Abdul Azis Saleh (lahir di Boyolali, Jawa Tengah, 20 September 1914 – meninggal di Jakarta, 3 April 2001 pada umur 86 tahun). Kak Azis Saleh merupakan seorang dokter dan politikus Indonesia yang pernah 9 tahun menjabat sebagai menteri, sejak Kabinet Djuanda sampai Kabinet Dwikora I. Ketika zaman orde baru, Kak Azis merupakan salah seorang penandatangan Petisi 50. Beiau menamatkan pendidikan kedokterannya di Geneeskunde Hogeschool (GHS) pada tahun 1942.
Di dalam Gerakan Pramuka Kak Azis merupakan Wakil Ketua Kwartir Nasional sekaligus Ketua Harian pertama, pernah menjadi salah satu orang kunci dari Panitia Lima yang ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk membentuk Gerakan Pramuka pada tahun 1961. Tahun 1970 menjadi Sekretaris Jendral Gerakan Pramuka. Tahun 1974 menjadi Sekretaris Mabinas. Keaktifannya di tingkat nasional meredup setelah bergabung di Petisi 50. Setelah reformasi, barulah Kak Azis memperoleh penghargaan Tunas Kencana yang merupakan penghargaan tertinggi Gerakan Pramuka, setelah tertunda belasan tahun.
Jabatan Kak Azis Saleh, selengkapnya adalah :
- Ka Kwarnari Gerakan Pramuka (1963 - 1967)
- Sekretaris Jenderal Kwarnas (1961 - 1970)
- Ketua Asia Pasific Regional Committee (1971 – 1974)
- Anggota World Scout Committe (1975 - 1977)
Tahun 1978 Kak Azis Saleh menerima Tanda Penghargaan Pramuka Sedunia Bronze Wolf Award. Adapun salah satu pandangan Kak Azis tentang Pendidikan Kepramukaan, adalah :
"... Salam Pandu (scout salute) tiga jari, bukan merupakan prinsip dasar kepramukaan, tetapi merupakan alat mendidikan Tri Satya/Janji Pandu. Dengan salam tiga jari, para pandu/pramuka saling mengingatkan Tri Satya/Janji Pandu ..."
"... demi kepentingan nasional Indonesia, salam pramuka lima jari merupakan alat mendidikan Pancasila. Dengan salam lima jari, para pramuka saling mengingatkan lima sila dalam Pancasila ...."
Sumber
Buku, 40 tahu Gerakan Pramuka, Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, tahun 2001
Print this page