatannya. (latihan : menarik kesimpulan/deduksi).

      Anak itu mendengar pembicaraan ini semua. Kemudian ia melihat beberapa jejak sepatu yang aneh di kebun gubuk tersebut. Bekas-bekas paku di tanah sesuai dengan paku yang dilihattnya pada sol sepatu orang gelandangan di lapangan tadi. Ia mengambil kesimpulan, bahwa orang itu mungkin tersangkut juga dalam pembunuhan tersebut.
      Ternyata, orang yang dibunuh itu seorang perempuan tua yang tak berdaya. Timbullah dalam hati anak itu perasaan kesatria dan akan bertindak terhadap si pembunuh, siapapun juga orang tersebut. (latihan :kesatrian).

      Meskipun anak itu tahu bahwa teman-teman si pembunuh tersebut akan membunuhnya karena ia telah memberikan keterangan, namun mengabaikan rasa takuutnya. Segera ia pergi ke polisi dan menceritakan tentang jejak-jejak kaki di kebun tadi, di mana akan dapat menemukan orang itu jika ia pergi dengan segera. (latihan :keberanian dan disiplin diri).

      Orang yang di lapangan itu telah berada jauh sekali dari tempat pembunuhan, dan tidak terlihat oleh siapapun kecuali oleh anak tadi sehingga ia merasa aman. Sama sekali ia tidak menyangka, bahwa anak itu akan berjalan sampai ke tempat pembunuhan dan kemudian akan kembali lagi sebagai penunjuk jalan di polisi. jadi ia tidak berjaga-jaga. (latihan :kesehatan & kekuatan).

      Anak itu kuat dan sehat, serta melakukan perjalanan dengan cepat dan tepat, sehingga mereka dapat menemukan orang itu dan menangkapnya dengan mudah. Pembunuh itu bernama Willie Winter, seorang jipsi. Ia diperiksa dan ternyata bersalah. Kemudian ia digantung di New Castle. Badannya digantungkan pada tempat penggantungan di dekat lokasi pembiunuhan sebbagai kebiasaan pada waktu itu.Dua orang jipsi, kaki tangan pembunuh itu, ditangkap bersama barangan rampokannya, dan dieksekusi di New Castle juga.

      Namun, ketika anak itu mengetahui kenyataan yang menimpan diri Winter, timbullah rasa tidak enak padanya, karena ia telah menyebabkan kematian sesama manusia. (latihan :kebaikan hati)
      Kemudian ia dipanggil oleh hakim dan dipuji karena perbuatan yang telah ia lakukan terhadap penduduk di daerahnya sangat bagus. Ia telah menyelamatkan jiwa mereka dengan menyingkirkan penjahat yang sangat berbahaya dari dunia. (latihan :menyelamatkan hidup).

      Ia berkata, "Kamu telah melakukan kewajibanmu, walaupun pekerjaan itu telah menimbulkan bahaya serta ketakutan bagi dirimu sendiri. Kita tak boleh mempedulikan hal itu. Kewajiban kita adalah membantu polisi dalam menegakkan keadilan, dan kewajiban jarus dilaksanakan dengan tidak memandang apa akibatnya bagi kita meskipun jika kita harus mengorbankan jiwa kita." (latihan :kewajiban).

      Begitulah anak itu melakukan tiap bagian dari kewajiban seorang pramuka tanpa dilatih khusus terlebih dahulu. Ia berlatih:Pengetahuan alam, Mengamati sesuatu dengan tidak diketahui oleh orang lain, Menarik kesimpulan (deduksi) atas apa yang telah ia amati, Kekesatriaan, Merasa berkewajiban, Keuletan dan kebaikan hati. (latihan :contoh).

      Ia tidak mengira bahwa pekerjaan yang telah dilakukannya dengan begitu saja, bertahun-tahun kemudian menjadi contoh bagi anak-anak laki-laki lainnya untuk mengajar mereka melakukan kewajibannya.
      Sumber :
       https://www.facebook.com/MINGGUYONO?fref=ts


      Catatan :
      Kak Mingguyono AS merupakan salah seorang Pelatih di Pusdiklatcab  Bima NTB

      Thursday, 16 January 2014

      Hiking : Pengembaraan/Penjelajahan Alam Bebas


      Pengantar

      Perkataan HIKING berasal dari kata kerja to hike, yang berarti berjalan kaki atau berbaris jauh untuk tujuan kesenangan (tamasya) atau latihan (gerak badan). Kalau kita pegang arti dari perkataan to hike tersebut, maka banyak jenis olah raga jalan kaki yang termasuk hiking. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa hiking adalah suatu perjalanan kaki yang dibungkus dalam permainan, petualangan, dan romantik, bukan hanya sekedar berjalan kaki atau berbaris jauh seperti tersebut dalam arti kata kerja to hike.

      Contoh: seorang atau beberapa orang yang mengerjakan kebiasaan gerak badan pagi dengan berjalan kaki sejauh satu sampai tiga kilometer; atau seorang yang terpaksa harus berjalan kaki pergi ke tempat pekerjaan karena keadaan tertentu karena tidak ada/mempunyai kendaraan; atau perlombaan gerak ialan, semua itu tidak dapat dimasukkan, dalam istilah hiking. Malah timbul perkembangan yang ganjl, sebab arti berjalan kaki akhirnya tidak dapat dipertahankan lagi, sebab dalam hiking, seorang hiker boleh menggunakan alat yang dapat membantu perjalanannya, seperti sepeda kuda, perahu maupun dengan cara ikut numpang (liften) kendaraan bermotor secara beranting. Oleh karena itu arti “hiking” lebih tepat disebut perjalanan penjelajahan dan bukan berjalan kaki atau berbaris menempuh jarak yang jauh, seperti arti kata semulanya.

      Pertimbangan

      Oleh karena falsafah hidup Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah PANCASILA, maka semua tata gerak dan tujuan akhir dari kegiatan di udara terbuka itupun harus bersumber dan berlandaskan kepada pancasila.

      Dari penghayatan langsung, ketika melakukan dan menciptakan kehidupan selama kegiatan itu dilakukan hendaknya :
      1. Dipupuk, dipelihara serta ditingkatkan kepercayaan para peserta terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dari alam semesta beserta isinya, dengan cara memberikan kesempatan menjalankan kewajiban agama bagi para pelakunya, saling hormat-menghormati terhadap kepercayaan/keyakinanmasing-masing dan dengan cara mengagumi alam yang dicipta-Nya.
      2. Mengembangkan rasa perikemanusiaan, dengan jalan mengarahkan segala acara kegiatan untuk bakti pada masyarakat sekitar dan sepanjang jalan tempat kegiatan tolong menolong antara sesarna peserta dan menggalang persaudaraan.
      3. Memupuk persatuan dan kesatuan diantara anggota masyarakat kecil sesama peserta. Jiwa persatuan dan kesatuan ini hendaknya dikembangkan ke luar pada sesama pemuda, kepada semua manusia Indonesia sehingga tercipta suasana Persatuan Indoneia.
      4. Mewuiudkan hidup dalam kerukunan dengan jalan bergerak dalam bentuk satuan kecli maupun besar, belalar memimpin dan dipimpin, dengan disiplin yang timbul dari pengertian dan kesadaran, sehingga terwujud alam demokrasi yang sehat, yang sehat, yang dipimpinnya bijaksana, dalam memecahkan setiap persoalan dengan cara musyawarah dan mufakat.
      5. Dapat diwuiudkan suatu masyarakat kecil di antara peserta yang senantiasa sadar untuk mendahulukan kepentingan atau kewajiban bersama daripada kepentingan/kewaiiban terhadap diri sendiri.
      Dengan melakukan kegiatan di alam terbuka, setiap peserta didik diharapkan dapat :
        1. Melatih diri untuk menanamkan dasar-dasar persatuan dan kesatuan mental/spiritual, yaitu penjiwaan/penghayatan serta pengamalan Pancasila dan kehidupan secara konkrit dalam perbuatannya sehari-hari. Melatih fisik dan mental agar suka dan tahan kerja, suatu kesiapan untuk bekal kehidupan di masa-masa mendatang. 
        2. Melatih tata cara kerja dan berorganisasi, dengan cara kerukunan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
        3. Melatih sikap disiplin, ketangkasan kecerdasan, ketabahan, keprasahajaan hidup dan kewiraan.
        4. Melatih sifat terampil dalam macam-macam wawasan, kegemaran, dan praktek berbagai kecakapan.
          Hal itu semua sangat penting untuk membentuk pribadi dan watak yang baik, jasmani dan rohani yang sehat, dan menghasilkan warga masyarakat dan negara yang setia dan patuh, baik dan berguna, sehingga mampu mengisi dan membangun bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


          Jenis-jenis Kegiatan Hiking

          Pada saat menguraikan pengertian “hiking”, sudah dijelaskan, bahwa tidak semua olah-raga jalan-kaki bisa dimasukkan dalam hiking, sebab pengertian asal sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga akhirnya mempunyai pengertian lain. 
          Hiking, berarti perialanan, pengembaraan/penjelajahan, yang bisa dibungkus dengan ceritera mengandung romantika; bersifat ilmu pengetahuan; atau latihan mental dan fisik. Jenis-jenis kegiatan yang dapat dimasukkan dalam pengertian hiking, adalah:
          1. Mengenal daerah sendiri,
          2. Mengikuti petunjuk tanda-tanda,
          3. Lintas daerah,
          4. Mencari dan mengikuti jeiak,
          5. Perjalanan spiritual,
          6. Penjelajahan masyarakat,
          7. Perjalanan penyelidikan,
          8. Pengembaraan dengan sepeda, perahu,kuda, dengan cara beranting,
          9. Penjelajahan mempertahankan hidup.
          Jenis-jenis kegiatan ini dapat dibedakan dari usia, jenis kelamin, kelompok/perorangan pesertanya; isi tujuan; sifat dan sebagainya. 


          Selamat Hiking, Salam Pramuka 


          Lihat entry/topik terkait :
          • Hiking : Mengenal daerah sendiri,
          • Hiking : Mengikuti petunjuk tanda-tanda,
          • Hiking : Lintas daerah,
          • Hiking : Mencari dan mengikuti jeiak,
          • Hiking : Perjalanan spiritual,
          • Hiking : Penjelajahan masyarakat,
          • Hiking : Perjalanan penyelidikan,
          • Hiking : Pengembaraan dengan sepeda, perahu,kuda, dengan cara beranting,
          • Hiking : Penjelajahan mempertahankan hidup.
          Sumber :
          Idik Sulaeman "Hiking, Petualangan Praktis Bagi Siapapun Yang Akan Melakukannya", Penerbit Aku Suka,  Bandung, 2005.


          Monday, 13 January 2014

          Manejemen Konflik : Kuesioner Gaya Anda Mengelola Konflik





          PENGANTAR
          Di bawah ini adalah kuesioner yang dapat membantu seseorang untuk melihat dan  mengidentifikasi kecenderungan  gaya dalam mengelola atau menyelesaikan konflik yang sedang dihadapi.  Melalui kuesioner ini akan dapat diperoleh gambaran gaya apa yang dominan pada diri seseorang dalam menyelesaikan konflik, apakah bergaya Menghindari Konflik (The turtle), Melawan  (The Shark),
          Mengakomodasi (The Teddy Bear), Kompromi (The Fox) atau Berkolaborasi (The Owls).


          SKALA 
          Skala berikut ini  terkait atau  menunjukkan tingkat kesesuaian antara cara  anda dengan masing-masing pernyataan di bawah ini. Skala:
          5 - Sangat sesui  dengan  cara saya dalam mengatasi konflik
          4 - Seuai dengan   cara saya dalam mengatasi konflik
          3 - Ragu-ragu (kadang-kadang sesuai-kadang-kadang tidak dengan cara saya mengatasi konflik)
          2 - Jarang saya melakukan hal itu dalam mengatasi konflik
          1 - Tidak pernah saya melakukan hal itu dalam mengatasi konflik


          KUESIONER
          Baca, pahami dan hayati baik-baik setiap pernyataan di bawah ini, kemudian lakukan penilaian anda dengan memberi skor  1 - 5 sesuai dengan skala di atas. Skor yang anda pilihan tulis pada kolom "penilaian anda".


          NO
          PERNYATAAN
          PENILAIAN ANDA
          1
          Lebih mudah menahan diri dari pada mundur dari pertengkaran

          2
          Jika  seseorang tidak mau menerima pendapat dan tindakan yang  saya lakukan, maka saya akan terus berusaha meyakinkan agar ia sependapat dan bertindak sesuai dengan saya.

          3
          Berkata-kata dengan lemah lembut akan dapat menenangkan dan melunakkan hati yang keras/marah.

          4
          Jika seseorang  berlaku kasar/curang pada diri saya, maka saya akan melakukan hal yang sama terhadap orang tersebut.

          5
          Mari lakukan/kerjakan terlebih dahulu, baru kemudian kita bersama-sama mencari alasan-alasan melakukan hal itu.

          6
          Ketika dua orang bertengkar, orang pertama yang mengalah/diam adalah orang yang paling terpuji .

          7
          Kekuatan dapat mengatasi kebenaran.

          8
          Kata-kata lemah lembut akan melahirkan tindakan yang lemah lembut pula.

          9
          Lebih baik ada setengah potong roti, daripada tidak ada roti sama sekali.

          10
          Kebenaran tergantung pada ilmu pengetahuan bukan pada pendapat mayoritas/terbanyak.

          11
          Seseorang yang melarikan diri dari masalah, maka akan menghadapi masalah lain di tempat yang lain.

          12
          Kebaikan yang dilakukannya dapat  menaklukkan atau  membuat lawan-lawanya menyerah/kalah.

          13
          Taklukan lawan/musuh anda dengan kebaikan.

          14
          Jika segala sesuatu dilakukan dengan adil maka tidak akan membuat perselisihan/pertengkaran.

          15
          Tidak ada seorangpun  yang memiliki pendapat/jalan keluar  terhadap sebuah persoalan secara sempurna namun setiap orang memiliki kemampuan untuk memberi masukan/pendapat  sekecil apapun.

          16
          Jauhi orang-orang yang tidak setuju dengan pendapat anda.

          17
          Pertempuran hanya dimenangkan oleh orang-orang yang percaya bahwa dirinya dapat meraih kemenangan.

          18
          Berkata-kata dengan  baik dan bijak tidak membutuhkan biaya.

          19
          Gayung bersambut merupakan tindakan yang diinginkan oleh  semua orang.

          20
          Hanya orang-orang yang bersedia tidak memonopoli kebenaran (merasa benar sendiri) akan selalu dapat meraih manfaat  dari kebenaran yang disampaikan oleh orang lain.

          21
          Hindari orang-orang yang senang berselisih/bertengkar,  karena orang-orang seperti itu akan membuat hidup Anda menderita.

          22
          Seseorang yang tidak melarikan diri dari masalah justru akan membuat orang lain malah melarikan diri dari masalah.

          23
          Kata-kata yang disampaikan dengan lemah lembut akan dapat membangun kehormanisan pergaulan.

          24
          Memberikan hadiah pada seseorang akan dapat membangun persahabatan lebih baik.

          25
          Hanya dengan cara menghadapi   konflik secara terbuka dan langsung,  dapat ditemukan solusi/jalan keluar terbaik dari konflik itu.

          26
          Cara terbaik menangani konflik adalah dengan menghindari berhubungan langsung dengan pihak-pihak yang berkonflik.

          27
          Jika anda bermaksud berdiri maka letakkan kaki dibawah dengan baik.

          28
          Kelembutan akan menang melawan kemarahan/kekerasan.

          29
          Mendapatkan bagian dari apa yang Anda inginkan, itu  lebih baik daripada tidak mendapatkan apa-apa sama sekali .

          30
          Keterbukaan, kejujuran​​, dan kepercayaan akan dapat memindahkan “gunung”.

          31
          Tidak ada yang begitu penting bagi anda, kecuali berjuang untuk (menyelesaikan/mendapatkan) apa yang diinginkan.

          32
          Hanya ada dua jenis orang di dunia ini, yaitu pemenang dan pecundang .

          33
          Ketika seseorang memukul anda dengan sebutir batu, maka kembali pukulah dia dengan sepotong kapas.

          34
          Ketika kedua belah pihak menyerah di tengah jalan, maka sejatinya penyelesaian (konflik) telah dapat diraih.

          35
          Dengan terus menggali dan menggali tanpa lelah, maka kebenaran akan dapat ditemukan


          SCORE SHEET
          Pindahkan score hasil "penilaian anda" diatas kedalam score sheet di bawah ini kemudian jumlahkan. Jumlah terbesar akan menunjukan kecenderungan gaya anda dalam menyelesaikan konflik. Deskripsi terhadap gaya anda dalam menyelesaikan konflik pada dibaca pada topik : 5 Gaya Resolusi Konflik.

          Pemanfaatan kuesioner ini dalam kegiatan pelatihan hendaknya diikuti dengan diskusi dan pengayaan yang dibimbing oleh para narasumber agar peserta pelatihan memperoleh manfaat optimal.

          Isilah score sheet dibawah ini berdasar hasil dari penilaian  anda terhadap kuesioner di atas :


          1.
          2.
          3.
          4.
          5.
          6.
          7.
          8.
          9.
          10.
          11.
          12.
          13.
          14.
          15.
          16.
          17.
          18.
          19.
          20.
          21.
          22.
          23.
          24.
          25.
          26.
          27.
          28.
          29.
          30.
          31.
          32.
          33.
          34.
          35.
          Total:





          TURTLE
          avoiding
          (menghindari)
          SHARK
          competing
          (melawan)
          TEDDY BEAR
          acommodating
          (akomodatif)
          FOX
          compromising
          (kompromi)
          OWL
          Collaborating
          (kolaboratif)



          CATATAN :
          Mampu mengelola konflik merupakan salah satu kompetensi yang dikembangkan dalam pendidikan kepramukaan. Kuesioner di atas merupakan alat bantu yang efektif bagi pelatihan "Menejemen Konflik"  baik bagi anggota dewasa dalam berbagai kegiatan kursus mahir maupun bagi peserta didik khususnya  Pramuka Penegak Pandega baik dalam latihan rutin maupun kegiatan pelatihan lain seperti : LPK, KPDK, Dianpinsat, dll.
           
          Selamat mencoba,  Salam Pramuka

           Lihat entri/topik terkait :

          Sumber :
          World Adult Resources Handbook,  WOSM (World Scout Bereau), Geneva, 2005